Liga Fortune 168 Cup Salatiga Suguhkan Persaingan Boss Muda Vs Al Catros, Gecko dan Arthur Berebut Posisi Terdepan

Liga Fortune 168 Cup yang dihelat pada Minggu, 10 Ferbuari 2019 menjadi pertarungan para peserta yang ikut ambil bagian di masing-masing kelas yang dilombakan. Even yang merupakan agenda Liga Perkutut Piyik Jawa Tengah 2019, sukses menghadirkan peserta tidak hanya dari kota salatiga saja.

Beberapa kung mania yang masuk daftar peserta berasal dari Solo, Yogyakarta, Semarang, Kudus, Pekalongan, Pemalang, Surabaya, Madiun dan Ngawi. Kehadiran mereka yang membuat perebutan posisi kejuaraan berlangsung sengit dan menengangkan. Di kelas Dewasa Senior misalnya.
Boss Muda, orbitan Barkian Kurniawan Kudus, yang dikerek pada nomor 32 dan Al Catras andalan Budi SP Semarang pada kerekan 64. Babak pertama dan kedua, Boss Muda dan Al Catras mampu bersaing ketat. Hasil penjurian yang mereka dapat, sama imbang. Babak pertama mereka meraih nilai bendera tiga warna hitam, sedangkan babak kedua, Boss Muda ataupun Al Catras meraih bendera tiga warna.
Usai turun minum, keduanya saling berebut posisi. Boss Muda dan Al Catras kembali tampil untuk memperlihatkan kemampuan sekaligus kualitas suaranya dengan harapan bisa meraih nilai paling tinggi dari lawan. Babak ketiga, Boss Muda mengakhir penjurian dengan nilai bendera tiga warna hitam, sementara Al Catras hanya tiga warna.

Babak pamungkas inilah, Al Catras membalik keadaan dengan raihan bendera tiga warna hitam sementara Boss Muda hanya tiga warna. Masih dianggap imbang, maka akhirnya dilakukan pencarian kelebihan dari masing-masing burung saat tampild ari babak pertama sampai akhir.
Sampai akhirnya ditemukan kelebihan Boss Muda yang unggul dikolom irama pada babak ketiga dengan nilai yang lebih tinggi. “Boss Muda menang di irama babak ketiga dengan nilai ¾,” terang Wiwid Maestro panitia bagian rekap. Hasil ini mengantarkan Boss Muda, perkutut bergelang ALF sebagai peraih podium pertama.

Sedangkan Al Catras ternakan AKN diposisi kedua. “Saya menerima keputusan ini meski saya masih yakin dengan apa yang akan diraih Al Catras,” terang H.Ribut sang perawat Al Catras. Jago lain milik Barlian Kurniawan yakni Rindu Hati, ring Wahyu menyusul pada urutan ketiga. Di Kelas Dewasa Yunior, Tombo Ati milik Mr.Joko Madiun, ring Dewa 09 yang dikerek pada nomor 98 dinobatkan sebagai juara pertama, disusul oleh Venom andalan Dany Lakssono Semarang, ternakan DNT pada kerekan 120 sebagai peraih kedua.
Azahara jago Nadi Team Demak bergelang Campus, yang dikerek pada nomor 135 pada urutan ketiga. Di Kelas Piyik Hanging, juga terjadi persaingan seru perebutan posisi tiga besar. Gecko orbitan Hery Tangker Boyolali yang digantang pada nomor 51 nyaris ditumbangkan Arthur andalan Agus Hendratno Sleman pada gantangan 65.

Gecko dan Atrhur masing-masing meraih nilai bendera dua warna hitam pada babak pertama. Memasuki babak kedua, Gecko ternakan Widya, menyalip dengan raihan bendera tiga warna, sementara Arthur hanya meraih bendera dua warna hitam. Babak keempat, keadaan berubah. Arthur menyalip dengan raihan bendera tiga warna, sementara Gecko tidak tampil.
Babak ketiga inilah Arthur unggul. Namun vonis belum berakhir karena masih menyisakan satu babak lagi. Nah pada babak keempat, atau babak penentuan inilah, Gecko kembali memimpin posisi dengan perolehan bendera tiga warna, sementara Athur hanya dua warna hitam dan meraih posisi kedua.

“Alhamdulillah, pencapaian Gecko sebagai juara pertama, adalah yang kedua kalinya dari liam kali turun di arena, mudah-mudahan kedepan, prestasinya bisa bertahan sampai mencapai usia dewasa,” harap Hery Tangker. Agus Hendratno mengakui bahwa performa Arhtur terus mengalami kemajuan.
“Saya akan terus menurunkannya di arena lomba, agar jam terbang Arhtur bisa terus bertambah, apalagi saat ini saya juga lagi demen ke arena,” jelas Agus. Sementara itu ditempat ketiga, diriah Leha jago Untung Fauzy Jakarta yang digantang pada nomor 35. Perkutut bergelang BN ini meraih bendera dua warna hitam pada babak pertama, tiga warna pada babak kedua dan dua warna hitam pada babak terakhir.




