News

Cucak Hijau AK-47 Simbol Keberuntungan

KONTESBURUNG.com – Ahad, 15 Agustus 2020, Mundakir bergegas menggendong sangkar dipunggungnya. Tak berapa lama kemudian jamtrok mania asal Boyolali, Jawa Tengah ini sudah melaju dengan sepeda motornya. Perjalanan sejauh 40 km harus ditempuhnya hari itu, dari Boyolali ke Sragen. Undangan kompetisi burung Sukowati Bangkit feat BnR memang sudah menantinya.

Perjuangan Mundakir menempuh jarak yang lumayan jauh itu akhirnya berbuah manis, cucak hijau AK-47 yang dibawanya tampil mempesona. Tak tanggung-tanggung, dua gelar juara pertama dikantonginya. Padahal persaingan di kelas cucak hijau pada gelaran itu terbilang sengit.

Prestasi AK 47 saat turun di Sukowati Bangkit

Di sepanjang pertandingan AK-47 nyaris tanpa henti menggelontorkan tembakan-tembakannya yang dominan suara cililin, kenari dan tengkek buto. Dia tampil ekstrim hari itu. Menurut Mundakir, lawan-lawan disebelahnya yang juga tampil bagus menjadi pemicu AK-47 untuk mengeluarkan seluruh kemampuannya. Inilah penampilan AK-47 yang paling berkesan selama ini.

“AK-47 ini selalu membawa hoki. Disaat dia tidak perform, penampilan burung-burung lain juga dibawah form. Sebaliknya, bila rival-rivalnya tampil edan, dia juga tambah edan. Inilah yang saya sebut hoki,” jelas Mundakir.

Apa yang dipaparkan Mundakir benar adanya. Dalam sesi latihan yang digelar New Gawanan feat Asha BF, Kamis 1 Oktober 2020, AK-47 tampil tidak dalam kondisi terbaik. Beberapa kali memang mengeluarkan tembakannya tapi tidak terlalu ngotot. Untungnya, rival-rival yang ada disampingnya maupun burung-burung yang lain juga tidak ada yang mengeluarkan keistimewaan. Lantaran burung-burung lain juga melempem, AK-47 lah yang berhak menjadi juara pertama di sesi opening kelas cucak hijau.

Yang menarik, AK-47 ini dulu dibeli secara online. Pemilik lama berdomisili di Palur, Karanganyar. Harganya cukup murah yakni 750 ribu saja, sesuai dengan bugdet yang dimiliki Mundakir saat itu. Ide membeli burung baru itu lantaran iklim lomba burung di kelas cucak hijau yang kian hari kian ramai saja.

Baca Juga :  Duta Khofifah Cup 1 Terus Kirim Duta Sampai Jelang Hari H

Kondisi AK-47 saat itu belum berprestasi, masih gesit bila bertemu dengan orang yang belum dikenalnya. Untuk menghilangkan perilaku gesitnya itu setiap hari AK-47 dijemur di gantangan yang tidak terlalu tinggi agar terbiasa dengan lalu lalang orang. Selain itu Mundakir juga membenahi lagu AK-47. Masteran cililin, kenari dan tengkek buto diperdengarkan setiap hari agar menempel di otak AK-47. Dasar burung cerdas, lagu masteran tersebut tak makan waktu lama bisa ditirukannya. “Mujur saya beli dia,” puji pentolan Sekar Jagad SF ini.

Setelah melewati masa-masa transisi, AK-47 mulai bicara di berbagai latberan. Latber Antasari Solo Raya yang terkenal menjadi kompetisi cucak hijau yang ketat pun mampu dia taklukkan. AK-47 kerap menjadi jawara di arena latber yang berlokasi di Selokaton ini.

Alhasil berkat prestasi itu banderolnya pun mulai terkerek. Bila dua bulan yang lalu AK-47 sempat ditawar 10 juta rupiah, beberapa hari yang lalu Mundakir disodori duit sebanyak 35 juta rupiah guna melepas cucak hijau kesayangannya tersebut. Namun bapak tiga anak ini mengaku belum punya niatan untuk melego AK-47. Alasannya klasik, dia belum punya pelapis AK-47.

Prestasi AK 47

“Terus terang, saya ini cuma pegawai serabutan. Bila tidak ada proyek, maka AK-47 ini yang saya andalkan untuk nyari duit. Duit 35 juta memang banyak, tapi untuk nyari burung yang pulung-nya seperti AK-47 ini sangat sulit. Bila sudah ada pelapis yang kemampuannya setara AK-47, dia bisa saya lepas,” ujar pria yang bergerak dibidang jasa konstruksi ini memberi alasan.

Selama ini kemampuan AK-47 memang patut diandalkan. Performnya sangat solid. Mundakir menceritakan bahwa hampir setiap hari AK-47 setor duit kepadanya,  hasil dari menang di arena latber maupun latpres. Banyaknya gantangan yang tersebar di Solo Raya membuka peluang selebar-lebarnya bagi burung-burung berkualitas seperti AK-47 ini untuk panen rupiah.

Baca Juga :  Kondisi Pasar Burung Bratang, Surabaya saat ini Memprihatinkan

“Senin di Lambergini, Selasa di Antasari, Rabu di Amang Murai Boyolali, Kamis di Gawanan, Jum’at di Depok, Sabtu di Antasari lagi, tinggal pilih,” sebut Mundakir perihal gantangan yang kerap menjadi ajang untuk menghasilkan pundi-pundi uang.

Tak heran bila keberadaan AK-47 amat ‘ditakuti’ diarena latber atau latpres. Bahkan ada peserta yang urung menggantangkan burungnya lantaran tahu AK-47 bakal ikut main. Uniknya lagi, banyak pemain lain yang ingin ‘kongsi tiket’ dengan Mundakir lantaran tahu kemampuan AK-47.

Apa rahasinya?AK-47 hidup sendiri, begitu jawaban Mundakir. Lantaran memiliki burung yang jumlahnya banyak, Mundakir menempatkan AK-47 di sebuah ruangan tersendiri. Dengan begitu, birahi AK-47 bisa diminimalisir sehingga waktu digantang tenaganya tetap on fire.

Apa agenda kedepan?Mundakir bakal mencoba peruntungannya di Anniversary 2nd Kicau Baturan Bersatu yang digelar di gantangan Pradana BC,  11 Oktober2020 mendatang. So, good luck. yon

Related Articles

Back to top button