NewsProfil

SMM feat 76 Team Surabaya #5 – Halilintar Juara, Jalu Lakukan Salto

Melakukan aksi salto dan berguling-guling di area gantangan, menjadi satu bentuk ekspresi kegembiraan yang dipertontonkan Jalu putra dari Dwi Jalu SF Kediri setelah bendera koncer A tertancap pada nomer yang ditempati Halilintar pada perhelatan SMM feat 76 Team Surabaya (31/7) kemarin.

Luapan kegembiraan dari Jalu yang akrab disebut Boss Kecil itu tentunya mampu membalas kekecewaannya setelah di 3 kelas yang diikuti sebelumnya termasuk kelas utama, ketiga gaconya yang dibawa saat itu yakni Halilintar, Kresno dan Adipati masih belum bisa menampilkan performanya dengan baik.

Sempat pesimis dengan nomer pojok 22 yang didapat saat pengundian sebelum memasuki kelas Bermanfaat, Jalu pun nampak begitu pasrah. Dan tanpa disangka, di posisi pojok gantangan dengan sorotan cahaya matahari yang langsung mengenai tubuh burung pun justru membuatnya menemukan permainan cantiknya.

Halilintar tampil gemilang di Bermanfaat

Aksi sujud-sujud dengan ngotot abis yang menjadi keunggulannya dalam menarik perhatian juri dan penonton yang ikut menyaksikan aksinya dari luar pagar gantangan, mampu dipertontonkan selama full 10 menit penilaian. Menariknya, meski menonjolkan aksi sujud namun untuk volume yang dimiliki terbilang cukup keras.

Apalagi sesekali Halilintar terdengar menyemburkan tembakan panjang-panjang seperti Cililin, Kapas Tembak hingga Kenari, yang diperkuat dengan aksi roll yang tak kalah panjangnya. Powernya pun semakin tembus sekitar 2 menit penjurian tersisa atau saat juri melakukan banding-banding. 

Abah Antok Jalu SF menerima tropi juara 1

Karena ketika aksi sujudnya tiba-tiba terhenti, hal itu justru membuatnya lebih leluasa dalam mengeluarkan lagu-lagu dominan pukulan panjang-panjang. Dan bersamaan dengan Putra Bintang amunisi Iskandar Jakarta yang berada di nomer 07, keduanya mendapat 3 poin pengajuan tertinggi. Finalnya, 3 bendera koncer pun akhirnya tertancap di nomer gantangan yang ditempatinya, sekaligus mengantarkannya bertengger di podium juara 1.

Baca Juga :  Royal Cup  XVIII 2018  Jakarta Bersama BnR,  Setiap Kelasnya Bertabur Hadiah Puluhan Juta

“Beberapa kali ketika tersorot matahari langsung, Halilintar selalu tampil maksimal dan sukses meraih juara 1,” ujar Dwi Jalu.

Adipati sumbang 1 tropi

Hanya menyisakan satu sesi lagi di kelas pamungkas Beradab, Dwi Jalu mempercayakannya pada Adipati mengingat kesukaannya dengan kondisi sore hari menjelang gelap atau saat cuaca terasa dingin. “Biasanya sih kalau lampu gantangan dinyalakan maka dia akan tampil totalitas, tapi sayangnya dengan kondisi yang nampak makin gelap itu lampunya tak menyala,” ujar Abah Antok manajer Jalu SF yang akhirnya harus mengangkat tropi juara 5.”

Related Articles

Back to top button