SKM Special Ramadhan Sidoarjo – Adipati Nyeri Di Penampilan Perdana, Sundul Langit dan Armani Teruskan Tradisi Juara
Menghadirkan gelaran special Ramadhan, gantangan SKM (Sahabat Kicau Mania) yang digelar pada Minggu (10/4) kemarin sukses dijubeli burung-burung jawara Jatim.
Bahkan gantangan yang berlokasi di area Puspa Agro Jemundo Sidoarjo itu juga menjadi ajang pembuktian burung-burung papan atas. Diantaranya Adipati dan Sundul Langit yang sukses menunjukkan kualitasnya yang sekaligus mampu menorehkan prestasi membanggakan di penampilan perdananya usai rehat dari masa mabungnya.
Begitu halnya dengan Armani yang nyaris tak pernah lepas dari jalur juara di beberapa even yang diikutinya dalam beberapa pekan terakhir ini. Serta burung muda Pancasona dari ring Den Bagoes BF yang mampu membanggakan si empunya dengan bertengger di posisi puncak kelas utama.
Prestasi Adipati yang mampu meraih juara nyeri pada perhalatan kali ini, tentunya semakin menambah semangat bagi Dwi Jalu SF Kediri. Pasalnya, gaco-gaco andalan lainnya seperti Halilintar juga masih dalam masa mabung, sedangkan Kresno yang masih dalam kondisi belum fit seratus persen pada gangguan suara yang dialaminya, masih belum bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.
“Sebenarnya tidak jadi ngurak. Namun sempat bulu-bulu halusnya rontok namun setelah beberapa pekan diistirahatkan, kondisi Adipati kembali sehat dan siap untuk ditarungkan kembali,” ujar Dwi Jalu yang akan menyiapkan Adipati di gelaran 2nd Anniversary SMM pada 12 Juni 2022 mendatang.
Dan benar saja. Saat menempati nomer gantangan 46 sesi C, burung yang sempat hijrah kurang lebih setahun di Jakarta itu menunjukkan aksinya secara totalitas. Lebih sering berada di tangkringan bawah sembari berhadapan dengan lawannya, Adipati justru semakin menggila dengan menampikan aksi sujud-sujud yang cukup ngotot abis.
Disertai dengan memuntahkan lagu-lagu isian yang cukup bervariasi disertai volumenya yang lumayan keras, membuatnya semakin menjadi perhatian para kicaumania yang ikut menyaksikan aksinya dari luar pagar gantangan. Ditambah lagi dengan durasi kerjanya yang full 10 menit penilaian, menjadikannya dapat nilai penuh dari 4 juri yang bertugas dan secara mutlak pula mendapat 4 bendera koncer.
Turun kembali di kelas E, Adipati yang menempati nomer 26 itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk tampil powerfull. Dan menguasai jalannya penilaian, membuatnya kembali mendapat bendra koncer A mutlak yang sekaligus mengantarkannya meraih double winner.
Sedangkan bagi MB Sundul Langit gaco Herry Buser SMM yang sempat libur di masa mabungnya selama kurang lebih 3 bulanan, langsung menunjukkan kualitasnya di penampilan perdananya.
“Ya ini emang penampilan pertamanya ke gantangan setelah mabung, dan alhamdulillah dia bisa tampil bagus di 2 kelas” ucap Herry Buser seraya berucap bahwa untuk perawatannya cukup simple, tanpa harus di taru di kandang umbaran, Sundul Langit hanga perlu diembunkan tiap pagi.
Dan benar saja. Begitu turun di kelas utama Murai Batu A, kepiawaiannya dalam mendubbing lagu-lagu masteran pun langsung dipamerkannya melalui aksi roll tembak dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian. Finisnya. Meski harus dilakukan tos untuk mendapat posisi 4 dan 5, namun keberuntungan mampu mengantarkannya berada di 4 besar.
Lanjut di sesi Murai Batu B, burung yang akan dipersiapkan menuju gaungnya perayaan Anniversary SMM itu tampil lebih beringas yang didukung dengan durasinya yang sangat mumpuni. Maka tak salah jika, posisi runner akhirnya mengantarkan Herry Buser memboyong 2 tropi juara.
Acungan 2 jempol patut disematkan pada Armani besutan W2 / Arief W2 D’Champ Surabaya. Pasalnya di setiap perhelatannya selama seminggu sekali itu, selalu bikin tuannya berbangga hati lantaran tak pernah meleset dari targetnya memboyong tropi juara.
Saat diturunkan di sesi Murai Batu B, Armani tak melewatkan kesempatan untuk menunjukkan kahandalannya dalam memainkan lagu-lagu masteran. Apalagi dengan menonjolkan lagu-lagu tembakan seperti Cililin yang kerap diulang-ulang dengan memadukan lagu-lagu isian lainnya, kembali menjadikannya pusat perhatian.
Berkat perform yang dilakukannya dengan totalitas itulah, tidak alasan lain bagi juri untuk mendaulatnya sebagai salah satu kandidat burung juara. Puncaknya, yakni dengan keunggulannya dalam meraih bendera koncer, mutlak menjadikannya sebagai pengisi tahta juara.
Aksi kejutan berhasil ditunjukkan Pancasona besutan Denny Den Bagoes BF di sesi Murai Batu B. Meski masih kategori burung muda yang merupakan hasil produksi dari salah satu indukan di penangkarannya sendiri yakni Den Bagoes BF, dia tak kalah saing dengan burung-burung jawara lainnya.
Lagu-lagu masteran yang menjadi tonjolannya selama ini pun kembali dimuntahkan semua dengan memainkan irama roll tembak plus power mumpuni serta durasinya yang full. Hal itu pulalah yang mampu mengantarkannya bertengger di posisi puncak.
Sementara itu. Hot Shot besutan Khent dari Klinik MB sukses menutup kemenangan di kelas pamungkas Murai Batu, berkat aksinya yang cukup sering tonjolkan pukulan-pukulan panjangnya plus volume kerasnya.
Di kelas Cucak Ijo ada CH Royo-Royo andalan Hendy ABS Surabaya. Berada di gantangan pojok, aksinya dalam memainkan roll tembak panjang-panjang disertai volume kerasnya serta gayanya yang ngentrok abis menjadi nilai plus baginya dalam meraih juara di kelas utama itu.
Keseruan juga terjadi di kelas Cendet. Bentley amunisi Abah Ganden Liar Poll mampu tampil menawan di 3 kelas yang disediakan panitia. Tak tanggung-tanggung, diapun nyaris meraih hattrik, jika saja di sesi Cendet C posisinya tak melorot sebagai runner up.
Sedangkan di kelas Kacer. Petir gaco Dudung dari Sedati Sidoarjo dan Slamet milik Abah Amir KL BC harus berbagi juara di 2 kelas Kacer yang disediakan panitia.
Daftar Juara :