Bendera Tiga Warna Dua Babak, Pastikan Bento Raih Juara Pertama di Liga Hanging Sultan BF Surabaya Seri V
Memasuki seri V Liga Hanging Sultan Bird Farm Surabaya, Kamis 7 Maret 2019, persaingan perebutan posisi podium terdepan semakin panas. Para kung mania yang ikut ambil bagian dalam perebutan kursi terhormat, berusaha memberikan bukti nyata akan kekuatan dan kualitas perkutut hanging miliknya.
Tak ada kata menyerah. Itulah kamus yang ada dalam pikiran mereka. Ditengah padatnya agenda konkurs tanah air, baik yang sifatnya konkurs nasional, regional, lokal ataupun liga, mereka masih tetap eksis untuk mengibatkan bendera kemenangan pada even yang diikutinya. Seperti yang terjadi dalam liga Sultan kali ini.
Meski diawali dalam kondisi cuaca cukup mendung, namun tidak sampai menyurutkan minat para kung mania untuk tetap menggantang perkutut miliknya. Seperti biasa, acara tepat dimulai pukul 08.00 WIB. Sebelum peluit tanda dimulainya penjurian dibunyikan, seluruh peserta, panitia dan juri mencicipi menu makanan yang menjadi jamuan khas Liga Hanging Sultan Bird Farm Surabaya.
“Saya selalu berusaha untuk menyediakan makan pagi bagi peserta, kasihan kalau mereka dari rumah berangkat pagi, ternyata belum sarapan,” terang H.Djainuri selaku owner Sultan BF. Teh dan kopi panas menjadi menu minum yang selalu tersedia. Setiap kali kedua minuman ini habis, maka ada petugas yang langsung mengisi termos yang kosong tersebut.
Menjelang babak kedua usai, panitia mengeluarkan jamuan berupa buah yang sudah dikupas, seperti semangka, nanas, blewah. “Saya senang jika datang ke sini karena ada makan dan buahnya serta minuman seperti kopi dan teh,” terang salah satu peserta asal Bangkalan. Bahkan dalam beberapa liga sebelumnya, nasi bungkus menjadi sajian berikutnya yang bisa disantap oleh peserta.
Setelah semua merasakan nikmatnya makan bareng, maka penjurian dimulai. Babak pertama, kondisi cuaca masih mendung. Baru memasuki babak kedua, kondisi panas mulai terasa dan terlihat. Babak keempat inilah cuaca benar-benar panas dan membuat semngat para burung yang berada di dalam sangkar masing-masing.
Dari empat babak penjurian inilah, dihasilkan posisi juara pertama, nomor gantangan 72 atas nama Bento orbitan Munic Ach kung mania Surabaya. Raihan bendera tiga warna pada babak pertama dan keempat serta bendera dua warna hitam pada babak kedua dan ketiga, mengantarkan perkutut bergelang Kharisma ini sebagai juara pertama.
“Sejak awal saya sudah yakin bisa menjadi juara pertama, mengalahkan jago-jago milik Durahman ABD. Kali ini burung orbitan saya bisa menghajarnya,” tegas Munif Ach. Penampilan Bento burung orbitannya yang baru saja ia take over dari H.Muhari Kharisma memang tidak begitu maksimal karena kondisi cuaca yang kurang mendukung.
“Andai lebih panas, mungkin Bento akan bisa lebih tampil lebih bagus lagi dari yang disaksikan,” imbuh Munif. Diurutan kedua, Legendaris, orbitan Benny Mintarso pada gantangan 90. Raihan bendera dua warna hitam pada babak pertama dan keempat, bendera dua warna pada babak kedua dan bendera tiga warna pada babak ketiga, meloloskannya pada podium kedua.
“Saya harus mengakui lawan dan menerima apapun hasil juri. Burung kali ini kurang kerja maksimal,” ungkap Benny Mintarso. Dengan demikian, perkutut bergelang Atlas ini harus menerima posisi kedua. Dan urutan ketiga diraih oleh Keong Mas, orbitan Widay Surabaya perkutut bergelang WDT.
Digantang pada nomor 92, kemenangan ini diraih berkat bendera dua warna pada babak pertama, tiga warna babak kedua dan dua warna hitam pada babak ketiga dan keempat. Hasil ini tentunya akan merubah posisi klasemen sementara Liga Hanging Sultan BF Surabaya 2019. Di akhir acara, H.Djainuri mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir.
Dan meminta ma’af jika ada hal-hal yang kurang berkenan. “Nantikan saja Liga Hanging Sultan Bird Farm Surabaya berikutnya, yang akan kami tentukan tanggal dan bulan. Kami akan mencari tempat yang pas dan cocok,” kata Benny Mintaraso selaku penanggungjawab acara.