Identik dengan lombanya para boss dengan gaco-gaco mahalnya, menjadikan setiap gelaran yang dikemas SMM sebagai ajang prestisius yang selalu dinanti-nanti. Begitu halnya saat laga bertitle SMM feat Wahyu Polda, 10 Oktober 2021 kemarin.
Kerennya lagi, dalam perjalanan perlombaan burung berkicau yang dikonsep oleh SMM dalam satu tahun lebih terakhir ini, selalu memberi kesan positif bagi sebagian besar peserta yang turut meramaikan gelaran. Bahkan tak hanya dirasakan bagi peserta yang berhasil meraih juara, para peserta yang belum beruntung pun ikut merasakan kepuasan ikut di lomba SMM.
“Yang pasti even di SMM ini sangat fairplay, jujur, rapi, menarik dan mewah. Bahkan menurut saya even ini seharusnya menjadi proyek percontohan di dunia perkicauan tanah air, dan berharap semua EO bisa menerapkan seperti yang dikonsepkan SMM,” ungkap Iskandar Tatu SF Jakarta yang baru merasakan mengikutkan 2 gaco utamanya di SMM.
Meski belum beruntung di even kali ini, namun Iskandar mengakui meski burungnya saat itu sempat tampil menawan, namun karena melakukan kesalahan maka targetnya untuk meraih prestasipun harus tertunda. “Apapun hasilnya, kita harus berjiwa besar,” tutup pria yang mendapat rekom dari Dwi Jalu SF ini.
Hal senada juga diungkapkan Edi Purnomo asal Banyuwangi. Bahwa menurutnya even di SMM ini merupakan gelaran yang benar-benar menerapkan fairplay, mulai dari sistem yang diterapkan hingga peraturan dan kedisiplinan yang membuat semua peserta terasa nyaman.
“Ini adalah even fairplay yang saya tunggu-tunggu selama ini. Karena yang dinilai dan berhak moncer hanyalah burung-burung kualitas yang memang selayaknya juara, seperti burung saya yang meraih runner up di kelas utama sekaligus kelas pembuka tiket Rp 5,5 juta,” ujar Edi yang baru pertama kali iku SMM langsung mampu mengantarkan MB Ringgit gaco utamanya meraih juara 2 di kelas utama Wahyu Polda.
Sementara itu, dengan berjubelnya burung-burung papan atas yang lagi on fire pun menjadikan pertarungan kualitas di tiap kelasnya tak bisa terhindarkan.
Salah satunya yang menarik adalah milik Abah Hudan 911 SF. Sebelumnya berada dalam kandang penangkaran untuk produksi, abah Hudan justru mempercayakan burung yang diberi nama Hellboy itu untuk turun di perhelatan SMM kali ini.
Kerennya lagi, langkah yang diambil Abah Hudan itu malah dimanfaatkan dengan baik oleh Hellboy untuk bisa tampil powerfull mengingat beratmya saingan saat itu. Dan benar saja. Begitu tampil di sesi Silaturahmi, yang banyak mengukir prestasi bagi di tuannya itu langsung tancap gass sesaat usai digantangkan di kelas Silaturahmi.
Berada di nomer gantangan 5, Hellboy melakukan aksi sujud-sujud saat memuntahkan lagu-lagu isian dahsyatnya. Meski begitu powerfull saat melantunkan lagu-lagu variasi, kinerjanya juga cukup stabil selama 10 menit penilaian yang tak menunjukkan rasa lelah.
Selain menorehkan prestasi sebagai runner up tersebut, Hellboy juga kembali menyumbangkan tropi mewah sebagai pengisi juara 5 di kelas Berjiwa Besar.
Sang gaco tergress yang diberi nama Arsenal juga tak mau ketinggalan untuk menyenangkan tuannya. Meski belum lberuntung duduk di posisi puncak, namun setidaknya di penampilannya kali ini tetap bisa memboyong tropi berkat aksinya di kelas Seduluran sebagai juara 3.
Fiki SKN juga tak ingin melewatkan peluang untuk bisa memboyong tropi juara di gelaran kali ini. Sempat tampil mempesona di kelas utama HBD Wahyu Polda sebagai pengisi juara 5, burung yang diberi nama Harley itu langsung menunjukkan kualitasnya saat turun di Seduluran.
Tak tanggung-tanggung, semua jurus jitu yang menjadi andalannya itu dikeluarkan semua terutama dalam memainkan lagu-lagu roll tembak. Untuk durasi kerja juga tak diragukan lagi, karena selama 10 menit penilaian, seolah-olah tak membuatnya terlihat lelah. Maka cukup wajar jika bendera koncer lebih banyak tertancap pada nomer gantangan yang ditempatinya, sekaligus menjadikannya sebagai pengisi tahta juara.
Kepuasan dengan pencapaian sang gaco andalan juga turut dirasakan Abah Kodi Sidoarjo. Meski belum bisa merebut tahta juara, namun penampilan burung andalan yang diberi nama Lacoste itu juga sempat bikin decak kagum publik Muraimania yang ikut menyaksikan aksinya saat turun di sesi Seduluran.
“Saya cukup puas dengan penampilan Lacoste kali ini, karena masih mampu memberi perlawanan sengit burung-burung handal lainnya. Ya mungkin belum hokinya aja, karena hanya mampu menempati posisi juara 5,” ujar Abah Kodi yang akan kembali mempersiapkan Lacoste sematang mungkin agar bisa menorehkan prestasi di Piala Ketua SMM pada 12 Desember 2021 mendatang.*