Peserta Latber Pengcam Pegantenan Pamekasan Membludak, Kelas Piyik Yunior Tambah Satu Blok
Eksistensi hobi perkutut di Pamekasan terasa begitu luar biasa. Dua gelaran yang dihelat dalam satu bulan, mampu menghadirkan peserta diluar target Panitia. Latber Pengcam Batumarmer pada Kamis 25 April 2019 yang mengawali agenda Pengda P3SI Pamekasan, tergelar dengan lancar.
Meski terbilang mendadak, namun semua kelas yang dibuka, terisi oleh peserta. Empat kelas yang dibuka, semua terisi oleh peserta yang hadir. Agenda berikutnya adalah Latber Pegantenan pada Rabu 01 Mei 2019 juga tergelar lancar tanpa halangan. Bahkan jumlah peserta yang hadir melebihi target panitia.
“Alhamdulillah Latber Pengcam Pegantenan berhasil mengumpulkan peserta sebanyak 202. Jumlah tersebut lebih banyak dari apa yang kami targetkan,” terang Ustad Abdus Syukur selaku ketua pelaksana. Hal senada dilontarkan Ustad Ali Wafa, Ketua Pengcam Pegantenan. “Latber kali ini pesertanya luar biasa. Kami tidak menyangka bisa didukung oleh banyak peserta,” jelas Ustad Ali Wafa.
Membludaknya peserta terlihat jelas pada tiket yang terjual habis. Masing-masing kelas tidak satupun tiket tersisa. Bahkan di Kelas Piyik Yunior atau Setengah Kerekan, panitia harus menambah satu blok lagi karena peminat di kelas ini luar biasa besarnya. Awalnya panitia hanya menyediakan satu blok untuk Kelas Piyik Yunior atau Setengah Kerekan, saat hari H peserta yang mendaftar di kelas ini melebihi kapasitas.
Menurut Ustad Abdus Syukur, tidak mungkin panitia menolak peserta yang ingin mengerak burung perkutut miliknya. Maka dengan sigap panitia menambah lagi blok untuk kelas ini. apalagi blok masih bisa diupayakan. Lapangan Bulangan Barat Pegantenan, lokasi digelarnya liga seakan tidak mampu menampung besarnya kung mania yang hadir.
“Hari ini saya melihat betapa semangatnya masyarakat di Pamekasan untuk melombakan burungnya. Meski saya sadar bahwa mereka merupakan pemula, namun keinginan mereka untuk lomba tidak bisa dihalang-halangi. Ini menjadi bukti bahwa hobi perkutut di Pamekasan menunjukkan hal yang positif,” jelas M.Hosnan.
Lapangan Bulangan Barat diakui oleh Hosnan merupakan lokasi baru yang merupakan milik Pengcam Bulangan. Tiang kerekan yang mereka pakai masih terbilang tradisional yakni terbuat dari bambu. Pemandangan ini sesuai dengan penggemar yang rata-rata merupakan kung mania arus bawah.
“Meski panitia menggunakan kerekan model lama yakni dari bambu, namun latber kedua kalinya yang digelar oleh Pengcam se Kabupaten Pamekasan, tidak mengurangi semarak pelaksanaan acara. Penjurian dari babak pertama sampai akhir berjalan tertib dan lancar tanpa ada hambatan, ” papar M.Hosnan.
Ditambahkan oleh Hosnan bahwa juri yang dipakai mayoritas dari Pamekasan karena pada hari yang sama, juri di kota sekitar Pamekasan yakni Sumenep dan Sampang, dipakai oleh Bangkalan yang kebetulan ada acara Liga CTP. Dilanjutkan pula oleh Hosnan bahwa agenda seperti ini sengaja digelar untuk menjaring kung mania pemula yang ada di pinggiran.
Harapannya keberadaan mereka bisa terakomodasi lewat latber ditiap-tiap Pengcam. “Saat ini Pamekasan memiliki 13 Pengcam, namun yang aktif hanya 12. Angka ini saya kira bisa membantu untuk menyemarakkan hobi perkutut lewat gelaran latber yang mereka selenggarakan,” lanjut Hosnan.
Hadir juga dalam acara tersebut, H.RB Abd.Halim, Ketua Bidang Organisasi Pengwil P3SI Jawa Timur. “Saya hadir sebagai perwakilan dari Pengwil Jatim untuk memantau perkembangan hobi perkutut yang ada di Pamekasan. Saya nilai hobi disini perkembangannya luar biasa. Peserta pendatang baru banyak bermunculan. Latber yang digagas oleh tiap-tiap Pengcam ternyata mujarab untuk membangkitkan pemula agar mau menekuni hobi perkutut,” tutur H.Halim.