Lama tak memboyong tropi juara di tiap gelaran SMM, membuat Yoga Arafat Mojokerto dan H Novi Walet SF Gresik tak patah arang. Lewat gelaran SMM feat Wahyu Polda yang digebyar pada 10 Oktober 2021 kemarin, gaco kedua Muraimania itu sukses menggoreskan prestasi yang cukup membanggakan.
“Akhirnya pecah telur,” ungkapan itu sontak keluar dari mulut seorang Yoga Arafat sesaat usai gaco andalan yang diberi nama Predator itu sukses mendapat bendera koncer dan berada di posisi 3 kelas Berjiwa Besar.
Tak seberapa lama di kelas kedua yang diikutinya yakni di sesi Bermartabat, Predator justru kembali mengeluarkan jurus jitunya dan tampil powerfull dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian berdurasi 10 menit itu. Tak hanya piawai memainkan gaya sujud-sujud yang menjadikan penampilannya kian indah, namun kepandaiannya dalam melontarkan lagu-lagu tonjolan disertai dengan sesekali tembakan panjang, mempermudah jalannya untuk naik ke podium juara.
Dan lagi-lagi, sontak ucapan pecah telur kembali terlontar dari Yoga Arafat. Hal itu cukup beralasan, mengingat selama mengikuti gelaran-gelaran SMM hingga Kopdar SMM dalam setahun terakhir, Yoga hanya sekali merasakan memboyong tropi juara.
Sempat putus asa karena burung yang dibawanya tak pernah lagi berada di jajaran para juara serta banyaknya uang yang digelontorkan untuk persiapan dan pembelian tiket, kini Yoga seolah-olah mendapat spirit baru. Setelah Predator sang andalan utamanya itu menyumbangkan 2 tropi yakni sebagai juara 1 dan 3.
“Dalam beberapa bulan saya emang kurang begitu merawat burung saya, karena harus fokus ke pekerjaan,” celetuk pemilik penangkaran Murai Batu ring Arafat BF itu.
Begitu halnya dengan H Novi. Meski selama beberapa bulan lamanya tak memegang tropi juara, salah satu pengurus SMM itu selalu semangat dan nyaris tak pernah absen di setiap gelaran SMM selama ini. Apalagi sempat terucap bahwa yang terpenting di dalam SMM yakni adanya rasa persaudaraan atau seduluran yang cukup kuat, sementara jika ada burungnya yang juara maka itu dianggapnya sebagai bonus.
Dan benar saja, begitu gaco andalannya mendapat tempat di podium juara, ucapan selamat dari rekan-rekannya sesama SMM terus berdatangan. “Ya akhirnya pecah telur juga,” ujar H Novi yang juga menjabat sebagai Waketu PBI Gresik.
Kerennya lagi, tak hanya satu burung yang mampu menyenangkan hati seorang H Novi. Tapi kedua burung andalannya itu juga mampu menorehkan prestasi di 2 kelas yakni Bermartabat dan Suara Sakti.
Salah satunya Calypso. Turun di sesi Bermartabat, burung yang lagi on fire itu berhasil memamerkan kepiawaiannya dalam mengolah lagu-lagi isian. Tak hanya unggul dalam materi lagu, kinerjanya stabil selama 10 menit masa penjurian membuatnya sebagai kandidat juara. Namun akhirnya dewi fortuna hanya bisa mengantarkannya sebagai juara 3.
Sama dengan Calypso. Suara Sakti yang diturunkan di kelas Silaturahmi juga sempat mencicipi juara 3, berkat aksi brutalnya dalam memborbardil lawat lewat aksi roll tembak dan tenaganya yang tak abis-abis selama masa penjurian.*