Data JuaraKontes

The Sultan Spesial G-24 Malang – Mascot Double Winner, Adipati Kembali Topform

Menjadi salah satu rujukan kicaumania yang pengen merasakan kenyamanan saat lomba plus penilaian yang fairplay. Lomba burung berkicau spesial G-24 di gantangan The Sultan Malang, 21 Oktober 2021 kemarin, dijubeli burung-burung berlabel bintang dari berbagai kota di Jatim.

Persaingan untuk memperebutkan gelar juara di tiap kelasnya pun tak bisa terhindarkan. Khususnya di kategori Murai Batu yang juga diikuti burung-burung papan atas yang kerap berlangganan juara di even SMM.

Mascot Amunisi Cahyo Matrix kuasai kelas utama Sultan

Seperti yang ditunjukkan Mascot amunisi Cahyo Matrix Malang. Turun di kelas utama Sultan, burung yang usianya sekitar 3 tahunan itu berhasil tampil memukau di depan murailovers yang turut menyaksikan aksinya dari awal usia digantangkan hingga berakhirnya penilaian.

Kerap melancarkan pukulan Cililin yang disambung Kenari berulangkali, lagu-lagu isian yang menjadi rollnya seperti Srindit, Greja tarung, Kapas tembak hingga Cucak Cungkok semakin menambah indah alunan irama yang dipamerkannya.

Amin Matrix kawal Mascot di berbagai even bergengsi

“Burung ini sebenarnya tipikalnya burung latah. Jika di sampingnya keluar Cililin, maka dia akan membalasnya dengan lagu Cililin juga, dan begitu juga dengan lagu-lagu lainnya,” ujar Amin Matrix yang dipercayakan Cahyo untuk memandu bakat Mascot.

Dan benar, selama 10 menit berlangsungnya penilaian, Mascot seolah-olah tak menunjukkan rasa lelah sedikit pun. Maka cukup tepat jika bendera koncer jatuh pada nomer gantangan yang ditempatinya.

Mascot raih juara nyeri

Dimainkan kembali di sesi Perang Bintang, Mascot lagi-lagi menampilkan aksi terbaiknya. Bahkan bisa dibilang, performanya kali ini jauh lebih edan yang lagi-lagi unggul dalam mengeluarkan pukulan-pukulan panjangnya. Alhasil, tahta juara pun masih mampu dipertahankan yang sekaligus mengantarkannya sebagai double winner. 

“Mascot emang merupakan hasil tangkaran sendiri dari anak Garuda Sakti dan termasuk burung Lampung super, dengan postur tubuh yang tidak terlalu besar dan ekor yang tidak terlalu panjang. Sehingga untuk tenaganya sendiri besar tapi tidak mudah lelah, dan mampu tampil apik hingga 3 kelas,” ujar Amin yang akan mempersiapkan Mascot di Piala Ketua SMM, 12 Desember 2021 mendatang.

Baca Juga :  Latber Special Gempar BC Sidoarjo – Hanya 26 Peserta Tiap Kelasnya, Kinerja Juri Lebih Fokus Dan Fairplay
Adipati gaco Dwi Jalu kembali topform

Tak kalah totalitasnya dalam menampilkan aksi terbaiknya. Adipati gaco Dwi Jalu yang beberapa pekan ini belum menunjukkan topformnya, akhirnya saat diturunkan di gantangan yang miliki oleh Dodiet Kober itu langsung memamerkan kualitasnya.

Turun di nomer gantangan 45, MB Adipati tak henti-hentinya melakukan aksi serangan dengan gaya khas sujud-sujud yang begitu powerfull, sembari menyemburkan lagu-lagu dahsyat yang menjadi tonjolannya. Kerennya lagi, pukulan-pukulan Cililin juga berulangkali keluar plus volume tembusnya. Berkat aksi menawannya tersebut, posisi puncak kelas 666 A berhasil direbutnya. 

Adipati kembali tampil edan

Tak kalah tangguhnya dengan Adipati. Suro andalan Dwi Jalu lainnya juga sempat menjadi pusat perhatian pecinta Murai dari luar pagar gantangan. Unggul dalam memuntahkan pukulan-pukulan pendek namun sangat rutin dikeluarkan, serta diperkuat dengan lagu-lagu ngerol hebatnya. Membuatnya mampu bertarung hebat dengan Mascot di sesi Perang Bintang, dan akhirnya dewi fortuna mengantarkannya menduduki posisi runner up. Tak berhenti sampai di situ, Suro masih mampu tampil keren dan bertengger di posisi 3 sesi 666 D.

Rocket tetap menawan meski kondisi tubuh kurang fit

Prestasi membanggakan juga kembali ditorehkan Rocket besutan Dafa Purnama Blitar. Burung yang dikenal unggul dalam melantunkan lagu-lagu dahsyat dengan power tembus dan gaya ngentroknya itu, seolah tak ingin ketinggalan untuk merebut prestasi di gelaran yang dikemas gantangan The Sultan itu. Dan benar saja. Di kelas 666 D, Rocket mampu tampil mendominasi dan berhasil merebut tahta juara.

“Kondisi bulunya sebenarnya udah mulai rontok dan terlihat bulu-bulu jarum, namun jiwa tarungnya masih terlihat bagus. Toh akhirnya dia tetap tampil maksimal dan merebut gelar juara,” celetuknya.

Kaji Tony antar Pertamina dan Bejo raih juara 1 kelas Cucak Ijo

Tak kalah dengan rekan seKotanya. Kaji Tony Blitar yang menurunkan dua andalannya di kelas Cucak Ijo juga sukses menorehkan prestasi membanggakan. Kerennya lagi, 2 gaco yang diberi nama Pertamina dan Bedjo itu sama-sama tampil menawan dan berhasil menuliskan namanya sebagi juara 1.

Baca Juga :  Daftar Juara Road to Compressor Cup 1 Ponorogo

Jika Pertamina mampu tampil apik dengan gaya ngentroknya saat memborbardil lawan dengan lagu-lagu isian yang cukup komplit di kelas utama Cucak Ijo 666 A. Maka Bejo yang tak kalah dasyatnya dalam memainkan lagu-lagu isian roll tembak, juga membuat jadi pusat perhatian di kelas 666 C.

Covid 19 kuasai kelas Hwamei

Di kelas Hwamei. Covid 19 andalan Bernart Maks mampu menunjukkan kualitasnya dan berhasil menyapu bersih 2 kelas Hwamei yang disediakan panitia. Begitu halnya dengan Cendet Sembara amunisi Mr Nyok yang nyaris menyapu bersih alias hattrik di 3 kelas Cendet yang diikutinya.*

DAFTAR JUARA SPESIAL G 24 THE SULTAN MALANG

Related Articles

Back to top button