Membludak di Sabtu Ceria GAP (9/2) Denpasar: Empat Kelas Love Bird Full Peserta
Selain Gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar sebagai home base kicau mania Denpasar dan sekitarnya, baik merah mania, ijo mania dan murai batu mania untuk melatih sekaligus berkopi darat, juga menjadi gantangan utama buat para love bird mania untuk menguji prestasi. Tidak heran, setiap perhelatan latber di arena yang menyediakan parkir yang sangat luas ini selalu diluberi kicau mania.
Seperti pada event Sabtu Ceria, 9 Februari 2019 kemarin di gantangan Anyar Persada Peguyangan Denpasar, bersama juri Oriq Jaya, didukung cuaca yang cerah, kicau mania tumpah ruah hadir. Bahkan empat kelas love bird: paud A dan B serta love bird dewasa A dan B full peserta hingga mencapai 64 peserta. Tidak saja dihadiri love bird mania Bali, beberapa peserta dari Jawa juga ikut hadir dan memanaskan gacoannya sebelum bertempur Minggu. Di antaranya Edi Wibowo asal Boyolali yang mengorbitkan Arimbi menjuarai kelas love bird dewasa B. Sontak juri yang dipimpin langsung Lukman Hakim dibantu panitia lainnya harus ekstra hati-hati memberikan penilaian.
Latber yang dibuka tepat pukul 16.30 Wita diawali naiknya kelas punglor merah yang diikuti 20 ekor lebih. Drupadi yang selalu memilih nomor pinggir begitu lelep setelah sang pemilik Bamia tidak pernah lepas mengawal dari pinggir arena. Kerja dari awal sampai akhir Drupadi memenangkan laga pertama. Namun di leg kedua yang jumlah pesertanya tetap bertahan Abu milik Yudi berhasil menyodok ke puncak. Yama debutan P Kroto memepet di posisi runner up.
Memasuki kelas panas cucak ijo, sederet gaco tampil memainkan rolingan. Namun hanya sedikit yang mampu menunjukkan tonjolan lagu-lagu panjang. Seperti Petir milik Mr. Yono yang sesekali memuntahkan tembakan panjang yang berhasil mencuri perhatian juri. Petir tampil terdepan disusul Kuda Liar dan Rojo Bamboklat. Namun di leg kedua Bejo I berhasil menunjukkan karakter sejatinya. Roll tembaknya keluar sehingga juri memberikan koncer A disusul Rojo Bamboklat milik Ajik Anom di tempat kedua.
Semakin panas memasuki kelas murai batu. Sejak digantang bersamaan para kontestan langsung memainkan rolingan. Dan ketika tembakan panjang keluar, peserta tanpa sadar langsung teriak. Monster yang berada di nomor 38 begitu ngotot memainkan rolingan yang cepat dan bertenaga. Diselingi tonjolan-tonjolannya yang menghentak Monster milik Wijaya berhasil naik podium utama. Sementara Predator yang begitu ngotot memainkan lagu kenarian berada di posisi kedua. Pertarungan masih dilanjutkan di laga kedua. Kali ini Vino menurunkan Black Bintang yang dikenal dengan ciri khas lagu kenarian dan tembakan cililinnya yang kemarin keluar ngeban. Black Bintang akhirnya menang mutlak disusul Tali Jagat yang juga sempat memuntahkan tembakan yang super panjang.
Kelas baby menjadi pereda ketegangan. Para kontestan hanya dituntut untuk memainkan kekean pendek atau diistilahkan critz. Namun ketika kekean panjangnya keluar maka peserta tersebut langsung didiskualifikasi. Seperti di kelas baby A, nomor 12 dan 18 terpaksa tidak bisa melanjutkan pertarungan karena kekeannya yang mencapai 15 detikan walau umurnya baru 4 bulanan. Leha milik Iwan dari Sempidi BC akhirnya memenangkan pertarungan setelah mengantongi 760 poin disusul Tegar dengan 625 poin. Namun di leg kedua Bidwin milik Arya Wiguna berhasil menyodok ke puncak setelah mengantongi 570 poin dipepet Ratu dengan 530 poin. Dan Ratu milik Munif akhirnya berhasil membalas di leg C setelah berhasil meraih 565 poin.
Pertarungan paling seru terjadi di kelas paud dan love bird dewasa yang menembus sampai 64 peserta. Di kelas paud A misalnya para gaco rata-rata ngekek. Petrik milk Rofi JR yang berada di nomor 11 sejak digantang sudah piawai memainkan kekeannya. Sempat mendapat 10 kali koncer merah, 3 biru, 2 hijau dan 5 putih menempatkan di posisi puncak dengan total 1175 poin. Disusul Milca debutan Adhex yang mengantongi 1145 poin yang kalah di koncer merah hanya 6 buah disusul 5 biru, 14 hijau dan putih yang mencapai 27 buah.
Memasuki leg kedua yang juga padat peserta, Sembara milik Dani berhasil melesat ke puncak. Dengan mengantongi 1185 poin melalui 5 koncer merah, 10 biru, 15 hijau dan 12 putih. Sembara dipepet Siliwangi milik Joky Edan yang meraih 1105 poin melalui 9 merah, 1 biru, 1 hijau dan 30 putih. Masih ada satu kelas ketiga, Pemburu yang meraih 855 poin berhasil duduk terdepan.
Pertarungan semakin panas memasuki kelas love bird dewasa. Banyaknya gaco yang ngekek panjang membuat juri harus bisa membedekan panjang pendeknya ketika bunyi bersamaan. Karena itu korlap sempat menghentikan penilaian di awal karena peserta berteriak membuat suara burung kurang terdengar. Dalam suasana tenang akhirnya berjalan sampai tuntas. Buser di nomor gantangan 48 berhasil meraih poin tertinggi dengan 1030 poin dengan rincian 8 merah, 3 biru, 7 hijau dan 1 putih. Bahkan beberapa kali koncer merah yang berpasangan dengan biru atau hijau karena kekeannya yang melebihi nilai merah.
Berada di nomor puncak Buser dipepet Z-Long milik Santika dari Canggu BC di tempat kedua dengan 910 poin dari 6 merah, 7 biru dan 2 hijau. Sempat media ini akan mengabadikan juara pertama dan kedua, namun pemilik Buser langsung menarik burungnya sehingga hanya Z-Long bersama Santika yang berhasil terekam kamera.
Di leg kedua yang juga penuh peserta, para kontestan di leg pertama kembali turun termasuk sang juara. Namun Arimbi milik Edi Wibowo dari Boyolali yang sengaja memanaskan untuk persiapan turun Minggu, berhasil menyingkirkan lawan-lawannya. Digantang di nomor 59 Arimbi mengantongi 905 poin disusul Dek Glek milik Gogo yang mengantongi 850 poin.
Banyak peserta yang masih penasaran, dua laga berikutnya kembali dibuka. Loli milik Mr. memet dari Lamajang SF berhasil memenangkan di leg ketiga dengan 600 poin dan kembali Mr. Memet menjuarai leg keempat melalui penampilan Lola.
Untuk merangsang semangat pemain, panitia memberikan bonus buat beberapa kelas special. Latber diakhiri undian doorprize baik kotak jangkrik, sembako dan juga kipas angin. Made Sendra mewakili panitia dan juri Oriq Jaya mengucapkan terima kasih kepada kicau mania yang sudah setia hadir dan tetap membudayakan tertib tanpa teriak seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3