Perkutut

Kung Mania Bogor Rapatkan Barisan, Siap Menyongsong Semarak Hobi Perkutut Tanah Air

Semarak hobi perkutut yang semakin terasa, mengilhami Kung Mania Bogor (KMB) untuk lebih semangat menekuni hobi perkutut. Sempat vakum beberapa saat, akhirnya merasa terpanggil untuk ikut serta dalam hirup pikuknya hobi para komunitas penghobi dan peternak burung perkutut.

Kung Mania Bogor, siap menghadapi semarak hobi burung perkutut tanah air

“Terus terang Bogor vakum lama, baru pada Desember 2016 lalu, kami bersama-sama membangun kembali hobi yang sempat ditinggalkan,” terang Yudi Yudantara, pemilik Janitra Bird Farm Bogor. Ketika itu Yudi mengaku bahwa sebenarnya masih ada beberapa penghobi yang ada, namun mereka tidak lagi aktif.

Akhirnya Yudi Yudantara merasa terpanggil untuk mengembalikan nafas hobi perkutut yang pernah ada di Bogor. Dikumpulkanlah beberapa teman-teman yang masih ada. Pelan namun pasti, kegiatan mulai dilakukan. Awalnya memang tidak yang bergabung. Namun mereka tetap komitmen untuk tetap eksis meski jumlahnya tidak banyak.

Sampai akhirnya, mulai banyak yang menyatakan bergabung. Mayoritas mereka berasal dari orang-orang baru. Pada saat Bogor mulai ada kegiatan, mereka sepakat untuk membentuk pengurus P3SI Bogor, lewat musyawarah yang digelar, terpilihlah Yudi Yudantara sebagai Ketua Pengda P3SI Bogor.

KMB selalu terlihat kompak dan solid untuk membangun hobi perkutut

Sejak saat itu, kegiatan semakin intens. Mereka mulai membangun sarana hobi, seperti lapangan. Menempati lokasi di Desa Citapen Kecamatan Ciawi Bogor Jawa Barat, mereka membangun komunitas. Pengumpulan dana untuk membangun kerekan dan gantangan mulai dilakukan. Menurut Yudi awalnya mereka hanya memiliki satu gantangan untuk hanging.

Seiring perjalanan waktu, ketika mulai banyak yang bergabung, mereka mulai patungan untuk membangun lapangan. Sampai akhirnya Pengda P3SI Bogor saat ini memiliki 5 blok kerekan dan dua blok hanging. Masing-masing blok berisi 42 titik. P3SI Pengwil DKI memberikan bantuan atau mensubsidi berdirinya lapangan tersebut.

Baca Juga :  LATBER PROBOLINGGO BERSATU : Ajang Melatih Mental Gaco Debutan
Latihan rutin dan dinilai menjadi agenda yang terus digelar

Lapangan tersebut hanya mereka pakai ketika ada kegiatan yang sifatnya regional. Sedangkan untuk kegiatan latihan rutin mereka juga punya lokasi lain yakni di Desa Pagelaran Bogor dengan kapasitas gantangan hanging 20 titik dan kerekan 25 tiang. Bagi mereka jumlah tersebut sudah cukup.

Setelah sarana mereka miliki, P3SI Pengda Bogor mulai melakukan langkah lebih lanjut, semisal mengkader juri. “Kami dari P3SI pengda Bgor baru saja mengirim calon juri untuk ikut dalam pelatihan yang dilakukan oleh Pengwil DKI Jakarta,” lanjut Yudi Yudantara. Untuk lebih memberikan kesempatan kepada juri yang baru saja lulus diklat, mereka menggelar latber untuk kalangan sendiri.

Latihan di nilai menjadi salah satu peogram untuk menambah wawasan

Menurut Yudi Yudantara, latber yang diadakan oleh KMB (Kung Mania Bogor) dibawah P3SI Pengda Bogor, diarahkan oleh Kolonel Infantri Gono Santoso pemilik Bawor BF yang kebetulan sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keamanan P3SI Pengda Bogor. Untuk calon juri dikorodinir oleh Yuda Winata pemilik ABI BF Bogor sebagai Wakil Ketua Bidang Penjurian.

Sedangkan untuk agenda latber dikoordinir oleh Itas Alni, pemilik ITS BF Bogor dan Hendi pemilik BMA BF Bogor. Dengan program yang sudah tertata dengan baik, KMB memiliki target untuk 2019, ingin mencetak dan mengorbitkan burung juara di lapangan dengan skala regional.

Rutinitas sabtu yang selalu menjadi kesibukan KMB

Agar target tersebut terealisasi, selain aktif menggelar kegiatan latihan rutin, mereka juga ruin mengadakan pertemuan untuk sharing antar peternak. Para senior dan peternak yang sudah pengalaman tidak segan-segan untuk memberikan ilmunya pada yang lain karena rata-rata anggota KMb sekitar 70 persen adalah pemula.

Pada Sabtu 16 Februari 2019, KMB melaksanakan Larber di nilai, lokasi menempati lapangan Taman Pagelaran Bogor yang merupakan lahan milik mereka. Ada orbitan baru yakni Rogosukmo milik Sulaiman, wakil Ketua Bidang Litbang dan Sosial P3SI Pengda Bogor. Perkutut bergelang Janitra BF tampil sebagai juara kelima di Kelas Piyik Yunior karena masih kurang bunyi.

Related Articles

Back to top button