Terpikat Aura Brem Ciblek, CPM Tak Silau Pindah Haluan dan Konsisten Tebar Virus Ciblekers
Kontesburung.com – Konsisten di jalurnya, Ciblek Pegator Madiun atau CPM tak pernah silau dengan kelas jenis burung lainnya apalagi berniat hijrah pindah haluan, meski di wilayah Karesidenan Madiun sendiri kelas lomba burung Ciblek minus, bahkan bisa dikatakan komunitas minoritas.
CPM tak pernah padam semangat, terus menebar virus Ciblekers dengan rajin bersilaturahmi antar gantangan yang ada di wilayah Madiun dengan harapan dapat menebar virus demam ciblek hingga ke sendi-sendi hobi kicau mania.
Diungkapkan Idho Komo selaku Ketua CPM, meski kelas Ciblek di Madiun masih minus, ia bersama komunitasnya tak pernah berkecil hati. Bahkan hal itu menurutnya menjadi motivasi tersendiri buat dia dan komunitasnya untuk terus konsisten di jalur tersebut.
“Kadung jatuh hati sama ciblek, jadi tetap semangat bersama teman-teman. Ciblek itu unik, petarung yang tak pernah lelah. Mau berapa kelas, tetap gas gak ada kendornya, “kata Idho Komo, usai ngluruk di gantangan Pasbur Pagotan Madiun pada latber rutin hari Kamis (17/2/2022) sore.
Idho menambahkan, kelas Ciblek di Madiun Raya memang masih sedikit, tetapi jika di luar Madiun seperti di Jawa Tengah, Yogyakarta, Solo Raya dan Jawa Barat, sudah umum kelas Ciblek di buka disemua gantangan yang ada.
“Kalau di luar daerah khususnya Jateng sudah umum itu kelas Ciblek. Lomba nasional juga dari jaman dulu selalu ada di buka kelas Ciblek. Kami CPM juga sering main ke luar kota daerah Jateng dan Jabar, karena disana yang sering ada kopdar khusus Ciblek atau lomba-lomba besar yang membuka kelas Ciblek, “paparnya.
Ia berharap, komunitas Ciblek di Madiun jangan sampai kendor, menurutnya dengan tetap konsisten kedepan kelas Ciblek akan semakin ramai seiring semakin hari semakin banyak lomba-lomba besar yang membuka kelas Ciblek.
“Ini kan juga salah satu upaya dari kami untuk meningkatkan harga jenis burung Ciblek di pasaran. Dengan banyak yang tertarik dengan burung ini dan semakin ramainya persaingan maka nanti burung Ciblek di Madiun dalam segi harga juga akan mengikuti. Semakin mahal. Dengan begitu dunia hobi akan semakin bergairah, “tandas Idho Komo.
Sementara itu, pada latber rutin yang di gelar di belakang Pabrik Gula Pagotan, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun ini kelas Ciblek main dua sesi. Pada awalnya CPM akan main tiga kelas namun karena cuaca kurang mendukung sehingga hanya bisa gantang di kelas A dan B.
Meski tidak full gantangan, hanya sekitar 15 peserta namun jalannya sesi di kelas ini bisa dikatakan cukup seru. Suara khas Ciblek dengan brem dan tempatkan rapat saling dilontarkan hingga membuat pedas telinga peserta latber dan dewan juri.
Pada sesi A, berkat tampil apik dengan brem ngunci, jagoan milik Idho Komo yang diberi nama Moro Seneng berhasil melesat di urutan teratas yang disusul di urutan runner up ada Aladin milik Padang Cool. Juara tiga ada Putra Petir milik Bima Sanyo, dan menguntit diurutan empat ada Birawa.
Pada sesi B, kembali Moro Seneng milik Idho Komo mencatatkan prestasinya sehingga main dalam dua sesi Ciblek Moro Seneng meraih juara 1, 1. Sedangkan untuk urutan juara 2 ada Semongko besutan Lucky setelah sengit jual beli tembakan dan brem mengimbangi perlawanan jagoan milik Idho Komo.
Diakhir sesi latber, komunitas yang di gawangi oleh Idho Komo ini menyampaikan jika CPM akan terus konsisten dan tak pernah menyerah untuk terus menghidupkan kelas burung Ciblek di Madiun Raya. (*/T)