Kebahagian yang tak terduga dirasakan seorang pedagang nasi goreng yang sukses mendapatkan doorprize 1 unit mobil Ayla pada gelaran akbar bertitle H Wiebie Dwi Andriyas Cup 2 Malang, 28 Maret 2021 kemarin.
“Loh mas, kaki ini masih bergetar (sambil menunjuk kakinya yang bergetar). Karena aku gak menyangka bakal mendapat undian berupa mobil,” celetuk Supri sang penjual Nasgor saat menerima doorprize utama melalui proses pengundian secara terbuka yang diberikan langsung oleh H Wiebie Dwi Andriyas si empunya gawe.
Menariknya, Supri mengaku mendapatkan hadiah utama itu lewat pembelian satu tiket saja yakni di kelas tiket Murai Batu kelas Merah Putih yang dibanderol Rp 300 ribu. Walau burungnya belum beruntung di kelas tersebut, namun dia berhasil memboyong pulang mobil yang tak pernah terpikirkan olehnya sebelumnya.
Kebahagiaan tersebut juga ikut dirasakan oleh H Wiebie selaku penyelenggara, apalagi hadiah utama ternyata juga bisa diraih oleh pemain biasa atau bukan dari kalangan para boss. Selain itu, even yang digelar kedua kalinya dengan memakai 2 lapangan itu juga berlangsung cukup sukses dan berjalan cukup kondusif.
“Saya sangat berterimakasih atas partisipasi kicaumania nusantara dan semua pihak yang membantu suksesnya pelaksanaan lomba, dan tak lupa pula saya juga menghaturkan permohonan maaf jika ada kekurangan atau kesalahan dari pihak kami selama berlangsungnya gelaran,” ujar H Wiebie yang mengaku akan kembali memberi kejutan di H Wiebie Dwi Andriyas Cup 3 pada tahun 2022 mendatang.
Karena tak hanya dijubeli oleh para pemain lokal Malang Raya ataupun dari berbagai kota di Jatim, tapi para pemain dari berbagai kota di Jateng, Jogja, Jabar hingga Bali juga tak ingin melewatkan peluang untuk meraih prestasi di tiap kelas yang diikutinya. Mengingat hadiah yang disajikan, full tanpa potongan atau tanpa melihat kuota peserta.
Tak ayal, dengan banyak diturunkannya burung-burung terbaik lintas Propinsi, menjadikan persaingan sengit pun tak bisa terhindarkan. Salah satunya di kelas Anis Merah.
Meski begitu, bintangnya lapangan untuk kategori Anis Merah selayaknya disematkan pada AM Holiday amunisi H Topo Surabaya Cell Kediri. Lantaran dari 5 kelas Anis Merah yang diikuti, Holiday sukses menyumbangkan koleksi tropi mewah sebagai juara nyeri plus juara 4, berkat aksinya di sesi Merah Putih dan Andalan sebagai juara 1 dan juara 4 di sesi Gatra Kanjuruhan.
Menariknya, prestasi Holiday di even yang dikemas NZR Indonesia ini ternyata kali kedua, setelah sebelumnya sempat meraih hattrik saat di even Bung Karno Cup 3. “Sebenarnya sih untuk performa Holiday masih belum maksimal, karena kondisi bulunya yang belum tuntas seusai mabung. Tapi sengaja tetap aku turunin, agar masa pemulihannya bisa cepat tuntas,” celetuk H Topo.
Prestasi senada juga ikut ditorehkan rekan sesama kota Kediri yakni Ir Heru Kediri. Cukup menarik, karena jika selama ini pemain kawakan tersebut yang dikenal berada di jalur burung Cendet dan Tledekan, ternyata mampu mengantar gaco Kacernya meraih puncak pada even terbesar yang pernah dikemas NZR Indonesia.
Yup, Kacer Gentayangan yang baru dipegangnya sekitar setahu silam itu emang kerap menjadi bahan perbincangan menarik di kalangan kicaumania khususnya area Kediri raya. Sebab beberapa bulan terakhir, Gentayangan sudah mulai menemukan performa terbaiknya dengan cukup stabil. Bahkan dalam perhelatannya di 5 even yang diikutinya selama 5 minggu berturut-turut, sukses mengantarkannya berada di jalur juara 1.
Kebahagiaan Ir Heru belum cukup sampai di sini, karena gaco terlawasnya yakni Santet juga tak ingin ketinggalan untuk menambah koleksinya sebagai juara 1 di kelas Tledekan Andalan dan runner up sesi Arema Bersatu. “Kebetulan untuk Cendet andalan saya semuanya pada mabung, sedangkan yang lagi on fire hanya Kacer Gentayangan dan Tledekan Santet,” ujar Ir Heru.
Tak kalah dengan dua rekannya sesama Kediri, Sinyo Yakuza & Friend juga kembali sukses membawa nama Kediri di kancah perburungan nasional. Kali ini lewat aksi LB Kondiang, burung besutan Abah Gufron itu berhasil mendominasi jalannya pertarungan di kelas Lovebird Reguler. Pasalnya dari 3 sesi yang diikutinya, Kondiang mampu berada di posisi puncak dengan meraih double winner saat turun di sesi Andalan dan Merah Putih.
Yang cukup mengejutkan, ternyata sehari sebelumnya atau tepatnya hari Sabtu 27 Maret 2021 kemarin, LB Kondiang juga meraih prestasi yang sama dengan merebut gelar double winner di even akbar yang digelar selama 2 hari dengan mengambil tajuk Tribuana Tungga Dewi Cup 2 Surabaya.
“Selain sama-sama merebut juara nyeri dalam waktu 2 hari di dua even yang berbeda dan EO yang berbeda pula, LB Kondang juga merebut juara di kelas utamanya,” ungkap Sinyo Yakuza.
Piss Team Surabaya juga tak mau ketinggalan. Cendet Muke Gile besutan H Vicky Piss Team yang mengusung bendera Duta PBI Bersama itu juga berhasil meraih juara 1 sesi Andalan dan runner up di Gatra Kanjuruhan. Dan Cucak Ijo amunisi H Criswanto Piss Team yang diberi nama Joker juga masih mampu berada di jalur juara sebagai runner up kelas Merah Putih dan juara 3 sesi Gatra Kanjuruhan.
Sementara itu. Di penghujung gelaran, panitia yang wakili langsung oleh H Wiebie menganugerahkan juara umum BC kepada Duta PBI Bersama yang dimotori H Samsul dan Dwi Jalu Kediri, serta juara umum SF yang diberikan kepada H Ju’i Saber SF.*