Sebagai pelopor lomba modern, SMM ( Seduluran Murai Mania) yang merayakan Anniversary nya ke 2 (12/6) kemarin, kembali menjadi magnet para sultan perburungan se nusantara untuk menurunkan gaco-gaco terbaiknya demi merebut prestasi prestisius.
Diakui oleh para pemain yang didominasi para pemain papan atas dengan sebutan para sultan itu saat di acara ramah tamah di hari Sabtu (11/6) malam di kawasan Agrowisata Batu Malang, bahwa kehadiran SMM dalam 2 tahun terakhir mampu memberi angin segar bagi pecinta burung berkicau khususnya pecinta Murai Batu.
Karena tak hanya menghadirkan lomba fairplay yang tidak hanya sebatas jargon semata, namun kenyamanan saat berlomba juga benar-benar diprioritaskan. Menariknya meski tiket yang dibanderol sangat fantastis, namun animo Murailovers untuk ikut menjadi peserta sangatlah besar.
Terbukti, sejak dishare nya brosur 2nd Anniversary SMM sekitar 2 bulan silam, hanya membutuhkan waktu kurang dari 24 jam tiket 25 juta ludes terjual dan hanya kurang dari 2 hari seluruh tiket di 12 kelas yang digelar juga dinyatakan sold out.
Dan tentu saja, ludesnya tiket yang terjual dalam waktu singkat meski harganya super mahal, di dalam sejarah perjalanan dunia perburungan hanya SMM yang bisa melakukannya saat ini. Dimulai dari Kopdar SMM yang tiketnya dibanderol maksimal 2 juta, hingga tiket 5,5 juta sampai 11 juta seperti di 1st Anniversary SMM, SMM feat 911 SF, SMM feat Wahyu Polda, SMM feat Superman, SMM feat PJ SF, hingga Piala Ketua SMM dengan tiket utama 22 juta.
Salutnya lagi, menurut Abah Tatuk ketua SMM yang berkali-kali mengungkapkan bahwa tujuan digelarnya berbagai even SMM tak lain yakni ingin menyebarkan virus kebaikan di dunia perburungan agar bisa tercipta lomba yang bersih, fairplay dan nyaman, yang terbebas dari penjahat maupun mafia lomba.
Dan benar saja, hingga saat ini telah bermunculan lomba-lomba maupun komunitas yang terinspirasi dengan SMM. Mulai dari SKN, SKM, dan gantangan The Sultan Malang yang meruapakan anakan SMM yang bertujuan membidik pemain akar rumput, Masterpeace Arena Tangerang, PMM (Paguyuban Murai Mania) Bekasi, KMM (Komunitas Murai Mania) Jakarta hingga AMM (Anis Dan Murai Mania ) Bali.
“Kita sangat bersyukur karena setidaknga virus kebaikan SMM telah menyebar di berbagai wilayah di Indonesia,” ucap Abah Tatuk beberapa waktu silam yang berharap semoga hal tersebut bisa menjadi ladang kebaikan bagi SMM.
Sementara itu, dari 12 kelas yang digelar tentunya kelas utama tiket 25 juta dengan hadiah utama mobil X Pander menjadi satu kelas yang dinanti-nanti kicaumania. Karena tak hanya dibutuhkan nyali besar dan nilai rupiah yang besar, namun mental seorang pemain juga sangat diperlukan di sini.
Burung-burung yang diturunkan juga termasuk burung papan atas yang memiliki kualitas terbaik. Adalah Harley besutan H Mamung Adira Madiun salah satunya yang tampil memukau sejak awal digantangkan. Gaya sujud-sujud yang menjadi ciri khasnya saat membombardir lawan dengan materi-materi lagu dahsyat dalam alunan roll tembak, menjadi jurus jitu baginya untuk menarik perhatian juri yang bertugas.
Walau sempat mendapat serangan hebat dari Pedro di nomer 16 serta Damar Wulan di nomer 23 dan Hoki milik Umi Kasum Jakarta di nomer 11, Harley justru semakin nyaman dalam menunjukkan kepiawaiannya dalam memainkan lagu-lagu masteran yang menjadi tonjolannya.
Berkat topform yang dimikinya itulah, menjadi 4 bendera mutlak tertancap di nomer yang ditempatinya yang sekaligus mengantarkannya memboyong mobil X Pander.
“Syukur Alhamdulillah akhirnya Harley bisa tampil maksimal dan gak menyangka kalau bakal dapat juara 1 karena saat itu banyak burung-burung peserta yang juga tampil totalitas,” ujar H Mamung yang langsung disambut isak tangis bahagia dari sang istri dan putranya.
“Karena sebenar kita sempat gelisah juga karena beberapa bulu Harley copot di bulan April, tapi mungkin karena doa dan kesabaran istri dalam merawat Harley akhirnya bisa membuat performanya kembali seperti sedia kala,” lanjutnya.
Keberhasilan memenangkan hadiah utama berupa mobil Brio juga ikut dirasakan pula oleh H. M Hidayat dari Team 76 Medan. Lambada Reborn yang dipercaya untuk turun di kelas SMM tiket 11 juta pun akhirnya mampu menunjukkan kualitasnya.
Bergelantung di nomer gantangan 11, burung yang berdomisili di Batu Malang itu seolah terlihat enjoy dalam memamerkan keahliannya dalam memainkan materi lagu-lagu roll tembak panjang-panjang. Diperkuat dengan gaya sujud-sujud yang nyaris tak menunjukkan rasa lelah dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian, semakin menambah elegan penampilannya.
Puncaknya tak ada keraguan lagi bagi juri yang bertugas untuk menancapkan bendera koncer di gantangan yang ditempatinya. “Kalau beli mobil itu perkara mudah, tapi mendapatkan mobil berkat keberhasilan gaco andalan yang meraih juara menjadi sangat luar biasa dan akan terkenang hingga semasa hidup,” ungkap H. M Hidayat yang mengaku akan berkerjasama dengan SMM untuk menggelar lomba.
Diakuinya, bahkan saking kepincutnya dengan konsep dan lomba yang diusung SMM membuatnya tak ingin melewatkan di setiap gelaran SMM, baik itu kopdar maupun even besar. “Agar bisa terus berlomba di SMM, saya telah membeli rumah di Surabaya,” Celetuk Hidayat.
Diakhir gelaran, panitia memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada member SMM dengan melakukan pengundian untuk memperebutkan 7 sepeda motor beat. Serta memberikan penghargaan kepada tim juri SMM berupa souvenir berlapis emas dan memberikan 1 unit sepeda motor dengan cara diundi yang berhasil diraih Joss asal Pasuruan.*
Daftar juara :
