
Kebahagiaan kembali dirasakan Abah Hudan 911 SF. Sang andalan utama MB Pendekar dan Arjun kembali menjadi duet maut di gelaran yang dikemas gantangan The Sultan Malang bertajuk Cucak Ijo Vaganza (23/10) kemarin.
Tentu masih terasa kenangan manis yang sempat ditorehkan sang gaco lawas 911 SF Surabaya di gelaran Anniversary MMS ke 9 yang dihelat di Puspa Agro Sidoarjo sepekan silam. Betapa tidak. Berada dalam kondisi terbaiknya, Pendekar tampil menawan di 2 kelas utama dari 3 kelas utama yang disediakan panitia yang sekaligus mengantarkannya memboyong 2 tropi juara kelas utama alias nyeri.

Melihat jiwa tarungnya yang masih membara, membuat Pendekar dipersiapkan untuk bertarung di kelas utama Sultan pada gantangan yang berlokasi di Denpal jalan Ronggolawe Malang tersebut. Sedangkan Arjun yang juga diunggulkan, dipercaya untuk memamerkan performa terbaiknya di kelas pembuka atau Croffle A.
Dan benar saja. Meski dikepung oleh burung-burung terbaik yang beberapa bulan terakhir ini juga kerap langganan juara di even-even SMM, justru semakin membuat Arjun leluasa dalam mengobral lagu-lagu terdahsyatnya ditambah lagi dengan pukulan-pukulan panjang disertai dengan powernya yang keras.
Pesaing terberatnya saat itu yakni Batosay besutan H Wiwied dan Superman gaco H M Hidayat 76 Team. Memiliki performa serta materi lagu yang berbeda, menjadikan pertarungan antar ketiganya semakin menarik perhatian Kicaumania yang ikut menyaksikan aksinya dari luar pagar gantangan.
Nominasinya, Superman emang unggul dengan 4 pengajuan, sedangkan Batosay dan Arjun sama-sama mendapat 3 pengajuan juri. Dan finalnya, justru Arjun dan Batosay sama-sama mendapat 2 bendera koncer A sementara Superman hanya mendapat bendera koncer B. Alhasil penentuan juara 1 dan 2 dilakukan dengan cara tos yang akhirnya dimenangkan Arjun milik Abah Hudan.

Pemandangan menarik kembali terjadi di The Sultan. Sama-sama tak berambisi merebut juara 1 namun lebih memprioritaskan Seduluran sesama penghobi, Abah Hudan dan H Wiwied sepakat untuk melebur hadiah juara 1 dan 2 jadi satu lalu dibagi 2 secara merata.
“Yang ditos hanya penentuan juara 1 dan 2, namun tidak mempengaruhi kesepakatan bersama tadi,” ujar Abah Hudan.
Tak berhenti sampai di situ. Arjun yang kembali dimainkan di kelas Croffle B mampu bersaing sengit dengan burung-burung jawara lain, dan mampu bertengger di posisi 3 besar.
Di kelas utama Sultan. Langkah Abah Hudan yang justru menurunkan Pendekar merupakan keputusan yang tepat. Pasalnya. Menempati nomer gantangan 17, burung yang sempat juara di Piala Raja tahun 2017 silam itu kembali menunjukkan kualitasnya.
Lagu-lagu roll tembak panjang-panjang yang menjadi keunggulannya dalam menyerang lawan pun sukses menghibur Kicaumania. Bahkan berkat kepiawaiannya dalam mengolah lagu-lagu isian, menjadi bekal baginya untuk naik ke podium juara dengan mengalahkan beberapa burung jawara seperti Lambada Reborn amunisi HM Hidayat 76 Team di posisi Runner up, Singo Edan gaco Yuss Malang di 3 besar dan Superman di urutan nomer 4.*



