Anniversary Antasari Team, Solo (18/8) – Sangkuni Rajai Kelas Murai Batu

Kontesburung.com – Sehari usai hari Kemerdekaan Republik Indonesia, kicau mania Solo Raya kembali bergairah menggelar kontes burung. Kali ini event Anniversary Antasari Team 1 yang menjadi fokus.

Yang menarik, gantangan milik Antasari Team ini lokasinya berada di tengah perkampungan penduduk, tepatnya di kampung Klodran RT 4 RW 5, Solo.
Tak heran bila jalan kampung yang sempit menjadi lebih sempit lantaran lalu lalang para pemain burung. Mereka pun numpang basecamp dirumah-rumah penduduk.

Jadi, seolah-olah,  yang mengikuti kontes yang dipersiapkan selama 3 bulan ini ya penduduk sekitar. Secara keseluruhan kontes ini berjalan cukup meriah lantaran dihadiri kicau mania baik single fighter maupun bird club dari kawasan Solo Raya dan sekitarnya. Tokoh-tokoh lama pun ikut larut dalam kontes ini. Seperti Andi Pahin misalnya,  yang merupakan pemain  burung era tahun 2005. “Sekarang baru mulai koleksi lagi. Saya sudah beli beberapa burung seperti murai batu dan cucak hijau. Kalau tidak ada aral melintang,  burung-burung tersebut akan saya turunkan pada even Asha Award tanggal 1 September nanti, ” ungkap Pahin yang ingin bernostalgia.

Sementara itu, di arena lomba, murai batu Sangkuni tampil gemilang. Inilah kelas paling heboh dalam gelaran ini. Berada di gantangan  no 23, burung milik Andit Pepy, penghobi asal Boyolali Kota,  bermain ngotot sejak awal. Sorak-sorai penonton dipingggir gatangan tidak membuatnya takut,  Sangkuni justru makin menggila. Ya, burung senilai motor Honda ADV ini memang tampil tanpa cela ditengah persaingan yang begitu sengit dikelas bergengsi ini.

“Alhamdulillah semua kelebihan Sangkuni bisa keluar tadi. Durasi tanpa jeda, gaya ngeplay,  tembakan kasar-kasar dan panjang serta volume diatas rata-rata, ” ungkap pria yang mengaku sebagai pedagang kopi keliling ini.

Kelas lain yang cukup menyita perhatian adalah kelas cucak hijau. Jumlah peserta dikelas ini hampir full gantangan. Nah, keluar sebagai juara dikelas ini adalah Meranti milik Agus dari Remuk Kabeh SF. Bertarung di gantangan pinggir, Meranti seolah tak kenal lelah mendendangkan lagu-lagunya yang panjang-panjang disertai dengan gaya satu titiknya. “Moment ini semacam comeback bagi Meranti sebab sudah lama rusak dan ini merupakan penampilan perdana bagi dia,” kata Agus membeberkan kondisi cucak hijau-nya.

Kontes ini akhirnya dipungkasi dengan pemberian hadiah uang pembinaan dan trophy juara umum SF dan BC oleh Maryono Petruk selaku ketua Antasari Team. Juara SF direbut oleh Kedung Mulyo SF dengan poin sebesar 225. Sedangkan juara umum BC diraih oleh Mutiya BC dengan total nilai 1125.