
Bangkitnya dunia perburungan di Tulungagung makin terlihat setelah digelarnya Bupati Cup IV Tulungagung (8/5) kemarin. Tak hanya didominasi kicaumania karesidenan Tulungagung, peserta dari berbagai kota di Jatim hingga Bali pun tak ingin melewatkan untuk merebut prestasi bergengsi.
Karena seperti diketahui bahwa setidaknya kurang lebih 4 tahun lamanya bumi marmer itu tak tersentuh oleh lomba besar. Dan dengan hadirnya even yang dikomandoi Adam KWK selaku ketua panitia itu, setidaknya mampu membawa angin segar bagi pecinta burung berkicau. Sehingga gelaran yang diharapkan menjadi even tahunan tersebut juga bakal menjadi even bergengsi yang menjadi ikon plus kebanggaan kicaumania Tulungagung.

Berapa tidak. Tak hanya mampu menyedot perhatian kicaumania lintas kota di blok timur, namun beberapa rekor berhasil dipecahkan pada gelaran yang digebyar di lapangan Hutan Kota Tulungagung itu. Diantaranya ludesnya tiket G-24 dan G-36 untuk kategori Murai Batu, Cucak Ijo, Kacer, Cendet hingga Anis Merah di kelas Bupati, Wakil Bupati dan Disbudpar dalam waktu kurang dari 12 jam sejak brosur pertama disebar. “Sejak kita share ke medsos sekitar jam 9 pagi, jam 16.30 sudah sold out,” ungkap Adam punggawa dari sangkar KWK itu seraya berucap bahwa banyak kicaumania yang tak kebagian kelas-kelas G-24 dan G-36.

Yang tidak kalah kerennya tentunya dengan penuhnya jumlah peserta di beberapa kelas G-60 mulai dari kelas Murai Batu, Cucak Ijo, Cendet, Anis Kembang hingga Lovebird fighter. Karena seperti diketahui, bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini kelas Lovebird maupun Anis Kembang sangat sulit untuk capai full gantangan, dan hal itu tak berlaku pada gelaran yang mengandalkan juri-juri Ronggolawe Nusantara tersebut. Begitu halnya dengan 3 kelas Kenari dengan jumlah peserta nyaris full gantangan.
Kerennya lagi. Walau berjubel burung-burung jawara yang berimbas dengan sengitnya persaingan di tiap kelas yang digelar, rasa kepuasan peserta terhadap kinerja juri yang bertugas terlihat dengan tidak adanya aksi protes dari peserta. Sehingga bisa dikatakan, pelaksanaan lomba saat itu berjalan cukup lancar sampai berakhirnya penilaian sekitar pukul 18.00 wib.
Dan membludaknya peserta pun telah diantisipasi dengan baik oleh panitia, baik dari pelayanan penjualan tiket hingga pengambilan hadiah yang tak ada kendala. “Kita juga memanjakan kicaumania dengan menyiapkan tropi eksklusif full berbahan logam dan menyediakan banyak doorprize salah satunya 1 unit sepeda motor matic,” ujarnya.

Sementara itu, bintangnya lapangan patut disematkan pada Napoleon amunisi Gus Gufron dari Duta Kediri Vaganza yang mampu meraih double winner di kelas bergengsi Murai Batu. Keberhasilan burung yang dikawal langsung oleh Sinyo Yakuza itu bukannya tanpa hambatan, lantaran sempat mendapat perlawanan sengit dari peserta lain.
Seperti yang terlihat di kelas utama. Napoleon ditempel ketat oleh Fortuner gaco Kamituwo dan Joker andalan STP Raider. Finalnya, podium juara berhasil direbut Fortuner yang diikuti Joker, sedangkan Napoleon harus puas di posisi 3 besar. Namun hal itu akhirnya terbayarkan saat turun di sesi Disbudpar dan Pantai Widodaren sebagai peraih tahta juara.
Jika di kelas Murai Batu peraih juara nyerinya diraih Napoleon, maka di kelas Cucak Ijo, gelar yang sama juga berhasil ditorehkan Karjo besutan Jabal Qubais. Setelah aksi gemilangnya dalam memainkan lagu-lagu masteran yang cukup komplit sembari memamerkan gaya ngentroknya yang ngotot abis, dipertontonkan di sesi Wakil Bupati dan Hutan Kota.

Semar Sakti andalan Gus Gufron yang turun di kelas Cendet juga mampu membuktikan kedigdayaannya. Tak tanggung-tanggung. 3 kelas yang diikutinya, nyaris membuatnya merebut juara hattrik jika saja saat di sesi Pantai Gemah dirinya tidak turun ke posisi runner up setelah berhasil direbut Petrus milik ALS.
Begitu juga dengan Trouble Shanty andalan Laode yang turun di kelas Kacer. Walau sempat mendapat perlawanan sengit dari burung-burung on fire, namun berkat kepiawaiannya dalam mengolah irama lagu disertai dengan durasi main yang all out, menjadi modal baginya untuk merebut double tropi juara.
Sementara itu. Di akhir gelaran, Adam mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan serta partisipasi seluruh kicaumania yang turut serta mensukseskan gelaran.*





