Tampil all out dominan pukulan, menjadi bekal MB Melon juara nyeri. Sedangkan MB Jinabat dan Kacer Sonic menjadi kunci keberhasilan Aries Herex SF Jombang memboyong tropi juara umum SF di Anniversary Dewa 99 ke 22 di Medaeng Sidoarjo, Minggu 12 September 2021 kemarin.
Aksi menawan kembali ditunjukkan MB Melon amunisi H Poer Sampoerna SF. Turun di sesi B, Melon sukses menarik perhatian juri yang bertugas dengan aksi pukulan-pukulan yang disertai dengan power mumpuni. Bahkan berkat kestabilannya dalam memainkan lagu-lagu tonjolannya itu dengan cukup stabil dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian, menjadikannya secara mutlak merebut bendera koncer A.
Tak cukup sampai di situ. Melon kembali memerkan performa terbaiknya di sesi lanjutan Murai B. Nyaris senada dengan kemampuan memainkan lagu di sesi sebelumnya, tahta juara pun kembali dipertahankannya yang sekaligus mengantarkannya meraih double winner.
Tak kalah menawannya dengan Melon. Jinabat besutan Aries Herex SF juga berhasil menunjukkan kualitas. Meski memiliki ekor panjang sekitar 23 cm, burung yang dikenal miliki materi lengkap mulai roll tembak hingga power tembusnya itu mampu tampil totalitas di sesi Murai Batu Ring A.
“Setelah ngurak ini, kita mencoba merubah pola perawatan dan pakannya. Jika sebelumnya tidak pakai kroto, maka menjelang lomba kita mulai biasakan memberi kroto. Hasilnya Jinabat tak hanya mampu tampil di satu kelas saja, tapi juga masih bisa bekerja di sesi keduanya,” ujar Johan pemandu bakat Jinabat yang akhirnya menambah poin sebagai juara 5 sesi C.
Kacer Sonic yang baru menyelesaikan masa mabung juga tak ingin ketinggalan untuk menorehkan prestasi di moment tahunan Dewa 99. Tak tanggung-tanggung, burung yang mengusung bendera Aries Herex SF itu menyapu bersih 2 kelas Kacer yang telah disediakan panitia.
“Dibanding penampilan pertamanya di minggu kemarin yang sukses bertengger di posisi runner up saat di Quarted, tentu tampilannya lebih edan kali ini yang nyaris tanpa jeda,” celetuk Badrus siempunya Sonic.
Berkat prestasi yang ditorehkan Sonic dan Jinabat itulah, menjadi kunci keberhasilan Aries Herex SF merebut gelar juara umum SF.
Sedangkan MB Panglima yang menjadi juara di kelas pamungkas, akhirnya menjadi penyelamat Dwi Jalu dalam mempertahankan tradisi juara di beberapa even terakhir yang diikutinya.
Sedangkan gaco lainnya yakni Negro juga sempat tampil apik saat naik di nomer 15 sesi C. Namun lanataran belum ada keberpihakan dari Dewi fortuna, maka Negro pun hany puas sebagai pengisi juara 3.*