Latpres 2 Bulanan 5th Anniversary Bismo feat WJJBC Wajaklor Tulungagung – Adu Gengsi Burung-Burung Jawara, Green BC Dan Bismillah SF Juara umum

Latpres rasa lomba. Mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk menggambarkan gelaran Latpres 2 bulanan sekaligus perayaan 5th Anniversary Bismo yang digebyar di gantangan WJJBC Wajaklor Tulungagung, 18 Desember 2020 kemarin, yang dijubeli burung-burung bintangnya karesidenan Kediri.

Antusiasme kicaumania itu sebenarnya sudah dapat dirasakan sekitar 1 minggu sebelum hari H, yang ditandai dengan ludesnya tiket utama kelas Murai Batu dan Cucak Ijo. Alhasil, kelas tambahan G 16 tiket Rp 150 ribu juga sold out dalam sekejab sesaat setelah dipublikasikan di medsos. Bahkan dari pantauan langsung di lapangan, 3 dari 4 sesi Murai Batu yang dipersiapkan panitia full gantangan dan begitu juga dengan sesi Cucak Ijo yang full gantangan di 3 sesi dari 4 sesi yang digelar. Sedangkan untuk kelas Kenari, Kacer dan Lovebird regular juga begitu besar peminatnya.

Kerennya lagi, meski dijubeli burung-burung jawara, namun kondisi lapangan yang ber TKP di Boyolangu Tulungagung terbilang sangat kondusif dan tertib. Karena seperti di gelaran-gelaran sebelumnya yang dikemas Bismo, nyaris tidak dijumpai teriakan atau tepuk tangan yang datang dari para peserta saat berlangsungnya penilaian di 21 sesi yang sukses digelar. Ditambah lagi dengan kedisplinan peserta yang tak mengulur ngulur waktu untuk segera menggantangkan gaco terbaiknya terutama di kelas Cendet, Kacer dan Murai Batu.

“Menggantangkan burung di sini bisa dibilang cukup nyaman, karena saat penilaian berlangsung, yang kita dengar hanya suara kicauan burung yang saling bersaut sautan sehingga dengan mudah pula kita bisa membanding-banding kinerja burung kita dengan yang lain, ” celetuk Pia salah satu peserta asal Kediri yang membawa Cucak Ijo tergressnya.

Di kelas pembuka yang start sekitar jam 14.00 wib itu, para publik kicaumania langsung disajikan pertarungan sengit di G 20 kelas Murai Batu sesi Anniversary tiket Rp 100 ribu. Nampak perhatian para peserta tertuju pada burung peserta nomer gantangan 20 yang tampil mewah ala sujud-sujud saat membawakan lagu-lagu roll tembak yang cukup ngotot. Namun sayang di pertengahan penilaian, burung tersebut turun ke bawah sehingga peluang untuk koncer akhirnya harus hangus.

Peluang itu pun akhirnya mampu dimanfaatkan dengan cukup baik oleh Si Bro besutan Sony Sangkar versus Marco gaco Jainul Mubio yang sama-sama tampil menawan dan bekerja cukup stabil, sehingga sedikit menyulitkan juri untuk menentukan sang juara. Hingga akhirnya perolehan bendera koncer pun seimbang antar keduanya, dan langkah tus menjadi solusi untuk menentukan sang juara yang berhasil dimenangkan Mas Bro, sedangkan Marco harus puas berada di posisi runner up.

Berlanjut di sesi Murai Batu Bismo. Aksi gemilang giliran dipamerkan oleh RR amunisi Mr Bruno yang mengusung bendera Green BC, yang mampu menarik perhatian juri bertugas untuk menancapkan bendera koncer di nomer gantangan yang ditempatinya. Keberhasilannya merebut juara di sesi Bismo dan runner up di sesi Sukhoi, mengantarkannya meraih penghargaan sebagai Murai Batu terbaik.

Walau peraih Murai terbaik telah sukses disandang oleh RR, namun sang bintang lapangan patut disematkan pada Cakra Krisna amunisi Edi Yuono dari Djarum SF Blitar yang berhasil tampil menawan dengan gaya khasnya sujud-sujud saat memuntahkan lagu-lagu dengan cukup powerfull di dua sesi yang diikutinya yakni sesi tambahan G 16 dan sesi Sukhoi sekaligus mengantarkannya meraih double winner. Tapi karena poin maksimal yang diperolehnya di sesi tambahan G 16 tidak dihitung, maka peluangnya untuk memboyong tropi Murai Batu terbaik akhirnya kandas.

Serunya persaingan untuk memperebutkan tahta juara juga terlihat di kelas Cucak Ijo. Apalagi dari 4 sesi yang disediakan panitia tersebut berhasil didominasi oleh performa asyik dari 2 burung jawara yakni Rocket amunisi Dafa Purnama Blitar dan Puntodewo gaco Mbah Jo dari Fortuna BC, yang sama-sama meraih double winner. Namun berkat tambahan bonus sebagai juara 3 di sesi Sukhoi, membuat tropi Cucak Ijo terbaik jatuh ke tangan Dafa Purnama si empunya CH Rocket.

Tak kalah serunya dengan kedua kelas favorit tersebut, di kelas Kacer juga terjadi persaingan seru dalam memperebutkan posisi puncak. Apalagi dengan performa yang nyaris seimbang serta adanya beberapa burung peserta yang mbagong membuat Arjuna, Metropolis dan RR bermain aman agar tidak melakukan kesalahan. Hingga akhirnya, juri memutuskan Arjuna amunisi Iwan T Permai sebagai peraIh podium juara, yang disusul Metropolis dan RR. Sedangkan Metropolis yang saat itu sebagai runner up, langsung tancap gass saat berlaga di sesi lanjutan Kacer B Boruto yang sekaligus menjadi bekal baginya untuk melejit ke posisi juara.

Di kelas Kenari yang cukup besar peminatnya dan diikuti oleh beberapa burung jawara, membuat persaingan juga sulit terhindarkan yang berujung pada saling berbaginya juara di 3 sesi yang dipersiapkan panitia. Jika di sesi Kenari Sukhoi dibuka dengan kemenangan Sedayu, yang berlanjut dengan keberhasilan Batavia menggeser sang juara bertahan di sesi Boruto. Dan di kelas tambahan sekaligus sesi tambahan, ditutup dengan kemenangan Sartika gaco Yayak Nasgor M.

Diakhir gelaran, selain menyerahkan penghargaan kepada Murai Batu dan Cucak Ijo terbaik yang diberikan kepada MB RR dan CH Rocket, panitia juga menganugerahkan tropi juara umum BC pada Green BC dan juara umum Sf kepada Hengky Bismillah SF.