Selalu tampil powerfull di setiap laga awal yang diikutinya, MB Bodrex kembali kuasai jalannya pertandingan di sesi utama Persahabatan tiket Rp 5,5 jeti Anniversary 1st SMM di Batu Malang, 6 Juni 2021 kemarin.
Seolah mengulangi kembali prestasi burung besutan Erick LM SF Kediri itu saat turun di kelas utama pada gelaran SMM feat Tukul Arwana beberapa bulan silam. Bodrex yang turun di tiket utama dengan menempati nomer 27 itu langsung tancap gas memuntahkan lagu-lagu roll tembak dengan gaya sujudnya yang cukup indah nan ngotot abis.
Meski sempat mendapat perlawanan sengit dari Worth it gaco W2 D’Champ Surabaya yang khas dengan permainan materi lagu tonjolan tembakan panjangnya, begitu juga dengan saingan terberat lainnya kayak Gentho milik Yogi Asgar SF, Predator amunisi Cahyo Matrix serta Mak Paek andalan Abah Zaki. Namun berkat kinerjanya yang stabil dalam memainkan variasi lagu dari awal digantangkan hingga berakhirnya penilaian, dan nyaris tak menunjukkan rasa lelah selama 10 menit durasi penilaian.
Sama-sama memperoleh 2 bendera koncer A dengan lawan terberatnya saat itu yakni Worth It, tapi dengan selisih bendera koncer B, maka posisi posisi tahta juara berhasil direbut oleh Bodrex. “Kita sangat puas dengan hasil dan performa Bodrex kali ini, karena lebih edan terutama dalam memainkan durasi lagu dan kayaknya sih volumenya lebih keluar,” ujar Alven manajer Langgeng Mulya SF yang mengaku bahwa rasa deg-degan mengikuti even kali ini jauh lebih kencang dibanding mengikuti even besar lainnya.
Hal itu cukup beralasan, karena selain dijubeli burung-burung terbaik di berbagai blok, Bodrex dalam 1 bulan terakhir ini performanya masih kurang bagus dan ditambah lagi dengan kakinya yang sempat sakit. “Kaki kanannya sempat kesleo, tapi untuknya bisa segera teratasi,” ujar Alven yang diamini Indra K. sang pemandu bakat Bodrex.
Diungkapkan oleh Alven bahwa penampilan Bodrex kali ini jauh lebih powerfull terutama dalam membawakan lagu-lagu roll tembak yang menjadi andalannya, bahkan untuk volume juga terbilang mengalami peningkatan.
Sayangnya di sesi kedua yang diikutinya, Bodrex kerjanya sedikit telat yang dikarenakan jarak antara sesi pertama yang diikuti dengan sesi keduanya terlalu jauh. Sehingga menurut Alven itu juga menjadi faktor menurunnya emosi dari Bodrex itu sendiri.*