Cucak Hijau Jaguar Masih Memikat Usai Rehat
Salah satu penampil terbaik pada Latpres Lambergini Karanganyar, Jawa Tengah, 6 Desember 2020 yang lalu adalah cucak hijau Jaguar. Apa sih istimewanya?
Jaguar adalah salah satu burung andalan Rudy Jago SF. Pada laga yang digelar di selatan alun-alun kota Karanganyar tersebut Jaguar memang benar-benar jago. Betapa tidak, Jaguar melakukan sapu bersih gelar juara pada dua fase yang diikutinya alias double winner. Hebatnya lagi, koncernya pun mutlak, padahal persaingan di kelas cucak hijau di latpres Lambergini siang itu relatif sengit.
“Jaguar ini spesialis tembak, sekali tembak panjang, buang show lalu tembak lagi panjang. Pokoknya suka obral tembakan,” ujar Nico Ratmaja yang menjadi joki Jaguar. Tembakan yang dilontarkan Jaguar itu dominan suara Kapas Tembak dan Tengkek Buto yang bisa didengar hingga pagar penonton lantaran volume Jaguar sangat istimewa.
“Dulu waktu di Dandim Cup Wonogiri pesonanya lebih mewah lagi, seperti di Lambergini tapi gaya jamtroknya lebih ekstrim lagi. Saya rasa itulah show terbaik Jaguar hingga detik ini,” kisah Nico mengenai lomba yang digelar pada 2019 di Batuwarno tersebut.
Nico menambahkan bahwa keberadaan Jaguar di latpres Lambergini tersebut sebenarnya hanya kebetulan saja. Rudy hanya iseng ingin melihat kepiawaian Jaguar setelah setahun rehat. Hasilnya tak sia-sia, Jaguar ternyata masih memikat usai rehat.
“Ini merupakan latpres pertama bagi Jaguar setelah istirahat selama setahun. Selama ini dia memang sengaja diistirahatkan setelah Pak Rudy membeli beberapa cucak hijau baru seperti Semok, Speed Jago dan Raja Getar. Sepanjang tahun ini tiga burung inilah yang sering dipakai pak Rudy untuk memperkuat amunisi Jago SF,” cerita Nico. Di seputaran Solo Raya, Rudy Jago SF memang terkenal sebagai kolektor cucak hijau dengan kualitas mumpuni. Selain Jaguar, Rudy juga mempercayakan cucak hijau Rakeri kepada Nico. Secara kualitas mereka hampir sama.
Jaguar adalah tipikal fighter sejati. Agar powernya tetap terjaga saat digantang, Nico harus menjauhkannya dari suara burung-burung lain. ” Bila dibawah cuma ngriwik-ngriwik atau diam saja nanti kalau digantang bisa dipastikan bakal fight,” kata pria yang berdomisili di Jumantono, Karanganyar ini.
Mengenai perawatan, setingan harian maupun jelang lomba hampir sama. Hanya saja pada saat cuaca mendung seperti ini Nico memberikan multivitamin Jangkrik Maximum pada jangkrik-jangkrik yang akan disantap Jaguar. Jangkrik tersebut diberikan saat H-1 dan pada hari H. Khasiatnya?Jaguar bakal lebih ngotot, jawab Niko jujur. Selain itu, untuk memicu sifat fighternya, ulat hongkong diberikan sebagai pakan tambahan. Namun bila burung sudah kenceng pemberian ulat hongkong itu dihentikan.
Untuk sementara Nico bakal menguji performa Jaguar pada latber atau latpres dulu. “Tahun 2021 mungkin bakal turun ke even gede seperti Piala Pradana tanggal 31 Januari mendatang,” pungkas Nico optimis. yon