Berkat suara ngristal serta beberapa tembakan panjang plus power tembusnya, MB Kresno kembali berjaya di kelas utama. Disusul MB Ellio Dan MB Barong yang sama-sama menempati nomer gantangan 34, sukses merebut podium juara di gelaran bertajuk SHR BC Bergetar di Driyorejo Gresik, 18 April 2021 kemarin.
Tetap dengan andalan utamanya Kresno, Dwi Jalu SF Kediri kembali menurunkan burung yang beberapa bulan terakhir ini emang kerap menjadi pembicaraan hangat kicaumania lantaran penampilannya yang selalu stabil dan nyaris tak pernah meleset dari target juara yang diincarnya, baik di even yang dikemas SMM maupun even nasional sekalipun.
Yup, berada di nomer gantangan 38 pada kelas utama G – 24, Kresno kembali melancarkan variasi lagu yang cukup komplit lengkap dengan suaranya yang mengkristal dan powernya yang tembus. Bahkan sempat beberapa kali Kresno memborbardil lawan dengan suara tembakan cililin yang cukup panjang, membuat decak kagum publik kicaumania yang turut menyaksikan aksinya dari luar pagar pembatas gantangan.
Menariknya lagi, meski mengeluarkan tenaga yang cukup besar saat memuntahkan roll tembak yang begitu powerfull, tak lantas membuatnya terlihat lelah walau dengan penjurian yang cukup lama yakni 10 menit. Alhasil tanpa ragu-ragu lagi, juri pun menancapkan bendera koncer secara mutlak di nomer yang ditempatinya sekaligus mengantarkannya sebagai pemenang kelas utama di even yang dikomandoi Abah Wilson SHR itu.
Tak cukup sampai di situ. Dengan menurunkannya kembali di 3 kelas berikutnya, Kresno ternyata masih mampu memberi perlawanan burung peserta lainnya, meski jarang mengeluarkan tembakan panjang-panjang yang menjadi ciri khasnya. Namun setidaknya bendera nominasi selalu tertancap di nomer yang ditempatinya, dan berhasil meraih posisi 5 pada kelas G.
Keberhasilan mengantarkan sang gaco andalan ke podium juara di kelas bergengsi juga turut dirasakan Egha Prayudi dari Bhayangkara Delta. Burung andalan yang diberi nama Ellio itu berhasil tampil memukau saat turun di kelas I Ronggolawe.
Dan benar saja. Berada di nomer gantangan 34, Ellio langsung melancarkan serangan lewat aksi sujud-sujudnya sembari memuntahkan lagu-lagu tonjolan. Bahkan semakin bikin ciut nyali lawan, setelah aksi pukulan yang dimilikinya itu juga terlontar beberapa kali dari paruh garangnya.
Berkat kestabilannya dalam membawakan materi yang begitu powerfull selama 10 menit masa penjurian, menjadi bekal baginya untuk mendapat bendera koncer di kelas pembuka tersebut.
Senada dengan Ellio yang tampil gemilang di nomer gantangan 34, MB Garong yang menempati nomer yang sama pada kelas lanjutan juga berhasil menggoreskan namanya sebagai peraih juara kelas J Ronggolawe itu.
Burung besutan Yeyen SF Sumput itu memang sudah tampil lebih agresif sesaat usai digantangkan. Tak hanya piawai dalam mengalunkan lagu-lagu tonjolan dengan cukup stabil, tapi aksi sujud baik di tangkringan atas maupun bawah semakin menambah indah penampilannya saat itu.
Maka cukup wajar, jika juri yang bertugas kompak memberikan pilihan bendera komcer A pada nomer gantangan yang ditempatinya. “Di penampilan ketiga kalinya usai ngurak beberapa pekan lalu, Garong sekarang memang jauh lebih matang,” ujar Yeyen yang sempat mengantarkan Garong merebut posisi 3 besar di Piala Kerajaan Kediri yang sekaligus menjadi gelaran terakhir yang diikutinya sebelum memasuki masa ngurak.*