News

Akar Rumput Tak Pernah Senyap, Cetak Burung Bahan Hingga Jadi Jawara

Kontesburung.com – Tercipnya burung bagus berawal dari latihan atau tempat Latber. Jelas dan itu pasti. Sebab, tak ada burung jawara yang langsung moncer di tempat lomba hingga terkenal dan ditakuti oleh rival-rivalnya sampai dihargai jutaan rupiah bahkan miliaran rupiah tanpa harus melewati proses masa-masa latihan terlebih dahulu.

Bahkan, burung-burung jawara itu terkadang tak sedikit yang muncul berawal berkat keuletan para kicau mania pemula dari tempat latber pinggiran. Kata lain, berawal dari tangan pemula atau pemain akar rumput.

BRUMBUN SF, dimotori Bank TJack tak pernah apsen meramaikan Latber DFP. Dengan salah satu jagoannya Cendet Sultan Brumbun SF selalu mendulang poin gemilang.
Galuh, dengan jagoannya Murai Batu PANDAWA ikut mengisi ketajaman BRUMBUN SF setiap minggunya.

Seperti halnya yang selama ini dilakoni oleh para pemain akar rumput di Gantangan Dungus Forest Park (DFP), Kelurahan Wungu, Kabupaten Madiun.

Meski tak pernah seramai gantangan yang ada di daerah perkotaan, namun gantangan DFP ini setiap minggunya tak pernah senyap dari serunya para kicau mania akar rumput yang tak pernah patah arang dalam mencari shetingan burungnya.

Pekan ini misalnya, Minggu (12/6/2022) lalu, kelas ekor panjang terpantau ramai dan sengit disetiap kelasnya. Meski burung-burung ini milik kicau mania pinggiran, namun secara kualitas tak pernah kalah dengan burung-burung di daerah perkotaan pada umumnya.

Kelas Murai Batu di Gantangan DFP selalu ramai hingga kelas buncit, yakni sesi A, B dan C.
Jawara kelas utama Murai Batu G24 (kiri) dengan jagoannya MB PAKU ALAM dan Rizal Bahtiar jawara 2 kelas Cendet A dan juara 1 di kelas Cendet B dengan burungnya JACK DANIEL.

Di gantangan DFP selama ini memang dikenal tempat untuk nyeting burung-burung bahan, setelah nanti jika sudah dirasa mampu baru akan terjun di event yang lebih besar skala nasional.

Selain itu, karena menjadi markasnya para akar rumput di wilayah Kabupaten Madiun bagian timur, tak jarang di gantangan DFP ini juga jadi jujukan kicau mania dari luar daerah untuk membidik atau mencari burung-burung bahan prospek lomba.

Minggu ini di kelas Murai Batu persaingan terjadi memanas di sesi G25. Dari awal laga burung yang turun di sesi ini langsung tancap gas saling mengintimidasi satu sama lain.

Baca Juga :  Diklat Juri PBI : Diikuti dari berbagai cabang di tanah air
Tempat yang luas dan sejuk menjadikan para kicau mania bebas mencari tempat untuk istirahat mempersiapkan burungnya saat latber di DFP.
Bang Fajar dengan amunisinya juga merasakan keberhasilannya saat seting burung di DFP, dengan keluar sebagai juara 2 di kelas Murai Batu sesi B.

Hingga akhirnya pada pertengahan penjurian, terpantau tampil stabil ada 5 burung. Diantaranya Murai Batu Paku Alam, Nakula, Sudawirad, Kucir dan Pacul.

Kelima burung diatas saling adu materi apik dengan roll tembak memukau hingga sesi banding-banding dan penancapan nominasi juara.

Unggul dan tampil lebih stabil, akhirnya jagoan milik Andika dari Elwig dengan nama Paku Alam keluar sebagai jawara di kelas tersebut.

Jawara di kelas Cendet sesi A.
Salah satu Jawara di kelas Murai Batu sesi utama G24.

Kemudian tak kalah tampil gemilang meski masih tergolong burung bahan, Murai Batu Nakula milik Bagus Titis ada diurutan kedua setelah berhasil mengimbangi penampilan Paku Alam milik Andika.

Sementara, jagoan Joko Sunaryo yakni Sudawirad yang biasanya tampil mendominasi juara 1 di minggu-minggu sebelumnya harus puas di urutan ketiga.

Juara 4 ada nama Murai Batu Kucir besutan Yeyen Sukoco dari Randualas dan urutan paling buncit ada jagoan milik Dumas dari Andalas SF.

Bang Komar dari Jalan Manyar Madiun dengan Kacer PENDEKAR menjadi jawara di kelas A dan B.
Komunitas Trucuk Madiun juga silih berganti datang ikut meramaikan Latber DFP.

Kelas Murai Batu di DFP ini merupakan kelas paling ramai sehingga setiap minggunya selalu dibuka tiga kelas oleh panitia yakni Murai Batu A, B dan C.

Selain Murai Batu, kelas yang selalu bikin seru dan tak kalah pamor adalah kelas Cendet. Yang mana setiap minggunya juga rutin bermain hingga sesi A, B dan C. Disusul kemudian kelas Kacer yang juga mulai ramai digemari oleh para pemain akar rumput dan kelas Trucukan.

“Enak buat cari setingan burung bahan, minggu yang kemarin saya juga transaksi disini. Burung kacer saya dipantau orang dari Ponorogo dan deal terjual, “kata Komar pemilik Kacer Pendekar dari Jl. Manyar Madiun setelah burungnya keluar sebagai juara 1.

Bang Tyo pusing, sebulan lebih tak ikut gantang karena burungnya lagi mabung, bawa amunisi pelapis belum ketemu setingannya, ia menuturkan bikin tambah pusing tujuh keliling.

Related Articles

Back to top button