Kopdar SMM, Gresik – Terus Sajikan Pertarungan Sengit Burung Berlebel Bintang dan Kenyamanan Peserta Tetap Menjadi Prioritas
Di perhelatan agenda Kopdarnya, SMM terus memberikan pelayanan terbaik bagi semua pesertanya. Seperti di agenda Kopdar SMM,Gresik pada Minggu kemarin (27/02) adanya perubahan aturan bagi awak media yang mengambil video bisa di areal lapangan namun tidak boleh diluar garis batas.
Seperti yang dikemukakan oleh Abah Tatuk selaku ketua SMM yang mengevaluasi beberapa even terakhir dan masukana dari member yang melihat juri keluar agak lama karena menunggu awak media mengambil fokus kameranya yang berimbas dengan sedikit molornya waktu, maka untuk mengantisipasi hal tersebut diberikannya garis batas sekitar 1 meter dekat batas pagar peserta untuk awak media agar bisa lebih leluasa mensetting kameranya dan selama penjurian bisa berada di areal tersebut yang tentu saja mendapat respon positif dari semua awak media.
Senada dengan apa yang dikatakan oleh Haji Novi selaku koordinator bidang media yang juga mengamini apa yang dikemukakan oleh Abah Tatuk. “Agar semua pihak terkait bisa lebih nyaman dalam melaksanakan tugasnya, maka kami membuat keputusan tersebut dan ini juga sebagai simulasi untuk even kami mendatang yaitu SMM feat Priyanto Jaya SF tanggal 20 Maret esok,” jelas H. Novi.
Dalam agenda Kopdar ini ada burung yang mendapat diskualifikasi dan pasca berakhirnya penjurian Andri Sie langsung memberikan penjelasan kenapa burung tersebut mendapat bendera diskualifikasi. “Karena kami ini komunitas dan sesuai keputusan kami kalau ada burung jenis Nias dan Nokta tidak boleh ikut ditiap acaranya SMM, kalaupun ada maka peserta yang membawa burung tersebut harus legowo menerima bendera diskualifikasi dan tidak layak mendapat juara,” papar Andri Sie.
Selain burung Murai Batu jenis Nokta, jenis Nias juga tidak boleh main di SMM. Dan pada Kopdar kali ini ada peserta konfirmasi dahulu sebelum menggantang karena dia ragu apakah burungnya ini jenis nokta atau tidak. Alhasil, peserta tersebut mengganti gacoannya agar tidak terkena diskualifikasi. dan untuk seri F, asalkan burung tersebut diatas gantangan kembungnya tidak terlalu nampak maka burung tersebut boleh ikuti lomba.
Seperti pada agenda Kopdar dan even SMM lainnya, kali ini juga untuk jumlah peserta G-24 yang full untuk semua kelasnya dan pastinya areal lomba yang non teriak tetap mewarnai tiap acara SMM. Di 10 kelas yang sukses tergelar ini kembali sajikan pertarungan sengit burung – burung berlebel bintang yang saling rebut tahta tertinggi ditiap kelasnya.
Berawal di kelas Murai Batu A, 5 burung saling adu kemampuan terbaiknya untuk mencuri perhatian juru adil lapangan. Sengitnya persaingan sangat jelas dengan bertubi – tubi burung andalan saling keluarkan tembakan panjang . Alhasil, Zombie milik Ronny dari Bojonegoro bertengger di puncak juara disusul dengan Rock n Roll milik Abah Hudan dari 911 SF yang juga dibayangi oleh RX King milik Dwi Tamal dari Tamal BF diposisi 3, sedangkan Sultan Kharisma dan Merah Putih diposisi juara 4 dan 5.
Ketangkasan Jibril milik H. Juari dari KLX BF Pandaan – Pasuruan kembali torehkan prestasi jawara. Yups, burung yang memang sudah punya jam terbang tinggi ini memang dalam keadaan on-fire yang suskses muntahkan semua materi yang dimilikinya dengan power yang lantang. Finishnya, Jibril berhasil rajai kelas Murai Batu C.
Sama – sama berasal dari Pasuruan, H. Wawan yang masih menunggu proses mabungnya Kodrat Murai Batu andalannya yang sering koncer di acara SMM tuntas, kali ini membawa Sukhoi gaco yang baru dipinangnya pada even Gus Dur Cup – Jombang bulan lalu ini bikin siempunya gaco tersenyum bangga tatkala Sukhoi berhasil tampil mewah dengan tuntas lontarkan tembakan panjang plus aksi sujudnya yang kian menambah indah penampilan burung ini. Di kelas Murai Batu G inilah prestasi jawara di genggam oleh Sukhoi dan untuk gaco satunya yang bernama Raden 86 di kelas Murai Batu I berhasil duduk podium juara 5.
Sangkar SMM yang pada Kopdar kali ini baru didapat oleh Eddy MKS dari Surabaya menjadi satu – satunya sangkar yang di pakai Eddy MKS untuk 3 gacoan andalannya berlaga. “Iya, saya barusan dapat sangkar, untuk 3 burung yang saya ikutkan harus gentian pakai sangkar ini,” celetuk Eddy MKS.
Dari 3 gacoannya adalah Bintang Penjuru dan Badai Gosip yang meski harus gentian sangkar, 2 burung ini berhasil terohkan prestasi membanggakan. di kelas Murai Batu E dan Murai Batu I Bintang Penjuru berhasil raih juara 5 dan 4. Sedangkan Badai Gosip catatkan namanya diurutan juara 4 kelas Murai Batu J.
Tak pernah zonk prestasi, amunisi Dwi Jalu dari Jalu SF Kediri kembali buktikan kualitasnya. Meski ada 2 kelas yang membuat amunisi andalan Dwi Jalu kalah tos dan membuat burung andalannya harus rela tidak dicatatkan namanya ditangga juara. Namun pada kelas Murai Batu H semua kekecewaan Dwi Jalu terbayar berkat suguhan aksi terbaik yang dipertontonkan oleh Halilintar.
Burung yang piawai dalam mengalunkan suara roll tembak dengan durasi kerja yang stabil dimasa 10 menit penjurian mengantarkan Halilintar sukses mencuri perhatian juri yang seakan tak ragu untuk menaruh bendera koncer A pada kursi pijakan tempat burung ini di gantung. Dengan bendera koncer A mutlak, Halilintar berhasil rajai kelas Murai Batu H.