NewsProfil

Harga Pakan Melambung, Peternak Tertolong Harga Anakan Ikut Naik – Kenari Warna Terang Naik Daun

Kontesburung.com – Lebih dua pekan ini harga biji Kenari seed yang menjadi makanan utama burung kenari melonjak tajam, kalau biasanya perkilo Rp 17 ribu, saat ini dipasaran tembus Rp 25 ribu. Bagi penggemar kenari pedagang sampai peternak yang kebutuhan biji kenari seed cukup banyak hal itu sangat mengagetkan. Kenaikan harga yang tinggi dalam waktu singkat sungguh memberatkan.

Meski demikian kenari mania tidak ada pilihan lain selain membeli, karena kalau diganti dengan millet berpengaruh pada stamina kenari. “Jadi mau tidak mau harus dibeli karena puluhan kenari di Lapak saya harus terjaga kesehatan dan staminanya, “terang pedagang kenari kelas lomba yang akrab dipanggil Hadias Arema.

Tampak Keren dan bersih, Kios Can A Rock di Pasar Splindit 1 no 24-25 Malang. Perawatan kenari yang dijual di kios Hadi menerapkan rutinitas tiap pagi dan sore, pakanpun diberi yang berkualitas.

Meski terasa berat dengan naiknya harga pakan yang tiba-tiba, Hadias ini mengaku masih ada berkah. Karena harga anakan kenari sejak bulan lalu ikutan naik seiring dengan banyaknya permintaan. Mulai dari anakan kenari dipeternak sampai yang sudah gacor dipedagang semua mengalami kenaikan harga.

Kalau sebelumnya harga anakan dipeternak Rp 110, beberapa minggu ini naik jadi Rp 140 sampai Rp 150 ribu per ekor tergantung warna. Kemudian untuk kenari lokal ukuran bodi besar remaja yang sudah bunyi  warna Kuning di pedagang biasanya Rp 375 ribu sekarang naik jadi Rp 450 ribu, sedang yang warna Bon biasanya Rp 350 ribu naik menjadi Rp 400 ribu.

Kios Hadias saat mendapat kunjungan dari ketua PBI Jatim Heri Soegihono SH, MH yang juga penggemar kenari sejak lama.

“Untuk harga kenari lokal yang sudah bunyi ada kenaikan antara Lima puluh ribu sampai tujuh puluh lima ribu lumayan bisa untuk ganti pakan yang naiknya ugal ugalan, “ujar pria yang punya kios bernama Can A Rock di pasar burung Splindit 1 no 24-25 Malang Jawa Timur ini.

Baca Juga :  Larwo, Murai Asli Jawa Populasinya Langka Sejak Tahun 1990 an

Naiknya harga kenari belakangan ini menurut beberapa pedagang karena meningkatnya permintaan dari pedagang burung yang ada dikota besar seperti Bandung, Jakarta, Bogor dan kota-kota lainnya.

“Tiap minggu ada pedangan dari Jakarta yang minta kiriman sampai seribu anakan kenari. Warna yang banyak diminta saat ini warna kuning dan Bon. Agar jenis warna lain juga laku maka pedangang disini mensyaratkan untuk dicampur dengan warna seperti hijau, “terang Hadi pada kontesburung.com.

Sosok Hadias Arema yang cukup ramah saat dikunjungi.

KENARI WARNA TERANG JADI TREN

Entah apa yang menjadi alasan penggemar kenari hampir bersamaan menyukai warna terang? Apa karena penggemar di Jakarta atau Bandung bahkan Sumatera yang sering ambil kenari dari Jakarta mulai terpesona dengan warna terang? Atau karena lomba burung mulai ada yang menggelar sehingga pelomba milih warna terang agar mudah terlihat saat dilombakan? Atau karena warna terang tampak lebih elegan?

Beberapa peternak maupun pedagang tidak bisa menjelaskan.

“Saya tidak bisa memastikan mengapa sekarang warna terang banyak diburu, bagi saya yang penting permintaan meningkat, harga jual bagus sudah cukup. Sebab sejak PPKM kita ini seperti puasa panjang, dimana pemasukan tidak ada, biaya perawatan, obat dan pakan yang kualitas tetap harus diberikan, “tambah pria yang menekuni dunia kenari sejak tahun 2000 an lalu tersebut.

Sosok Hadias sendiri memang selama ini dikenal sebagai penjual burung kenari spesial untuk bahan lomba, wajar bila pelangganya dari berbagai kota ditanah air. Ia mengaku sampai saat ini banyak pelangganya yang beli via telepon dan minta dikirim ketempat tujuan. “Kalau yang antar kota bisa diikutkan trevel sedang yang luar pulau sementara belum bisa kirim karena PPKM, “jelas Hadias Arema.

Baca Juga :  Radjawali Cup Cup I Samarinda : Laskar Pelangi Dan PSR SF Berjaya

Untuk bisa konsultasi dengan pedagang yang juga seorang vokalis band terkenal di Malang ini dapat menghubungi Whast Up di 0878 5940 4849. (*)

Related Articles

Back to top button