News

CH Raja Tembak, Juara Menembak di Bolali #1

Joko GYP, penggemar burung cucak hijau asal Gayamprit, Klaten, Jawa Tengah, mengambil hand spayer yang ada di sebelahnya. Kemudian dia mulai menyemprot burung cucak hijau miliknya hingga basah kuyup. Raja Tembak, burung tersebut, dua sesi lagi bakal berlaga di kelas Cucak Hijau Pradana BOLALI #1, yang di gelar Ahad, 25 Oktober 2020.

“Raja Tembak tipenya trek basah. Jika mau digantang harus dibasahi terlebih dulu,” ujar Joko sambil menutup kembali sangkar raja berwarna hitam tersebut dengan kerodongnya. Lantaran memang sudah tipikalnya, Joko tak was-was Raja Tembak bakal didis bila digantang nanti, seperti kebanyakan burung pada umumnya.

Sekitar pukul satu siang, kelas yang dinanti pun tiba.  Dikelas ini Raja Tembak berada di gantangan nomer 9. Usai menggantang Raja Tembak, sambil bersandar dipagar arena, Joko dan kawan-kawan yang tergabung dalam Komunitas Cucak Ijo Klaten kemudian memakukan pandangannya pada Raja Tembak.

Ketika Joko membuka kerodongnya tadi Raja Tembak langsung melakukan show of force, berulangkali dia mengeluarkan tembakan-tembakannya. Namun itu tak berlangsung lama, angin mendadak bertiup kencang. Ini yang membuat konsentrasi Raja Tembak menjadi buyar. Dia terlihat bingung. Joko dan kawan-kawan terlihat berusaha meneriaki Raja Tembak agar kembali bersuara.  Tapi teriakan itu belum cukup membuat Raja Tembak agar kembali fokus. Baru pada pertengahan lomba, Raja Tembak kembali beraksi dengan semua kepiawaiannya.

Di kelas ini, para juri akhirnya mengganjar Raja Tembak dengan gelar runner up. Joko puas dengan kinerja Raja Tembak. “Agak telat memang. Bila tidak kena angin mungkin bisa podium pertama,” komentar pria yang berprofesi sebagai guru ini  mengenai jalannya pertandingan.

Baca Juga :  SKM Spesial Bagi – Bagi THR, Sidoarjo #1 – 3 Kelas Konin Nyaris Full Peserta, CI Dalang Nyaris Raih Double Winner

Rehat sejenak untuk kembali bertanding di sesi kedua digunakan Joko untuk kembali mempersiapkan Raja Tembak. Diambilnya lagi hand spayer untuk membasahi Raja Tembak. Beberapa ekor jangkrik juga diberikan lagi agar tenaganya tetap stabil.

Lewat sejam kemudian kelas Cucak Hijau Lestari digelar. Dikelas ini Raja Tembak ada di gantangan  nomer 23. Usai menggantang Joko kembali merapat ke pagar pembatas guna memberi suport kepada Raja Tembak.

Idem pada kelas pertama, Raja Tembak langsung melakukan show. Seperti namanya, dia gencar menggelontorkan suara kapas tembaknya. Panjang, cepat  dan berulang-ulang, sungguh dahsyat. Lantaran begitu ngotot, sayap dan ekornya terlihat bergetar hebat. Joko sedikit lega lantaran pada sesi yang kedua ini angin tidak lagi bertiup kencang sehingga Raja Tembak sangat leluasa memamerkan olah vokalnya didepan juri-juri PBI.

Menjelang 5 menit terakhir, juri-juri terlihat begitu serius mengamati  kinerja Raja Tembak. Dimenit-menit terakhir, korlap pertandingan biasanya memang memerintahkan juri-juri untuk melakukan perbandingan guna mengambil kandidat juara satu hingga tiga. Diakhir episode, Raja Tembak akhirnya memang dinobatkan juri menjadi nomor wahid di kelas ini. Gelar ini terasa mewah lantaran Raja Tembak menempati podium pertama pada ajang yang diikuti oleh burung-burung top seluruh Indonesia, semegah baliho besar yang menempel pada gantangan Pradana BC.

Sebagai seekor burung debutan,  kemenangan Raja Tembak di arena hasil kolaborasi PBI Klaten dan PBI Sragen ini diakui Joko sebagai sebuah kejutan. Pasalnya, ini kali pertama Joko melagakan Raja Tembak di arena yang digelar oleh PBI yang biasanya terkenal sengit bila bicara mengenai persaingan. Joko memang sengaja melakukan hal itu,  sekedar ingin tahu burung kwalitas seperti apa yang dijadikan acuan dalam penilaian di organisasi burung tertua di Indonesia itu.

Baca Juga :  Anniversary 1st P2HP Jatim Bersatu feat Dewa 99, Sidoarjo – Kacer Romeo Rajai Kelas Utama, Hector Pemenang BOB Kacer

“Raja Tembak memiliki tipe yang berbeda dengan cucak hijau lainnya. Apakah hal tersebut menjadi perhatian juri apa enggak. Itulah salah satu motivasi saya melombakan Raja Tembak di even sebesar BOLALI #1 ini,” papar Joko.

Uniknya, kini, setelah melesat namanya, banderol Raja Tembak belum berubah. Sebelum main di BOLALI #1, Joko sebenarnya sudah deal dengan seorang penghobi kicauan asal Jakarta dengan mahar senilai 80 juta perak. Raja Tembak bakal di pantau di sebuah even yang digelar BnR. Namun lantaran pemerintah DKI Jakarta memberlakukan PSBB, transaksi itu untuk sementara dipending dulu. “Rencana bulan Desember saya disuruh datang waktu ada even BnR,” tambah Joko.

Sementara untuk perawatan harian tergolong mudah. Sehari Raja Tembak biasa menghabiskan sepuluh ekor jangkrik, pagi 5 sore 5. Menu lainnya adalah buah pepaya dan pisang. Untuk mandi, Joko memberikan sebuah cepuk oval berisi air agar Raja Tembak mandi sendiri. “Ngerawat Raja Tembak itu seperti ngerawat anjing. Kita nuruti kemauan dia bukan dia yang nuruti kemauan kita,” ujar Joko mengenai tipikal cucak hijau andalannya tersebut.

Kedepan banyak agenda yang bakal dilakoni  Raja Tembak. 08 November 2020 laga bergengsi Pahlawan Cup yang digelar di Simo, Boyolali sudah menantinya. Seminggu kemudian giliran Murai Party feat Borneo Jateng juga siap menanti kehadirannya. Sedangkan 22 November 2020, Anniversary Kicau Baturan jilid 3 yang akan digelar di gantangan Putra Solo Baru ikut menjadi incarannya. “Semoga kondisinya siap,” pungkas bapak tiga anak ini. yon

Related Articles

Back to top button