Denmadam V Brawijaya Cup I #2 – Rolex Dan Sinar DiJalur Prestasi, Antar Ubet 61 SF feat Saiful Mukhlasin Raih Juara Umum SF.
Kenangan manis berhasil ditorehkan Saiful Mukhlasin SF feat Ubet 61 SF Malang yang dimotori oleh Ibaduzzuhdi pada gelaran Denmadam V Brawijaya Cup I Surabaya, 11 Oktober 2020 kemarin, dengan memboyong tropi juara umum SF.
Setidaknya ini adalah yang kesekian kalinya, Ibad beserta team merebut tropi juara umum SF di beberapa even besar yang digelar di Jatim, setelah sebelumnya di even Walikota Cup 2 Probolinggo meraih prestasi senada saat mengusung bendera Duta Malang Satu Titik.
Dan tak ingin menyia-nyiakan peluang untuk kembali meneruskan perburuannya merebut juara umum SF, Ibad yang dibantu beberapa tim solidnya pun telah mempersiapkan beberapa langkah.. Salah satunya dengan menyiapkan gaco-gaco terbaiknya agar tampil maksimal saat di lapangan.
Dengan mengusung 4 gaco andalan di kategori Anis Merah seperti AM Siliwangi, AM Guci, AM Pusoko dan AM Rolex, pria yang akrab disapa Gus Ibad ini awalnya emang lebih mengandalkan AM Siliwangi, mengingat penampilannya yang terakhir di even B&B Surabaya silam yang sukses berada di 3 besar.
“Untuk materi lagu, power dan hipernya emang AM Siliwangi yang paling serem kerjanya. Tapi mungkin karena kondisinya yang belum fit seratus persen usai ngurak, jadi penampilannya kali ini kurang maksimal,” ujar Ibad.
Meski begitu di sesi Anis Merah terakhir atau sesi Jawa Timur, Siliwangi sempat bikin para penonton yang menyaksikan ikut terkagum dengan performnya mulai dari penguasaan lagu yang cukup bervariasi, hiper yang mentok hingga power tembusnya yang terbilang dominan. Sayangnya menjelang usai penilaian, kinerja Siliwangi terhenti sehingga target juara yang sudah ada di depan mata itu pun terpaksa pupus.
Meski begitu, di sesi yang sama. Gaco lainnya yakni AM Rolex justru mampu memberi angin segar bagi Ibad Cs dan menjadi juri selamat baginya untuk berada di jalur prestasi dengan bertengger di posisi 3. “Kalau power sih emang kalah dengan Siliwangi, tapi Rolex saat itu mampu bekerja maksimal yang khas dengan hiper sembari memuntahkan lagu-lagu yang cukup komplit,” ungkap Gus Ibad.
Semakin bertambah sumringah, setelah Kenari Sinar yang diturunkannya di sesi Kenari Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, begitu digantangkan Sinar langsung tancap gass dengan mengeluarkan lagu-lagu dengan mengandalkan cengkok plus durasi panjang-panjang hingga kinerjanya yang cukup stabil. Maka tak ada pilihan lain lagi bagi juri yang bertugas untuk sepakat menancapkan bendera merah nomer gantangan yang ditempati Sinar.*