Piala Danpasmar 2 Sidoarjo – Nawang Wulan Nyeri Ubed 61 Juara Umum SF, Krishna Kuasai Kelas Murai Batu
Nawang Wulan kembali kuasai kelas Cucak Ijo dengan meraih nyeri yang sekaligus antar M Ibad Ubed 61 SF Juara Umum SF, begitu halnya dengan Krishna andalan Rayap Laut capai hasil maksimal di kelas Murai Batu pada perhelatan Piala Danpasmar 2 Sidoarjo (13/3) kemarin.
Pencapaian yang sukses ditorehkan Nawang Wulan andalan M Ibad atau yang akrab disapa Gus Ibad itu sebenarnya sudah diprediksi sebelumnya, mengingat kondisi gaco utamanya yang berada pada kondisi terbaiknya. Apalagi jika melihat dari perjalanan prestasi yang pernah dicapainya di even-even akbar hingga kolosal, Nawang Wulan kerap menjadi bintang lapangan di kelas Cucak Ijo.
Diantaranya quattrik di The Premiere Of Java Magelang, hattrik di Piala Kerajaan Kediri I, hattrik di Piala Majapahit Mojokerto, dan masih banyak lagi pencapaian Nawang Wulan di even-even akbar lainnya.
Apalagi menurut Mr Oyong yang ikut memandu bakat sang burung andalan, mengaku sebelum diturunkan di gelaran yang digebyar di Mako Pasmar Gedangan Sidoarjo, Nawang Wulan telah beberapa kali melakukan pemanasan di beberapa gelaran salah satunya di Probolinggo beberapa pekan yang lalu. “Bahkan karena terus juara, kami sempat disuruh panitia untuk tidak lagi menurunkannya di kelas-kelas berikutnya, karena menjadikan jumlah pesertamakin menurun,” ungkapnya.
Dan benar saja, begitu diturunkan di kelas pembuka Nusantara G-24 Nawang Wulan langsung menunjukkan kemapuan terbaiknya sesaat usai digantangkan. Lengkap dengan gaya hiper dan jiwa tarungnya yang begitu powerfull, menjadikan perhatian kicaumania banyak yang tertuju pada nomer 27 yang ditempatinya.
Sayangnya dewi fortuna masih belum bepihak padanya, dan hanya mampu bertengger di 3 besar. Kekecewaannya Gus Ibad pun akhirnya terobati saat turun di kelas utama VVIP G-16. Nyaris sama dengan penampilan sebelumnya, gaya hiper sembari menyemburkan roll tembak panjang-panjang plus jeda rapatnya membuatnya sulit untuk lepas dari perhatian juri. Alhasil bemdera koncer pun mutlak tertancap pada nomer yang ditempatinya.
“Kalau tonjolannya saat bawakan roll tembak, jika awalannya bawakan Greja maka akhirannya akan ditutup Srindit. Karena sekarang di rumah lagi dimasterin Redsiskin, lantaran kelebihannya pada ngetrap-ngetrapnya itu,” ungkap Oyong.
Tak puas sampai di situ. Burung yang udah dipegang Gus Ibad selama 2 tahun itu kembali tampil memukau di sesi Dunamsa sekaligus mampu menguasai jalannya pertandingan. Finalnya, penancapan bendera koncer menjadikan Nawang Wulan berhasil juara yang kedua kalinya alias double winner.
Keberhasilan Gus Ibad pada gelaran kali ini juga semakin lengkap setelah predikat juara umum SF berhasil diraih olehnya. Sedangkan untuk juara umum BC sukses diraih duta Sapi Giras.
Prestasi gemilang juga sukses ditorehkan tim Rayap Laut Surabaya yang saat ikut mengusung bendera Embun SF Tegal. Dengan mengandalkan beberapa gaco di kelas Murai Batu, tim yang dikomandoi Benny Rayap Laut itu berhasil memboyong 6 tropi juara. Salah satunya ditorehkan Krishna yang sukses mempersembahkan 2 tropi juara 1 plus juara 3 dan 4.
Menariknya, meski termasuk burung muda, namun prestasi di beberapa even besar yang diikuti dalam beberapa pekan terakhir ini patut diacungi jempol. Pasalnya nyaris torehan prestasi di tiap even yang diikutinya tak pernah lepas dari genggamannya.
“Karena ini burung muda, maka kita hanya menurunkannya tiap 2 minggu sekali untuk menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit,” ucap Benny.
Kemampuannya dalam meraih juara dua kali tak lepas dari kepiawaiannya dalam mengolah lagu-lagu masteran yang menjadi tonjolan dengan dipadukan permainan roll tembak. Ditambah lagi dengan aksi sujud-sujud baik di tangkringan atas maupun bawah kian menambah indah penampilannya.
Kerennya, meski aksi yang dilakukannya terlihat begitu ngotot abis, namun hal itu mampu diselesaikannya dengan cukup baik selama durasi penilaian. Maka tak ada alasan lain bagi juri untuk sepakat menancapkan bendera koncer di nomer yang ditempatinya di kelas Perkasa dan Cakti, serta juara 3 di sesi Raksa dan 4 besar di kelas Nusantara.
Sementara untuk tropi lainnya didapat berkat aksi Kancil milik Alex Rayap Laut sebagai juara 4 di sesi Dunamsa dan Saroh besutan Ardimas Rayap Laut di 3 besar sesi Perkasa. “Kancil hari ini tidak tampil seperti biasanya, karena dalam perjalanannya tadi sangkarnya sempat terjatuh dan bikin dia stress,” ujarnya.*