Profil

Kacer Twister SPI Berperan Sebagai Pelapis The Rock, Sekarang Unjuk Gigi

Minggu 25 Oktober 2020, Agung Sedayu Youtuber dari Republik 62 Channel berbisik kepada KontesBurung.com. “Nomer 42 itu mungkin yang akan menang,” prediksinya merujuk Kacer yang ada di gantangan pinggir tersebut.

Agung tak berlebihan, sedetik kemudian, ketika mulai digantang, kacer itu mulai beraksi. Sifat fighternya yang tinggi membuatnya langsung tancap gas. Kacer bernama Twister SPI ini unjuk kebolehan dari awal hingga akhir lomba, sangat mempesona. Dikelas Kacer Lestari, kacer milik Bambang Honda ini dinobatkan  oleh juri sebagai juara kedua. Walaupun demikian, secara keseluruhan, di Bolali Cup itu Twister SPI tampil cemerlang dengan memborong mahkota juara pertama sebanyak dua kali dan sekali menjadi runner up.

14 Maret 2021, Kacer yang dulu dibeli dengan banderol 60 juta perak ini kembali mendarat di gantangan Pradana. Kali ini masih melakoni  even  yang digelar oleh organisasi perburungan tertua di Indonesia tersebut yakni  Valentine Istimewa.

Twister SPI Double Winner Valentine Istimewa Minggu Lalu

Di kelas pembuka yakni Kacer Valentine,  Twister SPI yang bercokol di gantangan 23 langsung on, ngedur dan full durasi. Meski kadang ada turun ke tangkringan bawah tapi nutup terus. Tak heran bila akhirnya juri akhirnya memberi poin tertinggi bagi Twister SPI di kelas ini. Hebatnya,  pada perhelatan ini Twister SPI mencetak Double Winner lantaran di kelas Dewi Amor juga menjadi nomor wahid. “Baru sekitar 80 persen kinerja Twister,” ungkap Wawan, sang perawat, mengenai performa Twister SPI.

Bila mencetak dobel saja performanya baru 80 persen, lantas top performnya bagaimana? Wawan mengatakan bahwa bila dalam kondisi top form, Twister SPI hanya nagen satu titik saja diatas, tidak pernah turun sama sekali. Wawan menambahkan bahwa Twister SPI bakal tampil edan bila dalam kondisi top form. Seingat dia hal itu pernah terjadi pada sebuah even yang digelar di Madiun dan Salatiga. Tapi lucunya, meski bermain top form Twister SPI  justru tidak juara, hanya dapat satu koncer C saja.

Baca Juga :  Murai Senopati Ken Arok Joss di Lintas EO, Moncer di Laga Perdana Bali Peace Road To Piala Raja Gianyar

“Sebagai perawat, saya hanya ingin lihat burung tersebut kerja bagus. Mau juara berapa itu keputusan juri. Kalau jelek saya bilang jelek. Kerja tanggung pun saya bilang jelek. Nanti ada bukti rekamannya yang saya kirim sama pak Bambang,” ungkap Wawan.

Meski memiliki prestasi segudang, Twister SPI ini dahulu ternyata dibeli Bambang Honda guna menjadi pelapis Kacer miliknya yang sudah terlebih dahulu punya nama yaitu The Rock. Tapi secara kualitas, keduanya satu level. “Mereka mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing,” terang Wawan.

Hanya saja, menseting burung agar selalu tampil top form bukan perkara mudah. Kata Wawan, kuncinya ada pada konsistensi perawatan. “Misalnya saja,  bila harus diumbar jam 6 pagi, ya seterusnya diumbar pada jam tersebut,” jelas Wawan.

Ditanya mengenai siapa rival terberat Twister SPI, Wawan hanya tertawa ngakak. “Semua lawan di lomba burung ini saya anggap berat semua karena burung bagus semua. Apalagi Twister SPI ini burung lintas EO. Tinggal kesiapan burung dilapangan,” ujar Wawan.

Lantas apa obsesi Wawan dengan pelapis The Rock ini? “Piala Raja”. Meski sudah malang melintang di even lintas EO namun Twister SPI belum pernah sekali saja naik podium teratas di even paling dinanti sepanjang masa tersebut. “Kalau nyantol sepuluh besar memang pernah tapi kalau juara pertama belum. Sebuah impian bagi saya melihat dia tampil sebagai pemenang di Piala Raja,” harap Wawan.

Selain Piala Raja, obsesi lain dari Wawan adalah Twister mampu menaklukkan kota Malang. Selama ini Twister hanya berkutat di tiga besar bila main di kota Apel tersebut. “Saya masih blank soal adaptasi cuaca bila main di Malang,” ujar Wawan terus terang.

Baca Juga :  Fadil Wijaya 368 SF Comeback Setalah Vacum 3 Tahun

Related Articles

Back to top button