Seakan tak percaya bercampur bangga dengan prestasi yang diraih gaco andalannya. H Novi Walet SF Gresik sempat tertegun sesaat usai mengetahui Maleo sang gaco andalan mendapat 3 bendera koncer A di sesi Seduluran di gelaran Piala Ketua SMM, 12 Desember 2021 kemarin.
Ucapan selamat atas prestasi amunisinya itu pun tak henti-hentinya berdatangan dari rekan-rekannya sesama member SMM. Betapa tidak. Torehan prestasi yang diraihnya itu merupakan pencapaian tertinggi di even SMM yang selalu diikuti nya selama ini. “Akhirnya pecah telur,” celetuk salah satu rekannya kepada H Novi yang lagi menghampiri sang andalan sembari pegang bendera koncer.
Menariknya, burung yang diberi nama Maleo itu ternyata gaco tergress yang ditake overnya saat gelaran SMM feat Wahyu Polda atau sekitar 2 bulan silam. “Burung yang dulunya bernama Jimmy itu sempat saya pantau di salah satu gelaran di Gresik yang saat itu juara 1, baru akhirnya saya dealkan saat gelaran SMM feat Wahyu Polda,” ujar H Novi yang mengaku mendapatkan Maleo dari Teguh PBI.
Usut punya usut, ternyata burung yang usianya baru 2 kali urakan itu pemakai gelang ring silver PBI dari hasil penangkaran Superman BF Gresik. Dan meski usianya masih muda, namun untuk perform udah tak diragukan lagi dan terbilang cukup stabil.
Dan benar saja, usai ditake over. Maleo sempat menjuarai di even P2BG, yang berlanjut ke Balekambang Kumandang #5 Solo dan berhasil juara 3 dua kali di kelas ring umum dan ring silver PBI. Begitu juga saat berlaga di Piala Raja #21 Jogja, yang sempat menorehkan prestasi di 5 besar.
Dan puncaknya tentu saja saat diturunkan di gelaran yang digebyar di Kodikmar Gunungsari Surabaya tersebut. Burung yang maharnya senilai Rp 75 juta itu langsung menunjukkan kualitasnya sesaat usai digantangkan di nomer 04 kelas Seduluran tiket Rp 3,3 juta.
Alhasil, kepiawaiannya dalam mendubbing burung-burung masteran pun berhasil dimuntahkannya dengan memainkan irama yang cukup dahsyat, ditambah dengan volumenya yang tembus dan durasinya yang stabil dari awal sampai berakhirnya penilaian.
“Kalau tonjolannya sih lebih banyak mengeluarkan lagu Cungkok dan Cililin, yang diperkuat dengan lagu-lagu aneh,” ujar H Novi seraya berucap bahwa banyaknya tonjolan Cungkok lantaran sudah menjadi tempelannya sejak masih trotol.*