Konkurs Matran Cup Pekanbaru, Agenda Tahunan Yang Masih Memiliki Daya Tarik
Meski menjadi agenda tahunan, artinya hanya setahun sekali digelar, namun penyelenggaraan Konkurs Seni Suara Alam Burung Perkutut Matran Cup Pekanbaru, tidak sampai menyurutkan semarak hobi perkutut di wilayah tersebut. “Matran Cup memang hanya setahun sekali kami gelar. Kami memasukkan Matran Cup sebagai agenda resmi tahunan Pengwil P3SI Pekanbaru,” Menurut Marno, selaku penanggungjawab acara.
Menurutnya, agenda ini sudah berjalan beberapa tahun dan sampai saat ini masih tetap eksis. Semua itu disebabkan oleh adanya keseriusan dan kepedulian para panitia untuk menghadirkan lomba sebagai bagian dari tugas dan kewajiban untuk memberikan wadah bagi kung mania agar bisa tetap menyalurkan hobi burung perkututnya.
“Saya tidak mungkin menghentikan agenda ini karena yang pasti akan banyak rekan-rekan yang merasa kehilangan karena even ini sudah berjalan sudah beberapa kali dan mereka selalu mendukung,” lanjut Marno. Bentuk selingan itu diberikan dengan jalan hadir sebagai peserta. Seperti pengakuan Hermanto, salah satu kung mania asal Padang.
“Setiap kali ada lomba di Pekanbaru saya harus menempuh perjalanan satu hari menuju lokasi lomba dari Padang,” jelas Hermanto. Ini semua dia lakukan sebagai bentuk dukungan kepada panitia agar gelarannya bisa berlangsung sukses dan semarak. Pada tahun 2019 ini, agenda Matran Cup digelar menempati lokasi di lapangan Sungai Pagar Pekanbaru. Matran sendiri adalah nama farm milik Marno.
“Kebetulan saya punya ternak bernama Matran Bird Farm Pekanbaru, makanya dari pada bingung dan pusing mencari nama untuk acara lomba, saya pakai nama Matran Cup saja,” kata Marno lagi. Dikatakan olehnya bahwa pelaksanaan kali ini berlangsung sukses dan semarak. Tidak kurang sekitar 90 perkutut masuk dalam catatan panitia sebagai peserta.
Tiga kelas yang dibuka yakni Dewasa Senior, Dewasa Yunior dan Piyik Hanging diserbu oleh peserta. Tiket yang disediakan oleh panitia tidak menyisakan satu lembar pun. “Alhamdulillah peserta kali ini banyak, kelas yang kami lombakan penuh oleh burung perkutut,” kata Marno lagi.
Adapun rincian untuk peserta adalah masing-masing 32 burung dikerek pada Kelas Dewasa Senior, Dewasa Yunior dan Piyik Hanging. Adapun peserta yang hadir berasal dari Padang, Pekanbaru sendiri, Jambi, Pengginang dan Palembang. Kehadiran mereka tentunya menjadikan persaingan perebutan posisi kejuaraan berlangsung seru.
Namun demikian, juri harus tetap memilih burung mana yang akan dinobatkan sebagai juara. Dimasing-masing kelas. Seperti pada kelas Dewasa Senior, Mutiara orbitan Pono Baso Bukit Tinggi akhirnya keluar sebagai juara pertama. Dikerak pada nomor 12, perkutut ternakan Dupon ini mampu melewati lawan-lawannya.
Menyusul diurutan kedua ada Si Bagus milik Suparno Sungat Pagar Pekanbaru. Perkutut ternakan Sei Pagar yang dikerek pada nomor 29 ini sempat melakukan perlawanan, meski akhirnya harus puas berada di posisi kedua. Dan Duta Rengat andalan Kamarudin Rengat, perkutut dengan ring DWR, yang menempati nomor kerekan 19 juga sempat melakukan perlawanan, meski akhirnya harus mnyerah pada tempat ketiga.
Di Kelas Dewasa Yunior, Kamarudin kung mania Rengat kembali melakukan serangan lewat orbitan bernama Nata Singa. Menempati nomor kerekan 44 perkutut ternakan Muha ini mampu mencuri perhatian juri atas keperkasaannya berdendang di atas kerekan. Juara pertama akhirnya menjadi miliknya.
Sebaliknya Pono kung mania Bukit Tinggi yang di Kelas Dewasa Yunior sukses menjadi yang terdepan, kali ini harus menerima kekalahan. Performa DJ orbitannya yang dikerek pada nomor 45, perkutut yang menggunakan gelang COB 75 harus menerima keputusan juri ketika ditempatkan pada urutan kedua dan Dayang milik Mur asal Payakumbu yang dikerek pada nomor 61 menyusul pada urutan ketiga.
Di Kelas Piyik, dua orbitan Suparno kung mania Sungai Pagar Pekanbaru yakni Tasya ring Bagus pada nomor 85 dan Mantili ternakan Sei Pagar pada nomor 84 sukses menembus urutan satu dan dua. Diikuri oleh Jambul milik Wimpy kung mania Payakumbu, perkutut bergelang Espn pada nomor 67 sebagai juara ketiga. Diakhir acara, Marno tak lupa mengucapkan banyak terima kasih atas semua dukungan yang diberikan pada gelarannya sehingga bisa berlangsung semarak dan sukses.