News

Sarasehan PBI Pengda Jatim (6-7/11), Cabang Sampaikan Kendala, Pengda Beri Solusi 

Hari Jum’at kemarin halaman Hotel Singgasana di Jl.Gunungsari Surabaya cukup ramai tamu, ternyata mereka adalah pengurus PBI dari seluruh cabang yang ada di Jawa Timur. Kehadiran mereka untuk mengikuti Sarasehan Aktualisasi Keragaman Budaya dan Pelestarian Alam.

Kegiatan yang digelar oleh PBI Pengda Jatim dan disupport penuh oleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata UPT Taman Budaya. Sarasehan ini seperti silaturahmi  membuka komunikasi antara pengurus Daerah dan Pengurus cabang.

Dengan memakai seragam warna kuning ini para pengurus yang hadir menyimak dengan seksama apa yang disampaikan oleh pembicara yang dalam hal ini ada ketua Umum PBI Pusat Drs.H.Bagia Rachmadi SH. Heri Soegihono SH.MH, Samuel Bambang Trijanto, Triatmoko, Teguh dan lainnya.

Dalam kesempatan pak Ketum panggilan akrab dari Drs.H.Bagia Rachmadi SH ini menekankan pada seluruh pengurus cabang untuk tidak hanya berhenti perhatiannya di penangkaran burung jenis Murai Batu saja.

Karena saat ini penangkan murai batu yang terus meningkat jumlahnya dan meningkat hasil ternakannya, sudah waktunya untuk memberikan perhatian pada penangkaran burung jenis Cucak hijau yang dihabitatnya sudah langka. “Jadi jangan hanya berhenti di Murai batu saja, jenis lain yang mulai langka juga perlu dipikirkan untuk diupayakan penangkarannya,” terang pak Ketum.

Setelah sambutan ada beberapa pengurus yang menyampaikan keluhanya pada pak Ketum khususnya mereka yang menjadi peternak. Norkosim salah satu peternak Murai batu yang juga pengurus PBI bidang konservasi ini mencoba mengurus ijin menangkar sesuai aturan yang ada, ternyata sulitnya minta ampun.

Bolak balik uluhan kali ke BKSDA sampai sekarang dua tahun ini belum kelas menyelesaikan ijin penangkaran.

Baca Juga :  Kenari Cakra Tampil Memukau, Data Juara Latber Maleo Sorowajan Yogyakarta

Menurut pak Ketum, sebenarnya permasalahan Nurkosim ini sempat dibicarakan di internal pengurus pusat yang akan mengagendakan bertemu dengan ketua Dewan Pengawas PBI Zainudin Amali yang saat ini menjbat sebagai Menpora, namun kacer ada C  yang Dia juga minta agar pada sarasehan ini, vid inilah yang akhirnya membatalkan rencana itu, tapi ini tetap jadi agenda.

Menurut Dr.H.Jarianto,M yang dulu kepala Disbudpar yang ikut hadir, memberikan solusi sementara agar peternak tenang bisa mencontoh sepertiyang di perkutut. “Kalau diperkutut Dewan Pengawas Pusat mengeluarkan ijin  yang kemudian ditemper dikandang peternak, untuk bisa mendapatkan ijin tersebut Ring harus yang dipakai peternak tersebut harus beli dari Pusat,” jelas Jarianto.

Sementara ketua PBI Jatim Heri Soegihono SH,MH merespon dengan akan membuat team kecil untuk membahas kendala yang dihadapi peternak, mudah mudahan ijin bisa diselesaikan ditingkat propinsi, Syukur kalu PBI diberi kewenangan mengeluarkan ijin pada peternak binaan.

Selanjutnya ketua Pengda membahas banyak kendala soal seputar lomba, dan itu ditekankan agar PBI bisa menjaga kredibilitas dan profesional. Jangan sampai pengurus PBI menjadi EO dilomba diluar PBI atau sebaliknya penyandang dana menjadi ketua panitia lomba gelaran PBI.

Kemudian ketua Pengda juga menekankan dalam gelaran lomba lokal panitia untuk memberdayakan juri muda, jangan sampai lomba lokal sampai memanggil juri dari luar propinsi, kasihan juri muda tidak menda penyelenat kesenpatan meningkatkan skilnya. Kemudian untuk IP juga demikian, semasi bisa dicukupi dari Jawa Timur sebaiknya memberdayakan IPI yang ada. “Pengda jatim ini memiliki PI terbanyak dari pengda lain.” jelas Heri.

Triatmoko malah menjelaskan Lomba lokal terkendali sesuai aturan harusnya memakai juri juri muda yang ada di daerah.  PBI bisa bekerjasama dengan pihak lain asal mereka tidak ikut campur tangan dikepanitian apalagi sampai ke lepangan itu tidak boleh. Sementara untuk Sekda Jatim Samuel Bambang Trijanto menjawab keluahan rekom yang katanya lambat keluar, hal itu dikarenakan Cabang yang menggelar lomba tidak mencantumkan kelas yang jelas, kalau mencantumkan kelas dan brosurnya dengan jelas, selama rencana lomba itu tirasehan kemarin, han itu yang menjadikan sarasehan kemarin menjadi hidup, karena uneg uneg cabang bisa disampaikan dan diberikan solusinya.

Baca Juga :  Spesial Kemerdekaan Trawas BC Mojokerto – Pasca Ngurak, Penampilan Murai Batu Haikal Kian Menawan

Related Articles

Back to top button