Wilson Cup 2 Gresik #4 – 3 Andalan Tampil Topform Dan Raih 5 Tropi Juara, Dwi Jalu Temukan Setelan Adipati Tetap Stabil
Bawa 3 andalan yakni Kresno, Halilintar & Adipati yang semuanya dalam kondisi on fire, Dwi Jalu SF Kediri sukses boyong 5 tropi juara di gelaran Wilson Cup 2 yang dihelat di gantangan SHR Driyorejo Gresik (9/1) kemarin.
Bisa jadi kejadian tersebut adalah yang pertama kali bagi gaco Dwi Jalu, lantaran ketiga-tiganya tampil totalitas di hampir semua kelas yang diikutinya. Bahkan Adipati mampu topform di 3 sesi dari 4 kelas yang diikutinya, begitu halnya dengan Halilintar yang hanya melewatkan 1 sesi aja dari 3 penampilannya dan Kresno sendiri tampil powerfull di satu sesi.
Namun yang menjadi perhatian yakni Adipati. Pasalnya, meski hanya berhasil bertengger di posisi 4 kelas A2, namun hal itu setidaknya mematahkan mitos yang selama ini menyelimuti pemikiran Dwi Jalu dan crew. “Selama saya pegang atau pun saat ada di Jakarta dalam 2 tahun terakhir ini, Adipati nyaris tak pernah tampil gemilang di tiket besar atau lebih dari 1 juta. Namun di tiket 2,2 juta atau kelas Wilson A2, Adipati mampu tampil maksimal meski hanya hoki di juara 3,” ujar Dwi Jalu.
Usut punya usut, ternyata topformnya Adipati di even-even yang diikutinya beberapa pekan terakhir, tak lepas dari perlakuan spesial saat di lomba. “Karena Adipati ini suka dengan udara dingin, maka selama di lapangan dengan suhu yang panas maka dia akan ditaruh di dalam mobil sembari menyalakan AC. Dan baru akan dikeluarkan jika akan digantangkan,” akunya.
Dan benar saja, sejak perlakuan spesial tersebut Adipati nyaris selalu tampil on fire setiap diturunkan. Bahkan sekali lomba, dia mampu tampil sebanyak 3-4 kali.
Begitu halnya saat turun kedua kalinya di gelaran tersebut, Adipati sebenarnya tampil maksimal dengan gaya khas sujud-sujud sembari memainkan materi lagu yang komplit plus power yang lumayan keras. Tapi sayangnya dewi fortuna belum berpihak padanya dan tak mampu berada di 5 besar. Namun akhirnya hal itu dibalas di penampilan ketiganya Murai Batu F, yang berhasil melesat ke posisi runner up.
Halilintar juga tak kalah mewahnya. Setelah sempat topform di kelas Murai Batu pembuka atau sesi C1 dan mampu berada di urutan ketiga, Halilintar justru tampil menggila saat turun di sesi B1 yang sekaligus mengantarkannya bertengger di podium juara.
Kresno sang andalan utamanya juga tak ingin ketinggalan untuk menunjukkan kualitasnya di depan juri dan kicaumania yang memadati area gantangan SHR itu. Walau belum menampilkan kemampuan terbaiknya, Kresno yang berada di nomer gantangan 41 kelas utama atau A1 itu bisa dibilang masih cukup sulit untuk ditembus lawan.
Karena selain handal dalam mengolah lagu-lagu isian yang sangat komplit mulai dari Cililin, Kenari hingga Lovebird, Kresno juga dikenal memiliki suara kristal dan power tembus ditambah dengan jurus jitunya dalam mengeluarkan pukulan panjang Cililin. Sayang keberuntungan hanya bisa menjadikannya sebagai pengisi juara 3.
Dengan keberhasilan ketiga amunisi kali ini pun, semakin menambah keyakinan Dwi Jalu untuk kembali mengawalnya menuju SMM feat Superman yang digebyar pada 30 Januari 2022 mendatang.*