Lokal Terkendali PBI Sragen – Duta PBI Bersama Juara Umum BC, Utun Kembali Rajai Kelas Lovebird
Euphoria gelaran PBI Sragen Terkendali, Minggu 16 Agustus 2020 kemarin, tak ubahnya even besar. Meski tiket paling besar dibanderol Rp 200 ribu, namun pesertanya membludak menembus angka 1100 peserta.
Tak tanggung-tanggung, peserta yang datang tak hanya didominasi dari lokalan sragen saja, tapi beberapa pemain dari Solo, Semarang, Jogja, Madiun, Malang, Kediri, Bojonegoro, Gresik hingga Sumenep Madura juga tak ingin melewatkan peluang untuk meraih prestasi di berbagai kelas yang menjadi bidikannya. Alhasil 33 kelas yang dipersiapkan oleh panitia pun dapat berlangsung cukup lancar, dan bahkan para peserta tetap antusias untuk terus menyelesaikan pertarungan yang start mulai jam 10.30 wib itu hingga berakhirnya kelas terakhir pada 17.45 wib.
Di kelas Murai Batu pembuka atau kelas Murai Batu Ring PBI Lestari, Alex Superman BF Gresik yang kali ini hanya membawa 1 amunisi yakni MB Slamet sukses memukau juri yang bertugas dengan melakukan aksi sujud-sujudnya saat membawakan lagu-lagu tonjolan berdurasi panjang-panjang mulai dari Greja, Lovebird hingga Prenjak Merah. “Ya selain untuk melatih MB Slamet ke even yang jarak dan perjalanan yang cukup jauh, untuk gaco lainnya seperti MB Grandong hingga Superman sengaja tidak kita bawa karena akan kita persiapkan menuju Anniversary Sobat Df Sidoarjo mendatang,””celetuk Alex yang baru saja didaulat menjadi ketua PBI cabang Gresik.
Persaingan adu gengsi pun berlanjut di kelas Murai Batu Ring PBI Sragen. Dan kali ini giliran MB Halilintar amunisi andalan Dwi Jalu Sf Kediri yang langsung tancap gas saat mengalunkan lagu-lagu tonjolan yang cukup komplit plus memainkan durasi panjang dan gaya khas sujud-sujudnya yang cukup slow namun powernya keluar nan tembus. Alhasil dengan dominannya permainan dari MB Halilintar itu, menjadikan juri yang bertugas tak ragu untuk sepakat menancapkan bendera koncer di nomer gantangan 54 yang ditempatinya.
Di kelas Kacer. Burung besutan Bambang Honda Bojonegoro yang diberi nama Kacer Predator itu nyaris saja gagal meraih gelar hattrik. Lantaran di kelas Kacer Konservasi, Kacer Predator mendapat perlawanan sengit dari Kacer Siliwangi amunisi Dwi Jalu SF dan bahkan perolehan bendera koncernya pun seimbang, sehingga harus ditentukan dengan langkah tus yang akhirnya dimenangkan oleh Kacer Predator.
Prestasi senada juga turut dirasakan Agung Mahadewa SF Sumenep si empunya Lovebird Utun. Pasalnya di penampilan perdananya usai rehat di masa pandemic Covid, burung yang sempat memecahkan rekor sebagai juara 6 kali di Piala Raja 2019 silam itu kembali menunjukkan kualitasnya dalam memainkan durasi kekean dan gayanya nekleknya yang khas dengan menyapu bersih 3 kelas Lovebird yang dipersiapkan panitia.
“Meski tak ada yang special dalam perawatan saat masa rehat sekitar kurang lebih 4 bulan itu, dari segi kualitas durasi dan jedanya menunjukkan akan menjadi lebih edan,” ungkap Mr Agung yang akan mempersiapkan MB Diesel menuju even Anniversary Sobat DF Sidoarjo pada 23 Agustus 2020 esok. Sedangkan aksi gemilang juga ditunjukkan gaco Mr Agung yang lain yakni Lovebird Abiseka. Karena diusianya yang masih sekitar 4 bulanan, namun durasi kekean yang dimiliki Lovebird fighter itu sanggup memberi perlawanan sengit di kelas Lovebird Fighter Lestari B.
Sementara itu support kembali diberikan PT. Havindo Pakan Optima pemilik produk pakan Twister. Selain membagi-bagikan pakan Twister secara gratis kepada setiap peserta, pabrikan asal Semarang itu juga memberi kabar gembira kepada kicaumania melalui jargon ‘Gebyar Havindo Rejeki Ganda’ yang menyediakan hadiah utama berupa 2 buah mobil LCGC Ayla, 16 unit motor Beat hingga ratusan alat-alat elektronik menarik lainnya.*