Profil

Bali Fiesta Cup 2 Denpasar #4 – Sang Jawara Baru Kalahkan Para Bintang, Tom Tom Juara Kelas Utama Murai Batu

Tak diunggulkan pada pertarungan kelas bergengsi di Bali Fiesta Cup 2 (23/1) kemarin, Tom Tom andalan TMTN Kroasia mengejutkan kicaumania dengan tampil gemilang di 2 kelas dan bahkan sukses merebut juara kelas utama tiket 2 juta.

 

Perasaan gelisah bercampur badan sedikit gemetar dirasakan oleh Tommy Wafa TMTN Tulungagung saat mengikutkan Tom Tom di kelas utama Bali Fiesta. Betapa tidak. Gelaran kali ini adalah even besar dengan tiket diatas 500 ribu yang pertama diikutinya dan tiket utama sebesar 2 juta.

“Gimana tidak gemetar badan ini coba. Jika biasanya aku hanya ikut gelaran setingkat latpres di karesidenan Kediri dan sekali ikut di even Kandidat Cup Ponorogo beberapa waktu lalu, kali ini aku ikut di tiket besar dan banyak dijubeli burung-burung berlabel bintang lintas Propinsi,” ungkap Tommy pemilik gerai TMTN.

Kenekatan Tommy ikut di tiket besar bukan tanpa alasan. Tak lain karena dorongan dan support yang cukup besar dari Agus Pia Kediri, yang melihat potensi dari Tommy yang ingin menerjuni dunia perburungan tanah air lebih dalam. “Masak hanya jual souvenir dan kaos di dunia perburungan saja, tapi tak ikut bermain di lomba burung,” celetuk Agus Pia pemain Cucak Ijo yang sempat mengorbitkan Murai Batu Ndog Balado.

Tom Tom burung baru kuasai kelas utama

Ditambah lagi gaco muda berusia sekitar 2 tahunan yang telah dirawat oleh Tommy sejak masih trotol dari pengkaran lokal Tulungagung ring Iciro milik Yudi Maskur yang mulai menunjukkan kualitasnya dalam beberapa pekan terakhir. Hal itulah yang semakin memantapkan keyakinan Agus Pia mensupport Tommy yang sangat awam dengan dunia lomba untuk mengusung Tom Tom ke ajang pertarungan bergengsi di berbagai even besar tanah air.

Baca Juga :  Mr. P4MT Take Over Cucak Ijo Dragon Rp 45 Juta, Siap Adu Tarung di Bali Shanti

Sempat juara di salah satu even lokal di Malang, Tommy yang sibuk dengan usaha bisnisnya di dunia Clothing, Decal hingga konveksi kaos itu kurang begitu memperhatikan Murainya hingga akhirnya mabung lagi.

Dan kembali lagi diturunkan di gantangan, sempat juga juara Liga di Tulungagung dan meraih 10 besar di Piala Kerajaan Kediri 2. Yang terakhir sukses merebut juara 1 di Kandidat Cup I Ponorogo.

Tom Tom saat juara 2

Diungkapkan oleh Pia bahwa burung ini mudah bongkar setiap digantangkan, bahwa cara membawakan lagu-lagu juga terkesan asyik. “Saat membawakan Kenari maupun Cililin emang tidak akan keluar panjang, namun kerennya langsung disambung dengan isian jangkrik dan isian burung-burung lainnya,” ungkap Pia.

Bahkan untuk durasinya sendiri juga begitu powerfull, begitu halnya dengan volumenya yang lumayan keras. Demikian juga dengan tenaganya yang mampu bekerja di 3 kelas di setiap evennya.

Seperti yang terlihat di gelaran yang digebyar di Desa Budaya Kertalangu Kesiman Denpasar Bali tersebut yang nampak selalu tampil maksimal di 3 kelas yang diikutinya. Dimulai di kelas Murai pembuka D’Tukad, Tom Tom langsung tancap gass mengeluarkan aksinya dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian. Namun sayang hal itu tak membuat dewi keberuntungan berpihak padanya, dan tidak masuk di daftar para juara.

Berlanjut di sesi Bali Kembali, Tom Tom kembali menunjukkan kualitasnya di tengah gempuran burung-burung terbaik. Dan akhirnya juri yang bertugas pun melirik kinerjanya sekaligus menancapkan bendera koncer B di nomer yang ditempatinya.

Puncaknya yakni saat turun di kelas utama Bali Fiesta tiket 2 juta. Tom Tom bertarung hebat dengan Lamborghini milik Arie Santoso Pemburu Team Lombok yang berada tepat di sebelahnya dan Jaguar gaco Arya Fredom. Namun berkat durasinya yang full abis dan selalu ngisi baik saat di tangkringan atas maupun bawah, menjadikan juri yang bertugas tak ada pilihan lain kecuali harus tetap menancapkan bendera koncer A di nomer yang ditempatinya.

Baca Juga :  Sepekan Rayakan Kemenangan Pres Cup, Murai Guncang Kembali Mendulang Kemenangan di Bang Ben Cup I Tangerang

Dan kestabilan Tom Tom pun tak lepas dari campur tangan seorang Agus Pia, salah satunya dengan mensetting rendah pola pakan. Diungkapkannya bahwa hal itu dilakukan karena burung masih muda dan fighter banget, maka harus hati-hati dalam merawatnya agar kondisi fit terus. Salah satunya dengan memberi jangkrik untuk harian cukup 3 ekor untuk pagi dan 3 ekor untuk sore. 

“Saat di sampai di Bali 2 hari menjelang hari H, aku tambahin jangkrik 10 ekor ( 5 ekor jangkrik biasa, 5 ekor jangkrik ala ) baik pagi maupun sore, sedangkan menjelang keberangkatan dari Villa, aku tambahin 2 ekor jangkrik alam yang bertujuan untuk menambah stamina,” celetuk Pia yang mengungkap rahasia dibalik stabilnya tenaga Tom Tom di 3 kelas yang diikuti.*

 

Related Articles

Back to top button