Latpres Special Syuroan Hayam Wuruk BC Kediri – Lokasi Nyaman, Juri Fairplay, MB Pitbull Ancaman Para Bintang
Berlokasi di pusat kota Kediri, gantangan Hayam Wuruk BC feat Ronggolawe Nusantara menjadi pilihan tepat bagi kicaumania dan kekekmania untuk melatih sembari merebut prestasi di tiap kelasnya.
Dan benar saja. Sejak awal dibuka dengan digelarnya Launching Hayam Wuruk BC pada hari Senin (17 Agustus) silam, gantangan yang ber TKP di jalan Hayam Wuruk (Belakang Roti Delicious Kediri) itu langsung menjadi pelampiasan para hobiis Kediri raya untuk menyalurkan hobinya. Bahkan euphoria yang terlihat di gelaran perdana usai pandemic Covid 19 itu kembali berlanjut di gelaran kedua bertajuk Latpres Special Syuroan yang bertepatan pada tahun baru Islam, Kamis 20 Agustus 2020 tadi.
Selain dikarenakan tempatnya yang cukup luas sehingga area parkir mampu menampung mobil dan motor cukup banyak, lokasi cukup rindang dan banyak tersedianya tempat-tempat yang dijadikan paddock peserta. Yang terpenting juga, juri-juri yang bertugas merupakan sang pengadil pilihan andalan Ronggolawe Nusnatara yang dikenal cukup fairplay.
Kerennya lagi, gelaran yang start sekitar jam 15.30 wib sampai jam 17.30 wib itu mampu menyelesaikan 13 kelas dengan cukup lancar nan tertib. Untuk kualitas dari para peserta juga tak perlu dipertanyatakan lagi, karena meski setingkat lokalan namun kualitas burung tak ubahnya even besar.
Di kelas Murai Batu aja misalnya. Alven LM sang pemandu bakat burung andalan Erick LM Kediri justru membawa burung baru yang usianya terbilang cukup muda yakni sekitar 13 bulan. “Walau burung muda, namun kualitasnya mulai menunjukkan peningkatan sebagai burung jawara. Karena di setiap penampilannya sejak 2 bulan silam, dia tak pernah meleset dari jalur prestasi dan beberapa diantara berada di posisi puncak,” celetuk Alven yang mengaku mendapat burung yang katurangganya nyaris menyerupai gaco andalan utama Erick LM yakni MB Bodrex itu dari penangkar asal Banjarnegara.
Dengan peningkatan kualitas dari burung yang memiliki tonjolan sangat komplit mulai dari Cililin, Rambatan, Srindit hingga Kolibri disertai dengan show menawan sujud-sujud itu sukses menarik perhatian juri yang bertugas. Alhasil tanpa ragu-ragu lagi, juri pun sepakat untuk menancapkan bendera koncer pada nomer gantangan yang ditempati burung yang diberi nama MB Pitbull tersebut.
Sayang MB Pitbull tak melanjutkan di kelas Murai Batu B. Sehingga hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh MB Bintang 77 amunisi Anas HTR SF yang mampu mengeluarkan jurus jitunya dalam memainkan lagu-lagu tonjolan plus roll tembakan berdurasi panjang-panjang, yang membuatnya langsung melejit ke posisi teratas Murai Batu B.
Aksi menawan juga berhasil dipamerkan CH Pokemon amunisi Oke Wijaya dari Bangsongan. Di tengah kepungan burung-burung yang rata-rata on fire, CH Pokemon justru semakin menggila dalam mengalunkan roll tembakan dengan gaya ngentroknya yang turut mengantarkannya bertengger di podium juara Cucak Ijo A.
Berlanjut di kelas Cucak Ijo B, CH Pokemon mendapat perlawanan sengit dari CH Siketi besutan Haji Bayu dari Bayu Jatim BC. Dan berkat performanya yang sedikit lebih unggul akhirnya CH Suketi pun berhasil menggeser posisi sang juara bertahan, sedangkan CH Pokemon harus puas turun tahta ke posisi runner up.
Tak kalah meriahnya dengan kelas ocehan, di kelas kekean juga banyak dijubeli burung-burung jawaranya Kediri raya. Berada dalam kondisinya yang on fire, LB Zamorano amunisi Sandro Ambyar SF sukses memainkan durasi kekean panjang-panjang yang sekaligus membuatnya meraup poin terbanyak dan memboyong tropi juara Lovebird Fighter A.
Salutnya saat di pertengahan gelaran hujan deras sempat mengguyur area lapangan, tapi hal itu tak mampu melunturkan semangat para hobiis untuk terus menyelesaikan gelaran hingga kelas terakhir.*