Halal Bihalal BMW feat Dewa 99 Sidoarjo – Rojo Langit Bintang Lapangan, MB Senopati Tunjukkan Kedigdayaannya

Masih dalam suasana lebaran. Aksi saling bermaaf maafan sembari mengadu prestasi gaco-gaco terbaiknya, menjadi pemandangan menarik pada gelaran bertajuk Halal Bihalal yang dikemas BMW feat Dewa 99 Sidoarjo, 23 Mei 2021 kemarin.

Kerennya, tak hanya diikuti oleh kicaumania dan kekekmania area Sidoarjo dan Surabaya, tapi para hobiis dari Pasuruan, Mojokerto, Malang, hingga Kediri pun tak ingin melewatkan kesempatan untuk  menjalinan silaturahmi di momen bulan fitri ini.

Ditambah lagi kehadiran sistem penilaian yang baru yang telah diperkenalkan gantangan Dewa 99 Medaeng sejak bulan April silam semakin menarik minat kicaumania yang dinilai semakin transparan, fairplay dan akurat. Dimulai dari pengambilan nomer gantangan yang langsung dilakukan saat pemain memasuki area gantangan di tiap kelasnya, hingga pengaturan rolling juri yang menjadikan pemantauan setiap burung peserta dilakukan lebih merata yang berujung pada penentuan juara yang lebih tepat sasaran.

Dengan dihadirkannya sistem penilaian baru dari gantangan yang dikomandoi Bambang selaku pembina dan Mr. Didin konseptor Dewa 99 itu emang mampu memberi warna baru bagi sistem penilaian di Dewa 99 yang lebih baik dan bahkan respon positif juga ditunjukkan oleh pecinta burung kicauan. Terbukti, beberapa kelas all G-36 yang disediakan panitia full gantangan seperti di kelas Murai Batu, Cucak Ijo serta kelas Cendet dan Kacer yang cukup banyak peminatnya. Bahkan kepuasan peserta ditunjukkan dengan tidak ditemukan aksi protes yang terlihat selama gelaran masih berlangsung.

Dan bintangnya lapangan patut disematkan pada Kacer Rojo Langit besutan Budi Robot dari Duta Piala Jatim Cup 2 yang berhasil menyapu bersih 3 kelas Kacer yang digelar. Hal itu tentunya menjadi semangat baru bagi Budi Robot yang telah lama vakum dari gelar juara di berbagai even yang diikutinya.

Tak hanya itu, keberhasilan Rojo Langit juga sekaligus menjadi kunci keberhasilan Duta Piala Jatim Cup 2 merebut juara umum BC, dengan didampingi Tiara SF sebagai pemegang gelar juara umum SF.

Sementara untuk bintangnya kelas Murai Batu layak disandang oleh Senopati amunisi Mr Berly KLB Team Mojokerto yang berhasil merebut juara di sesi Murai Batu Ring B dan kelas Murai Batu C. Hal itu tentunya juga menjadi kado spesial bagi Berly yang kebetulan berulang tahun di tanggal 24 Mei itu, pasalnya pencapaian Senopati ini merupakan prestasi membanggakan di penampilan yang keempat kalinya usai menjalani masa mabung.

Bahkan usut punya usut, ternyata burung yang pandai dalam memainkan materi lagu yang cukup bervariasi dan bahkan terlihat beberapa kali mengeluarkan durasi tembakan panjang itu, ternyata selain dijadikan gaco di lapangan juga dijadikan sebagai indukan yang beberapa kali menghasilkan anakan berkualitas. 

“Emang Senopati ini kerap keluar masuk kandang. Selain untuk ditangkarkan juga bisa digunakan untuk mengejar prestasi di lapangan,” ungkap Mr Berly yang mempercayakan Bagas KLB Team untuk mengawal Senopati berlaga di berbagai gelaran, yang sekaligus mempersiapkannya menuju 1st Anniversary SMM pada 6 Juni 2021 mendatang.

Keberhasilan mengawal gaco Murai Batu juga turut dirasakan Mr Mario Tiara BF, pasalnya MB The Rock besutan Benny AP yang diusungnya itu mampu menunjukkan kualitas terbaiknya dalam mengalunkan lagu-lagu tonjolan disertai gaya sujud yang cukup stabil. Ditambah lagi dengan tembakan panjang yang sempat dilontarkannya itu semakin memperkuat bekalnya untuk merajai di kelas Murai Batu Ring A.

Kebahagiaan Mr Mario semakin lengkap setelah sang gaco andalan yakni CH Rudal kembali menunjukkan kualitasnya di sesi utama Cucak Ijo A dengan bertengger di posisi puncak. 

Hal yang sama juga dirasakan H Ghozali BF DPR BC. Meski belum berhasil berada di posisi puncak, namun kesuksesannya mengawal sang gaco andalan MB Ciuh bertengger di posisi runner up dua kali membuatnya sangat puas. Apalagi prestasinya itu diraih saat turun di kelas utama Murai Batu A dan sesi C.

Kesuksesan gelaran kali ini juga tak lepas dari support penuh yang ditunjukkan pecinta Lovebird non klep asal Malang yang menamakan dirinya NOIN Malang, lantaran 2 kelas Lovebird dijubeli komunitas tersebut.*