Salut. Selain sukses mengantarkan 3 gaco andalan yakni MB Kresno, Kacer Siliwangi dan Lb Ramayana merebut gelar juara, 1 unit Sepeda motor Vario juga berhak menjadi milik Dwi Jalu SF Kediri pada gelaran Piala Pradana Klaten, Minggu 14 Februari 2021 kemarin.
Dalam seketika, ungkapan kegembiraan crew Jalu SF Kediri yang dilampiaskan dengan mengangkat Jalu putra dari Dwi Jalu SF yang kebetulan saat itu diajak, menjadi pemandangan yang cukup menggembirakan di area lomba yang digebyar di Desa Bolali Klaten Jawa Tengah. Betapa tidak. Nomer gantangan 55 kelas Kacer ternyata membawa keberuntungan bagi Jalu untuk membawa sepeda motor Vario dari hasil pengundian doorprize secara terbuka yang dilakukan panitia di akhir gelaran.
Hal itu tentu setidaknya mampu membayar kekecewaan crew Jalu SF khususnya Jalu yang masih menjadi pelajar kelas 2 SD itu, lantaran target memboyong hadiah sepeda motor di kelas Murai Batu tiket Rp 2 jeti dan Rp 1 jeti harus hangus lantaran MB Kresno yang menjadi andalannya saat itu kurang beruntung.
Tak hanya terbayar dengan diraihnya sepeda motor matik, MB Kresno pun akhirnya menunjukkan performa terbaiknya saat turun di kelas Macan Tameal sekaligus merebut bendera koncer secara mutlak. “Saat hari mulai gelap, justru menjadi kesukaan Kresno untuk topform dengan totalitas,” celetuk Dwi Jalu SF yang ikut mengantarkan Duta Valentine meraih juara umum BC.
Tak hanya mampu membombardil lawan dengan tembakan panjang-panjang plus power tembus yang diiikuti roll lagu-lagu dahsyat, aksi sujud yang dikeluarkannya juga semakin menambah penampilannya kian elegan.
Perform maksimal juga sempat dipamerkan Kacer Siliwangi yang juga menjadi gaco andalannya di kategori kelas burung hitam putih itu. Tampil di kelas Kacer pembuka atau kelas Kharisma, burung yang berlangganan memboyong tropi juara di setiap even besar yang diikutinya itu langsung ngegass mengeluarkan lagu-lagu tonjolannya yang ngeroll abis disertai dengan gayanya yang ngobra.
Dan menariknya, jika dibandingkan dengan gaya sebelumnya, style Siliwangi sekarang cenderung lebih tenang dan tidak terlalu sering pindah-pindah tangkringan. Ditambah lagi selama kurang lebih 8 menit penilaian, penampilan Siliwangi nyaris sempurna dan bahkan tidak terlihat ngetem, namun sesekali berhenti sekian detik untuk mengambil napas lalu lanjut lagi.
Tak berhenti sampai di situ. Lovebird Ramayana juga tak ingin ketinggalan dengan andalan Dwi Jalu lainnya untuk ikut menyumbangkan tropi juara, setelah perform ngekek terpanjang yang dimilikinya mampu dikeluarkan hanya beberapa kali pukulan saja. Dengan keunggulan poin diatas angka 2 ribu pun akhirnya berhasil menjadikannya sebagai peraih podium juara di kelas Lovebird Umum New Sari Walet.