Senin Lastrik Feat MII/KPK di Pondok Indah Denpasar: Tiket Murah Meriah, Budayakan Tradisi Tanpa Teriak
Berangkat dari semangat untuk mewujudkan sebuah latber yang menjunjung tinggi sportifitas dan menjangkau lapisan bawah, maka Lastrik BC berkolaborasi dengan juri MII/KPK menggelar latber Senin Lastrik di Gantangan Pondok Indah Denpasar.
Sudah empat kali dibuka sejak awal 2019, Senin 28 Januari 2019 kemarin, antusias kicau mania untuk menghadiri latber yang dikemas murni tanpa teriak begitu tinggi. Dekjun Lastrik dan Soeprex Jess yang mengawal langsung jalannya lomba mengungkapkan latber dibuka dengan harga tiket yang sangat murah 25k dan 20k serta khusus kelas paud dan love bird dewasa tanpa potongan. Tujuannya untuk menjangkau kalangan pemula yang ingin melatih burungnya tidak merasa terbebani.
Dengan tiket murah, pemula bisa menikmati lomba dengan enjoy dan pastinya juri bekerja tidak di bawah tekanan. Karena, Senin Lastrik dan juga latber-latber lainnya yang memakai tenaga juri MII/KPK senantiasa membudayakan tradisi tanpa teriak. Latber tanpa teriak tidak saja membuat suasana tenang sehingga peserta bisa menikmati dan mengamati setiap burung yang kerja. Demikian juga juri akan dipermudah karena bisa focus mendengar setiap burung. Dan khusus penilaian love bird, bahwa teriakan juri sebagai tanda burung kerja juga akan terdengar jelas oleh peserta. Maka, tidak ada satu kekean burung yang lewat dari pantauan.
Suasana latber yang tenang bisa dilihat di Senin Lastrik kemarin. Diawali naiknya kelas paud Luffy yang berada di gantangan 17 sejak naik langsung nyeroscos mengumbar kekean. Walaupun kebanyakan kekean medium namun rajin sepanjang penilaian membuat Luffy milik Imam tampil terdepan.
Di leg kedua yang juga ramai peserta, Martel milik D’Yudha dari Sativa SF sukses memetik kemenangan setelah meraih poin tertinggi. Martel bersanding dengan Jareni debutan Mecha yang juga receh memainkan kekean.
Memasuki session kedua love bird dewasa Jeny JMP milik Mecha Ubung tampil ciamik lewat kekeannya yang dipancing lawan tarung di sebelahnya. Jeny JMP berada di puncak dipepet Oplosan di tepat kedua. Namun di leg kedua, Susanti milik Marcel berhasil mengambil alih posisi puncak bersanding dengan Sayonara milik Fikri di tempat kedua. Masih menyisakan satu kelas lagi, Dora-dora milik Tri dari Dolonk SF yang piawai memainkan kekean cililin yang sempat tertinggal di posisi keempat naik ke podium utama.
Sementara itu, di kelas panas cucak ijo, sang juara bertahan Naga Bonar milik Mr. Mario kembali menduduki posisi teratas setelah rajin memuntahkan tembakan-tembakan panjangnya yang keras melengking. Namun di leg kedua Naga Bonar tersisih setelah Rongeng milik Ipank tampil edan.
Di kelas baby, Sampoerna milik Mr. Daffa sukses melibas habis dua kelas yang disediakan panitia setelah menunjukkan penampilannya yang receh sehingga mengais poin tertinggi. Sedangkan di kelas murai batu yang di event berikutnya akan rutin dibuka menempatkan XXX milik Mr. Botak tampil terdepan.
Dekjun Lastrik menyatakan Senin Lastrik akan kembali dibuka tentunya dengan harga tiket yang tetap murah meriah dan tanpa potongan untuk kelas paud dan LB dewasa dengan tradisi tanpa teriak. Melalui kesempatan ini Dekjun mewakili rekan-rekan panitia dan juri mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir seraya memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan. *kb3