News

Gantangan Kram Otak Sukoharjo Tempat Favorit Bagi Penggemar Love Bird

KONTESBURUNG.com – Kamis siang 10 September 2020, kontesburung.com berkesempatan menyambangi gantangan Kram Otak. Gantangan ini beralamat di Kampung Kutu RT 03/08 Telukan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Tempat latihan burung ini milik Supriyanto yang akrab disapa dengan panggilan Munyer Kram Otak. Karena kesibukannya bekerja, pemilik murai batu Paijo ini menyerahkan pengelolaannya kepada adiknya yang bernama Rudi Purwanto.

Yang menarik, di Sukoharjo, gantangan inilah  satu-satunya yang baru buka di masa pandemi saat ini. Alasannya, kalau harus menunggu hingga corona berakhir, siapa yang tahu kapan corona bakal berakhir.

Agus Surawan dan MB Baruklinting. Tampil mempesona usai mabung

“Kami sudah melobi pihak Polsek, Polres maupun babinsa Koramil. Semua tidak melarang dan tidak mengijinkan. Yang penting warga sekitar menyetujuinya dan tetap menjaga protokol kesehatan,” ujar pria yang akrab dipanggil Bang Rudi ini. Rudi menambahkan setelah pihak keamanan menjawab seperti itu dia lantas menghubungi warga sekitar yang intinya  warga sekitar justru mendukung kegiatan baik seperti membuka gantangan. Semua oke, gantangan Kram Otak ini dibuka 3 minggu yang lalu.

Sambutan antusias pun datang dari para penggemar fanatik gantangan ini yang  mayoritas adalah pemain lovebird dari Karang anyar dan Sukoharjo. Hari Selasa,  Kamis dan  Sabtu malam adalah malam-malamnya para penggemar lovebird, sedangkan hari Kamis siang merupakan bagian dari para penggemar ocehan.

Rudi Kram Otak berawal dari Suporter bola kini ke hoby burung

“Dari dulu gantangan ini adalah tempat favorit bagi penggemar lovebird. Alhamdulillah untuk sesi lovebird kelas yang kami buka selalu full gantangan. Kalau sesi ocehan memang belum terlalu banyak pesertanya, tapi kami optimis kedepan ocehan bakal lebih ramai setelah adanya latpres,” jelas Bang Rudi yang bakal menggelar anniversary gantangan Kram Otak Oktober mendatang. Sedangkan hari Minggu digunakan Rudi untuk ganti melatih atau melombakan burungnya digantangan orang lain.

Baca Juga :  Daftar Juara Piala Dandim Kediri

Kenapa dinamai Kram Otak?Bukankah berkonotasi seram?Rudi menepis anggapan seperti itu. Kram Otak adalah salah satu underbow dari Pasopati, organisasi suporter sepakbola Persis Solo, dimana Rudi terlibat aktif didalamnya. “Saya sudah berkecimpung di Kram Otak sejak dibangku SMP. Karena nama itu sudah lekat dengan saya maka gantangan ini dinamai Kram Otak. Jadi jangan dikonotasikan yang aneh-aneh,” tambah pria bertubuh subur ini mencoba meluruskan anggapan yang salah.

Standing Above All Classes, berdiri diatas semua golongan, itulah jargon gantangan Kram Otak. Rudi mengatakan bahwa gantangan yang dia kelola tidak membeda-bedakan para pengunjungnya. “Burung yang berkualitaslah yang bakal menang disini,” tegasnya.

Sementara itu, dari arena latber, salah satu penampil terbaik hari itu adalah murai batu Baruklinting milik Agus Surawan yang berdomisili di Ngunut, Bintaan, Baki, Sukoharjo. Murai batu ini tampil penuh greget disesi Murai B. Tonjolan kenari dan lovebird kerap menghentak diantara suara-suara burung lainnya. Jedanya pun lumayan rapat, lantaran disambung dengan lagu-lagu kecilnya. Tak heran bila Baruklinting akhirnya didaulat juri menjadi juara pertama di kelas ini.

“Baruklinting baru saja usai mabung. Saya sangat puas dengan kinerja dia tadi,” komentar Agus Surawan. Agus menambahkan bahwa Baruklinting bertipe semi latah, bila burung sampingnya tampil apik, Baruklunting juga bakal beraksi penuh  greget lantaran ada stimulusnya. Kata Agus, kalau melihat potensinya, Baruklinting harusnya mampu untuk bersaing di sebuah even gede. “Perlu sedikit waktu untuk menyeting ulang setelah mabung,” ujar Agus Surawan.

Kacer Bodrex gayanya aduhai

Selain Baruklinting, Kacer Bodrex juga tampil all out  siang itu. Pesona Bodrex terlihat dari gayanya, buka ekor sambil mendongakkan kepalanya ke atas guna mengeluarkan seluruh amunisinya. Dari pantauan kontesburung.com, sekitar 80 persen waktu pertandingan yang diberikan juri digunakan Bodrex untuk memperlihatkan “getaran magisnya”. Tak hanya itu  volume kacer milik Agus  yang beralamat di Tawangsari, Sukoharjo ini mumpuni. “Bodrex baru saya latih dua kali ini. Sudah cukup lumayan. Semoga kedepan lebih baik lagi,” pungkas Agus Tawangsari. Nah, tertarik untuk melatih burung atau sekedar mengintip talenta yang bakal diorbitkan?Hubungi Rudi di 0856 0122 8786. yon

Baca Juga :  Data Juara Road to Robert Gacor Feat P2BI Buleleng, Minggu (23/2)

 

Related Articles

Back to top button