M.Hosnan Pamekasan : Kami Butuh Perubahan, Pengda Pamekasan Siap Antar H.Kamil Menuju Muswil Pengwil P3SI Jatim
H.Kamil Ali Makki Pemekasan menjadi salah satu kandidat Ketua Pengwil P3SI Pamekasan. Namanya masuk sebagai calon yang akan bertarung memperebutkan posisi sebagai orang nomor satu di organsiasi komunitas perkutut Jawa Timur. Komunitas kung mania yang ada di Pamekasan mengaku bahwa H.Kamil layak untuk dicalonkan.
“Rencana semula, H.Kamil diusulkan oleh tokoh dan teman-teman kung mania di Pamekasan untuk maju sebagai Ketua Pengwil P3SI Jawa Timur, beliau sendiri pada waktu itu menyatakan siap untuk dicalonkan,” terang M.Hosnan selaku sekertaris P3SI Pengda Pamekasan.
Langkah ini diambil bukan semata-mata untuk ambisi memuluskan H.Kamil terpilih sebagai ketua, namun lebih pada perbaikan yang akan dilakukan pengurus ditingkat Pengwil. “Rekan-rekan di Pamekasan ingin adanya perubahan kepemimpinan di organisasi Pengwil Jatim, makanya kami mencalonkan kandidat pilihan kami,” lanjut M.Hosnan.
Sosok H.Kamil menurut mereka dinilai sebagai figur yang mampu dan berhasil mengangkat nama Pamekasan dan juga Indonesia di dunia hobi perkutut dalam dan luar negeri lewat gelaran Asean Cup yang pernah digelar di Pamekasan beberapa tahun silam. Dasar inilah yang menjadi pertimbangan kung mania Pamekasan untuk mengantarkan H.Kamil sebagai kandidat.
Dengan sarana dan prasarana yang dimiliki, lebih lanjut M.Hosnan mengakui bahwa H.Kamil, dinilai akan mampu membesarkan hobi. Lasan lain yang dikemukakan Hosnan adalah saat ini butuh adanya perubahan dalam organisasi Pengwil Jatim. “Saya melihat mekanisma Pengwil Jatim tidak jalan, masing-masing pengurus yang ada, tidak mampu menjalankan tugasnya sesuai tupoksinya,” lanjut Hosnan.
Dominasi ketua begitu kental dalam mengurus organisasi, sehingga masing-masing pengurus sepertinya tidak memiliki tanggungjawab dan peran yang seharusnya mereka jalankan sesuai dengan tugasnya. “Saya lihat kinerja masing-masing pengurus yang ada di Pengwil Jatim, tumpang tindih, fungsi pengurus tidak berjalan,” kata Hosnan lagi.
Bahkan Hosnan mengaku Bidang Lomba dan Penjurian, belum berjalan sesuai harapan. “Pengda Pamekasan pernah dikecewakan oleh Pengwil Jatim soal penyelenggaraan lomba perkutut Pantura Cup Waru Pamekasan pada Agustus atau September 2018 lalu,” ungkap Hosnan sambil mengingat kejadian tersebut.
Pantura Cup yang awalnya menjadi agenda LPJT, ternyata batal dan berubah menjadi agenda latber karena pihak Pengwil Jatim menginformasikan bahwa tidak ada agenda LPJT pada saat itu. Sebagai bentuk klarifikasi panitia terhadap peserta dengan adanya perubahan label dari LPJT menjadi latber, panitia meminta Ketua pengwil untuk hadir sekedar menjelaskan perihal perubahan tersebut kepada peserta.
Namun, pihak ketua berhalangan hadir, kemudian panitia meminta Ketua Bidang Lomba untuk menggantikan posisinya, namun juga tidak bisa hadir dan terakhir upaya tersebut dilakukan dengan mengundang Ketua Bidang Penjurian Pengwil Jatim, namun lagi-lagi tidak bisa hadir.
“Akhirnya kami berusaha mengklarifikasi sendiri perihal perbuahan lomba. Alhamdulillah peserta bisa menerima tanpa ada masalah,” kata Hosnan lagi. Kondisi inilah yang membuat dirinya bersama rekan-rekan lain di Pamekasan bermaksud melakukan perubahan dalam tubuh organisasi Pengwil Jatim.
“Saya melihat komunikasi antara bidang di Pengwil Jatim buntu, tidak ada komunikasi yang nyaman dan enak, sehingga mengganggu kinerja masing-masing pengurus yang ada,’ lanjut Hosnan.