News

ARW Cup 2 (8/12) – Kembang Langit Hatrick dikandang Macan

Pagi yang tampak cerah dihari minggu kemarin seperti pertanda akan suksesnya lomba ARW Cup 2 yang digelar di Yon Zipur Kepanjen Kabupaten Malang. Meski seminggu sebelumnya tanda tanda akan dijubelinya lomba tahun kedua oleh banyak burung dari berbagai daerah mulai nampak dimana pesanan tiket sudah tembus 1100 an.

Meski diatas kertas sudah aman, tapi sempat muncul rasa was was dari sebagian panitia, pasalnya lomba yang rencananya dimulai pukul 10.00 WIB, tidak bisa terlaksana karena peserta belum pada datang. Akhirnya diberi toleransi tiga puluh menit baru peserta mulai ambil tiket pesanan, sambil nungu waktu kelar pengambilan tiket akhirnya lomba dimulai tepat 10.50 dengan kelas perdana yang harusnya Cucakrowo akhirnya dibatalkan karena peserta minim.

Kemudian dilanjutkan masuk kelas Murai Ring Super Red yang ternyata pesertanya nyaris full, banyak burung mewah yang turun disini tapi Bodrex adalah jawara yang berhasil menumbangkan sekitar 50 an lawan dan berhasil tembus juara 1 dengan nilai mutlak.

Main kelas berikutnya kelas Kacer Ring, peserta hanya 13 burung juaranya Sniper milik H.Ucin Mojokerto. Kemudian menginjak kelas berikutnya Hwa Mei, peserta 39 juaranya bernama Bolduser. Setelah kelas Hwa mei ini masuk kelas cucak Hijau peserta mulai full tanpa kosong satu nomorpun, dan burung yang turun rata rata jawara yang sudah punya jam terbang tinggi, sehingga penilaian juri tampak lebih hati hati, meski akhirnya nama Milenium milik Agung Tato Bali sebagai juara satu.

Kemudian dikelas Anis kembang Ring juga full, dan juaranya adalah burung yang sudah puluhan kali gaet juara bergengsi di blok tengah yaitu Kembang Langit milik Agung Jogja. Dalam perjalanan lomba, Kembang Langit berhasil tembus juara 1 sampai tiga kali  ditengah persaingan yang sangat ketat dan lawan selalu full gantangan. Ibartanya Kembang Langit sukses Hattrick dikandang macan, karena Malang tempat jawara anis kembang di Jawa timur.

Baca Juga :  Cara Rawat Kenari Virus yang Beken di Karisidenan Madiun - Mandi di Cepuk, Exfood cuma Sawi

Yang pasti peserta yang hadir dilomba tahun ini makin bertambah banyak dan tambah jauh, dimana dari timur banyak tokoh datang dari Bali, kemudian dari tengah banyak dari Jogja, Pekalongan, Tegal dan barat dari Bekasi yang diwakili oleh ketua PBI. Melihat jalannya lomba yang cukup kondusif, Heri Sugihono SH.MH ketua PBI Pengda Jatim yang hadir dilapangan mengaku senang, bahkan beliau bisa ramah tamah cukup lama dengan beberapa tokoh Malang ditenda panitia.

Ket.PBI Bekasi hadir untuk silaturahmi
Heri Sugihono Ket.PBI jatim juga hadir dilomba
Dwi Jalu saat berbincang dengan Hartono Sragen
Faizin DM asal Tegal yang sukses bawa pulang trophy juara umum SF
Duta Aryawiraraja juara umum BC

FAIZIN DM & DT. ARYAWIRARAJA JUARA UMUM

Kedatangan langsung dari Tegal ke Malang ternyata tidak sia sia. Faizin pria yang berpenampilan kalem dan sering orbitkan burungnnya tembus juara satu diberbagai lomba besar, kemarin saat jago jago dibawa turun di ARW Cup 2 ternyata tak ada yang mengecewakan, beberapa trophy juara 1 direbutnya, hingga kahirnya dalam pengumpulan point, Faizin layak membawa trophy juara umum SF setelah dinyatakan dengan pengumpulan point tertinggi untuk perorangan.

Sementara untuk juara umum BC, Dt Aryawiraraja yang menggunakan jasa Pesek untuk mengumpulkan point dari banyak tokoh yang burngnya juara akhirnya menang telak tanpa lawan.

KOMPLAIN DARI CUCAKROWO DAN MURAI RING SILVER

Ditengah lancarnya lomba ternyata ada komplain dari peserta yang harus didengarkan oleh penyelenggara lomba khususnya PBI. Pertama adalah dari Hendry tokoh yang selama ini istikomah main hanya dikelas Cucakrowo. Ia mengaku kecewa jauh jauh dari Surabaya tenryata burungnya tidak bisa diturunkan karena pesertanya minim. Demikian juga dengan pemilik murai batu Ring Silver kebanggan PBI, datang jauh jauh ternyata hanya dapat jatah main sekali yakni dikelas bertiket Rp 100 ribu, sementara kelas yang tiket Rp 50 ribu tidak bisa main karena semua kelas diborong komunitas peternak.

Baca Juga :  Soft Launching Radjawali Indonesia Feat Bintang BC Mojokerto – Dihadiri Panglima RI Serta Jajaran Pengurus Jatim, PD BC dan Temolla SF Raih Juara Umum

Anehnya dikelas yang diborong tersebut, ternyata pesertanya hanya 24 burung. Melihat kondisi seperti itulah, beberapa tokoh Murai Batu pemilik Ring Silver keluaran PBI mengaku kecewa. “Kalau ada kelas yang diborong komunitas harusnya panitia buka kelas ring Silver lain, supaya pemilik Ring Silver bisa main dua kali,” terang tokoh murai Malang yang enggan disebut namanya.

Dwi Jalu ketua PBI Kediri ternyata sosok yang ikut kecewa atas kelas yang diborong, yang berkibat murainya ber Ring Silver hanya bisa main sekali. Cuma kekecewaan pria yang suka senym dan cukup intelek, disampaikan pada Hartono Sragen meski kehadiranya hanya sebagai penonton.

“Tadi saya sempat bincang dengan pak Hartono soal borong memborong ring Silver, yang membuat burung saya dan murai mania lain hanya bisa main sekali. Mudah mudahan keluhan saya bisa disampaikan ke PBI Pusat untuk mencari solusinya, karena bagaimanapun Ring Silver even kebanggan PBI, kalau tidak diperhatikan bisa mempengaruhi program kampanye penangkaran,” terangnya sambil tersenyum.

Related Articles

Back to top button