Diikuti hanya puluhan burung-burung terbaik asal Jatim saat ini, menjadikan gelaran SMM (Seduluran Murai Mania) sebagai lomba burung yang cukup prestisius. Tak harus juara 1, berada di urutan 5 besar saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri bagi para peraihnya.
Jika dibandingkan dengan even-even akbar maupun kolosal yang dikemas EO-EO besar tanah air, untuk gaungnya emang bisa dibilang masih kalah. Namun kebanggaan untuk bisa berkompetisi bahkan hingga berprestasi di gelaran yang dikemas SMM tentu tak kalah membanggakannya.
Cukup beralasan, karena bukan perkara mudah untuk bisa berprestasi di ajang pecinta Murai Batu yang digagas Abah Tatuk dkk itu. Selain dijubeli burung-burung papan atas andalan bumi Jatim, para pemilik atau si empunya burung adalah para peserta yang bisa dibilang memiliki jiwa fighter. Karena untuk bisa berprestasi di sini, peserta hanya bisa mengandalkan kinerja burung saat di lapangan saja.
Salah satunya yang dialami Mr Welly D’Champ Surabaya. Jika di gelaran SMM sebelumnya, Worth it gaco andalannya itu sukses merebut juara utama dengan memboyong satu unit sepeda motor, maka berbeda saat berlaga kali ini yang hanya mampu berada di posisi runner up.
Namun kemampuan Worth It itu tetap membuat pria yang akrab disapa Wewe itu bangga, karena dia tetap bisa menampilkan performanya ditengah menurunnya performa akibat cuaca yang kurang mendukung yakni kondisi mendung yang dilanjut dengan turunnya hujan. “Ya setidaknya Worth It tetap bisa bekerja di tiap gelaran yang diikuti dan mampu mempertahankan prestasi di SMM, ” ujar W2 D’Champ.
Hal senada juga dirasakan H Yasir dari Kolomunyeng Surabaya yang sukses mengawal gaco tergressnya yakni MB Senopati berada di jalur prestasi dengan bertengger di posisi 3 di kelas utama atau sesi pembuka. Hal itu tentunya membuka peluang bagi Senopati untuk mengikuti jejak MB Brandal gaco andalannya yang sempat mencicipi podium juara saat berlaga di SMM feat Kober sesi C di Pandaan yang lalu.
Apalagi saat turun di SMM feat BHS BF Gresik, Senopati juga sempat mengawali debutnya dengan manis dengan berhasil tampil gemilang di sesi A sebagai pengisi data juara 3 dan sebagai runner up di sesi C. “Kami emang tidak menurunkan Brandal lantaran kondisinya yang kurang fit, ” ujar H Yazir yang mengaku sangat nyaman saat berlomba di SMM dan akan memprioritaskannya dalam melombakan burung-burung andalannya meski jadwalnya bebarengan dengan even besar sekalipun.
Bahkan pria yang selalu tampil nyentrik itu yakin kalau dengan sedikit polesan saja, maka performanya tak akan kalah dengan Brandal. Karena pada dasarnya Senopati ini juga memiliki perform yang komplit mulai dari materi lagu plus tembakannya yang tajam hingga powernya yang mumpuni.
Semangat untuk terus mengejar prestasi di kelas Murai Batu terutama di gelaran SMM juga kerap ditunjukkan Mr Dodiet Kober SF Malang. Bahkan tak segan-segan doi pun menurunkan beberapa gaco terbaiknya, seperti saat turun di SMM feat BHS BF Gresik silam yang menurunkan 3 gaco andalannya seperti Bos Muda, Jiwa Muda dan Mbah Surip.
Namun pada perhelatan kali ini, tim Kober SF yang dikawal langsung oleh Mr RR itu justru lebih mengandalkan Bos Muda untuk tampil di 4 sesi yang telah disediakan panitia. Bahkan keyakinannya itu juga terbukti cukup tepat, lantaran di sesi C, burung yang umurnya terbilang muda itu berhasil tampil mewah dan bersaing ketat dengan Kresno milik Dwi Jalu yang menjadi jawaranya saat itu dan Bos Muda sendiri berada di posisi kedua.
Tak cukup sampai di situ karena saat turun di sesi D atau kelas penutup, kembali untuk tetap berusaha memamerkan performanya meski sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan aksi sebelumnya di sesi C. Namun Bos Muda tetap mempertahankan gelarnya dengan tetap berada di jalur prestasi dengan bertengger di posisi 4.*