Profil

Piala Kerajaan Kediri #4- Putra Sandi SF Banjarmasin Antar Raden Mas Raih Juara 1 dan 3

Perhelatan akbar Piala Kerajaan Kediri pada hari Minggu  kemarin (22/10) terselenggara spektakuler dan menjadi tempat silahturrahmi seluruh penghobi dari seluruh penjuru Nusantara. Kumpul satu titik, tepatnya di taman Tirtoyoso kota Kediri burung – burung berlebel bintang saling beradu aksi guna raih prestise tertinggi dari even ini.

Tak luput, H. Cahaya dari Putra Sandi SF asal Banjarmasin – Kalimantan Selatan juga hadir untuk ikut ramaikan persaingan juara dilaga Kekean. “Saya datang hari Jum’at dan rencananya akan pulang hari Selasa  sembari jalan-jalan menikmati suasana kota Kediri,” ujar H. Cahaya saat di temui tim kontesburung.com.

Sebenarnya, pada bulan November kemarin tepatnya 08 November 2020, H. Cahaya juga hadir ke Jawa dengan menurunkan burung andalannya dalam even Piala Kretek dan pulang dengan tidak mengecewakan karena 2 burung Kekean andalannya berhasil raih juara 1 dan 2 yaitu Gendewo dan Den Ayu. Bahkan dalam even Piala Kretek berhasil catatkan nama Putra Sandi SF sebagai juara umum SF.

Kembali pada even Piala Kerajaan Kediri, dengan berbekal 4 burung Lovebird konslet andalannya salah gaco andalan H. Cahaya berhasil membuktikan kualitasnya dengan meraih gelar juara 1 dan 3. Dikelas Lovebird Reguler Panjalu, Raden Mas andalan H. Cahaya sukses membungkam lawan-lawannya yang rajai laga ini dengan durasi panjang dan gaya konsletnya. Setelah itu Raden Mas masih menunjukkan eksistensinya meski performanya menurun namun berkat kinerjanya yang masih tergolong stabil ini di kelas Lovebird Regular Kilisuci berhasil mengamankan posisi juaranya di urutan juara 3 .

Satu lagi gaco andalan H. Cahaya yaitu Drupadi berhasil memasuki posisi juara 4  pada kelas Regular  C Bintang PBI. H. Cahaya yang masih mempelajari tentang sistem penilaian dari PBI ini memang sempat bingung melihat penilaian dari kelas Lovebird. “Jujur saja saya masih bingung tentang penilaian kelas Lovebird karena tidak ada sebutan untuk durasi kerja burung saat mengeluarkan durasi Kekean. Nanti saya coba cari info sama teman-teman tentang penilaian burung Lovebird agar saat saya mengikutkan gaco andalan bisa cocok dengan kriteria penilaian dari PBI,” ungkap H. Cahaya.

Sedangkan di kelas Lovebird Reguler Kertajaya gaco andalan H. Cahaya yang lain Gendewo tampil kurang maksimal dan hanya mampu menduduki posisi juara 10. “Untuk Gendewo memang kurang kondisi, mungkin faktor cuaca juga mempengaruhi kinerja dari Drupadi,” celetuk perawat Gendewo.

Karena ada salah satu burung yang didapat dari Malang, pada lawatan kali ini H. Cahaya juga mengundang pemilik burung sebelumnya untuk silaturrahmi sekalian memandu perawatan sebelum lomba. “Semoga burung andalan saya bisa stabil kerjanya agar bisa ikut even-even besar di Jawa sekaligus silaturrahmi dengan sesama pecinta burung,” harap H. Cahaya.

Related Articles

Back to top button