Laga SMM (Seduluran Murai Mania) Valentine yang diselenggarakan di gantangan Mahameru BC Surabaya, Minggu 21 Februari 2021 kemarin, tak ubahnya menjadi ajang testcase menghadapi even berkaliber nasional SMM feat Tukul Arwana.
Hal itulah salah satunya yang dirasakan Indra Asa BF saat berlaga di lomba yang sekaligus dijadikan kopdar para member SMM, yang semakin percaya diri untuk bisa kembali menurunkan burung-burung terbaiknya sembari torehkan prestasi di even yang akan digebyar sekitar bulan Maret atau pun April tersebut. Ditambah lagi dengan kehadiran sang gaco tergress miliknya yang baru ditake over seminggu sebelumnya, langsung bikin bangga si pemiliki barunya itu dengan menyumbangkan prestasi sebagai juara 1 di kelas A dan juara 3 kelas D.
Usut punya usut, ternyata burung yang dimahar dengan harga Rp 100 jeti dari tangan Ega Prayudi putra sulung komedian nasional Tukul Arwana itu adalah MB Kapten yang saat ini berganti nama menjadi MB Arwana. Dan seperti nama ikan yang dipercaya membawa keberuntungan pun, ternyata langsung membawa hoki kepada pemilik barunya di penampilan perdananya.
“Saya emang sudah sejak lama mengincar burung ini, namun baru bisa deal seminggu yang lalu. Dan saya semakin bersyukur, karena di laga pertamanya seusai aku pegang ternyata langsung tampil mewah,” ujar Indra yang mengaku masih mengandalkan pola perawatan yang sama dari perawat sebelumnya.
Yang membuat pria yang juga menjabat sebagai Sekjend SMM itu tertarik pada MB Arwana adalah pada gayanya yang cukup nagen, karena begitu beraksi di tangkringan atas dengan sedikit geser-geser, maka tidak akan turun ke tangkringan bawah. Ditambah lagi dengan caranya yang asyik saat membawakan lagu panjang-panjang dengan gaya yang kadang sujud-sujud dan buka paruhnya yang sedikit lebih ngotot.
“Cara mengambil nafas di tengah-tengah membawakan lagu juga bagus, sehingga untuk tampil di perlombaan dengan durasi panjang kayak di SMM yang mencapai 13 menit pun dia akan mampu. Sedangkan untuk lagu, tadi ada keluar Cungkok, Cililin, Kenari hingga Siri-Siri,” celetuk Indra yang berharap agar MB Arwana tetap stabil di even-even berikutnya.
Sementara itu. Penantian panjang untuk bisa mencicipi manisnya meraih podium juara akhirnya bisa dirasakan Andri Bolang Ngawi SF, setelah di even-even SMM sebelumnya, doi hanya bisa mengantarkan gaco-gaconya berada di 5 besar.
Dengan mengandalkan MB Black Devil, Andri Bolang pun sebenarnya sempat kurang puas dengan penampilannya saat itu lantaran di 2 kelas sebelumnya yakni sesi A dan C hanya mampu bertengger di posisi 5. Tapi begitu memasuki kelas E, MB Black Devil langsung menunjukkan kualitasnya dalam mengalunkan materi-materi lagu yang menjadi andalannya dengan cukup elegant.
Berkat torehan prestasi hari itu, Andri Bolang pun semakin semangat dan percaya diri untuk kembali mengawal gaco terbaiknya untuk berlaga di SMM. “Karena selama ikut di berbagai kompetisi burung berkicau, hanya di SMM lah saya baru bisa merasakan kenyamanan berlomba,” ujarnya.
Keinginan besar untuk berprestasi di SMM juga akhirnya bisa dirasakan oleh Abah Wilson dari Wilson SF Gresik, berkat aksi gemilang dari MB Anak Betawi saat turun di kelas C. “Akhirnya setelah beberapa kali ikut lomba di SMM, baru kali saya bisa mengangkat bendera koncer,” ujar Abah wilson yang dulu pernah mengorbitkan Cendet Messi sebagai burung jawara lintas EO.
Diungkapkannya, bahwa keberhasilan MB Anak Betawi tentu tak lepas dari kinerjanya yang stabil selama 13 menit penilaian. Tak hanya mampu bekerja powerfull yang seolah-olah tak ada lelahnya, kepiawaiannya dalam mengolah lagu-lagu roll tembak yang menjadi andalannya juga bikin kepincut para juri yang bertugas.
