The Sultan Special Ramadhan Malang – Virus Kuasai 2 Kelas Utama, Maskot Dan Sugali Masih Sulit DiHadang
Suasana gantangan The Sultan Malang kembali memanas seiring sengitnya persaingan burung-burung berlabel bintang lintas Kota di Jatim yang tumplek blek di markas Denpal V jalan Ronggolawe Malang (17/4) kemarin.
Dan seperti di perhelatan yang pernah digelar sebelumnya. Meski persaingan terasa memanas di semua kelas yang dipersiapkan panitia, namun hal itu tak mempengaruhi nyamannya menggantang di gantangan termewah di bumi Malang Raya itu. Selain tak adanya teriakan atau suara dari para peserta selama masa penjurian berlangsung, penjurian yang fairplay pun ikut memberi rasa nyaman dan puas dengan apapun hasil akhir yang diterima burung-burung terbaiknya.
Maka cukup wajar jika antusiasme peserta terhadap tiap gelaran yang dikemas The Sultan masih sangat besar. Seperti pada gelaran bertajuk The Sultan Special Ramadhan yang terkesan mendadak, lantaran keluarnya brosur kurang lebih hanya seminggu. Namun tak kurang dari 24 jam, seluruh tiket yang disediakan nyaris sold out terutama tiket Murai Batu yang habis dipesan semua.
Dan bintangnya lapangan khususnya Murai Batu saat itu patut disematkan pada MB Virus besutan H Antok asal Pacet Mojokerto. Pasalnya, gelar double winner yang disandangnya itu berhasil dicatatkannya di 2 kelas utama yakni sesi Sultan A dan Sultan B.
Prestasi gemilang yang berhasil ditorehkan burung muda yang usianya belum genap 1 tahun itu tentunya sempat menghebohkan para pecinta Murai Batu, mengingat tak mudah bagi satu peserta untuk bisa menguasai permainan di 2 kelas utama sekaligus. Apalagi saat itu, sebagian besar peserta yang diturunkan berada dalam kondisi terbaiknya dan mampu menampilkan kemampuan terbaiknya.
Seperti yang terlihat di sesi Sultan A. Saling saut bersautannya alunan materi lagu yang menjadi jurus jitu masing-masing burung yang sangat bervariasi, justru semakin menjadikan Virus yang menempati nomer gantangan 03 semakin menggila.
Kerennya lagi, dengan mengandalkan style sujud-sujud yang ngotot abis disertai tenaganya yang begitu powerfull dan seolah tak ada rasa lelah sedikitpun yang terliuhat selama 10 menit penilaian, semakin membuatnya leluasa dalam memuntahkan lagu-lagu isian dengan memainkan roll tembak plus volumenya yang cukup keras.
Salutnya, aksinya yang banyak megundang perhatian kicaumania yang turut menyaksikan aksi gemilangnya dari luar pagar gantangan itu juga kembali ditampilkan di sesi utama yakni kelas Sultan B.
Aksi memukau juga berhasil ditunjukkan Maskot amunisi Cahyo Matrix dari Arematrix Malang. Meski sudah menunjukkan tanda-tanda akan memasuki masa ngurak, namun burung yang nyaris tak pernah lepas dari target juara itu masih mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Turun di sesi Croffle B, Mascot pun tak menyia-nyiakan peluang untuk menunjukkan jurus jitunya dalam memainkan lagu-lagu masteran yang cukup komplit. Apalagi dengan mengandalkan aksi pukulan-pukulan pendek namun rajin dikeluarkan selama sesi penilaian yang diperkuat dengan aksi ngerollnya.
Menariknya, tak hanya pulang dengan 2 tropi berkat gaco andalan di kelas Murai Batu. Ferrari yang turun di kelas Anis Merah juga tampil mewah dan sekaligus mamou menyapu bersih 2 kelas yang disediakan panitia.
Ditambah dengan durasi mainnya yang mampu diselesaikannya dengan baik, semakin membuat langkahnya untuk bertengger di podium juara sulit terbendung dan tropi juara satu pun berhasil diboyong pupang oleh Amin Matrid sang pemandu bakat andalan Cahyo Matrix.
Belum puas sampai di situ. Saat turun di kelas utama Sultan B, Maskot masih mampu memberi perlawanan sengit bagi lawan-lawan terberatnya saat itu dan sukses berada di 5 besar.
Sementara bagi Ronni Setiawan Sarikat SF asal Sumenep Madura yang harus menempuh perjalanan jauh ke bumi Malang pun akhirnya tak sia-sia, setelah sang andalan utamanya yakni Sugali menyumbangkan tropi juara.
Yup, turun di kelas utama Sultan A, Sugali yang menggantung di gantangan nomer 01 sukses membuktikan kualitasnya. Kepiawaiannya dalam mendubbing lagu-lagu masteran yang cukup komplit ditunjukkannya dengan totalitas yang disupport dengan volume kerasnya.
Sayangnya, setelah mampu menyelesaikan 10 menit penilaian dengan baik, dewi keberuntungan hanya bisa mengantarkannya bertengger di posisi 3 di bawah Virus sebagai juara 1 dan Lambada Reborn di runner up.
Bertanding lagi di kelas Denpal A, Sugali kembali tampil all out. Sempat mendapat serangan sengit dari peserta lainnya yang tak kalah hebatnya, membuat jiwa fighter semakin meningkat dan bisa memberikan perlawanan hebat. Hasilnya, tropi juara 1 akhirnya bisa menambah koleksi tropi juara di kediamannya.
Kebanggaan terhadap sang gacoan juga dirasakan Danny Den Bagoes BF, apalagi sang andalan yang diberi nama Pancasona itu berhasil membuktikan kedigdayaannya di sesi utama Sultan B. Walau masih belum berhasil berada di puncak teratas, namun prestasinya sebagai runner up setidaknya mamou bikin Danny berbangga.
Pasalnya, burung yang sempat beberapa kali juara di beberapa pekan terakhir itu merupakan hasil dari tangkarannya sendiri ber ring Den Bagoes BF dari indukan Ceklek, yang kebetulan merupakan anak pertama.
“Yang menarik dari Pancasona ini ada pada gayanya yang seperti Kacer dengan sedikit agak nyeklek yang dipadukan dengan gaya sujud, dengan dominan isian Lovebird, Srindit dan Tengkek,” Harry Setiawan pemandu bakat andalan Danny Den Bagoes.
Sementara itu. Meski belum hoki di kelas Murai Batu, H Ju’i masih bisa mengantarkan gaco andalan meraih prestasi di kelas Cucak Ijo dan Cendet. Jika Joko Tole sukses bertengger di posisi teratas sesi 666 E, maka Joko Tingkir masih bisa meraih 3 besar kelas utama 666 A.
Sedangkan Doozer yang turun di kelas Cendet juga tak ketinggalan untuk mempersembahkan tuannya sebuah tropi juara 3 Komunitas A.
DAFTAR JUARA :