Kamis Special Queen BC Kediri – Dijubeli 700 Peserta, Bintang Surga Dan Ababil Nyeri

Bertepatan dengan tanggal merah, Kamis 29 Oktober 2020, gantangan Queen Kediri dijubeli oleh ratusan para hobiis Kediri Raya. Dari data panitia, tercatat 700 tiket ludes terjual.

Yup, dengan mengambil tajuk Kamis Special, gelaran yang biasanya start sekitar jam 15.30 wib itu sengaja dimajukan lebih awal start sekitar jam 11.30 wib. “Kita coba majukan jadwal lomba lebih siang, dan alhamdulillah antusias kicaumania dan kekekmania begitu besar,” ujar Bunda Betty punggawa gantangan Queen BC.

Dan benar saja. Besarnya animo peserta terlihat dari penuhnya jumlah peserta di beberapa kelas mulai dari sesi Cucak Ijo A dan B, Murai Batu A, LB Baby A dan B serta beberapa sesi lain yang nyaris full gantangan seperti Murai Gembung (Borneo), Murai Batu B, LB Fighter A dan B. Kerennya lagi, meski dijubeli burung-burung jawara lokal hingga regional, namun gelaran berjalan cukup sukses dan kondusif. Bahkan nyaris tidak ditemukan aksi pertanyaan peserta terhadap penilaian yang dilakukan juri, apalagi rata-rata peserta mengaku cukup puas dengan kemasan lomba dan kinerja juri yang dinilai cukup  fairplay.

Bahkan sebagai bentuk terima kasih dan penghargaan kepada para peserta khususnya di kelas Murai Batu sangkar Oriq dan Lovebird fighter sangkar Oriq, para peserta berhak mendapat hadiah sebesar Rp 200 ribu untuk juara 1, serta Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu untuk juara 2 dan 3, berapa pun jumlah pesertanya. “Di kelas ini kita hanya mengenakan tarif untuk tiket sebesar Rp 10 ribu saja dan syarat memakai sangkar Oriq,” ujar Bunda Betty seraya berucap bahwa di kelas sangkar Oriq itu bakal kembali digelar di even yang akan datang.

Sengitnya persaingan untuk merebut tahta juara di kelas Murai Batu menjadikan 3 sesi yang dipersiapkan panitia pun dikuasai oleh 3 burung yang berbeda di tiap sesinya. Di sesi A misalnya. Berada di tengah gempuran beberapa burung-burung yang lagi on fire, Seroja amunisi Rois/David dari Kediri masih mampu mengeluarkan jurus-jurus andalan dalam mengalunkan lagu-lagu tonjolan dengan cukup stabil. Berkat modal yang dimilikinya itulah, akhirnya podium juara sesi A pun berhasil direbutnya.

Seolah ingin mengejar ketertinggalan di sesi sebelumnya, Sultan besutan Pandu Rembol Team pun langsung tancap gass dalam memuntahkan roll tembakan yang mampu memukau juri yang bertugas, hingga akhirnya bendera koncer pun tertancap di nomer gantangan yang ditempatinya. Leak gaco Zaka SLG SF yang di sesi B sebelumnya hanya mampu bertengger di posisi 3 akhirnya berhasil melampiaskan balas dendamnya dengan menguasai lapangan sesi C.

Tak kalah serunya dengan kelas Murai Batu, pertarungan seru dan aksi saling jegal juga terlihat di kelas Cucak Ijo. CH Suket andalan Sabeth Kediri yang mampu tampil mempesona di sesi A, mengalami penurunan perform di kelas lanjutan sesi B. Sehingga peluang itu pun dimanfaatkan dengan cukup baik oleh Lumut Ijo untuk tampil lebih powerfull dalam membawakan lagu-lagu roll tembak plus ngentrok, yang turut mengantarkan burung besutan Fajar Edane SF itu bertengger di posisi puncak.

Tak mampu mempertahankan gelar juara, Lumut Ijo akhirnya tergeser ke posisi 4 saat berlaga di posisi 4 yang akhirnya berhasil di rebut oleh Susu Perah milik Yosi. Dan pada sesi puncak perebutan juara BOB Cucak Ijo, Rotari gaco Handri Nirwana BC yang sempat mencicipi juara 3 sesi B akhirnya berhasil menjadi juaranya.

Aksi menawan juga ditunjukkan Bintang Surga di kelas Kenari. Burung besutan Brahmantya dari Alfamidi SF itu sukses memukau juri di sesi B dan C yang sekaligus menjadikannya sebagai juara nyeri. Cukup beralasan karena disetiap penampilannya, Bintang Surga mampu memainkan durasi lagu yang cukup panjang-panjang dan jeda rapat. “selain unggul di durasi dan jeda rapat, Bintang Surga juga kerap memainkan cengkok,” ujar Brahmantya.

Di kelas Baby, fullnya peserta serta nyaris sebagian besar berada dalam kondisi terbaiknya menjadikan juri harus ekstra lebih keras dalam memantau durasi kekean peserta yang saut menyaut.  Jika di sesi Baby A, poin tertinggi berhasil ditorehkan BBQ amunisi Dyky A BNC SF. Maka di sesi lanjutan, Jangan Kates gaco Bima S dari BNC SF tak henti-hentinya memainkan kekean pendek-pendek namun rajin dialunkan selama proses penilaian, yang menjadi modal baginya untuk merebut bendera koncer

DiPadati komunitas Murai Borneo

Sementara itu, ada yang menarik pada gelaran kali ini. Dengan disediakannya kelas Murai Borneo ternyata mendapat respon positif dari pecinta burung berkarakter gembung itu, bahkan 4 sesi sukses digelar. Kerennya lagi, di sesi A jumlah pesertanya nyaris full dan sedangkan di 3 sesi lainnya setidaknya tak kurang dari 20-30 peserta memenuhi gantangan di tiap sesinya.

“Ini adalah bagian dari ajang silaturahmi kami sesama pecinta Murai Gembung khususnya anggota CMG (Community Murai Gembung) Team, agar kita semakin solid dan kembali meramaikan dunia perburungan di Jatim dan karesidenan Kediri pada khususnya,” celetuk Ahwa Gamuel 0009 ketua dari komunitas yang dibentuk pada 17 September 2017 silam.

Dan yang menjadi bintang pada perhelatan kelas Murai gembung kali ini patut disematkan pada Ababil andalan H Alex 0010 CMG Team yang berhasil double winner berkat aksi gemilangnya saat berlaga di sesi C dan sangkar Oriq.

Sedangkan kegigihan untuk berjuang mencapai puncak ditunjukkan Raden Bogel yang dimulai meraih juara 3 di sesi A dan runner up di sesi B dan C, hingga akhirnya saat perebutan juara BOB Murai Borneo, burung besutan Pak Waluyo CMG Team itu sukses memboyong tropi bergengsi itu.