Murni Tanpa Teriak di CKG-IGNS Cup 2019 Legian Kuta: BSF dan Duta Boss Juara Umum, 6 Burung Terbaik Lolos Tanpa Godaan
Event PBI Cabang Badung bekerja sama dengan Cucun Kak Gede (CKG) Legian dan I Gusti Ngurah Sudiarsa, SH (IGNS) dalam tajuk CKG-IGNS Cup 2019, Minggu 20 Januari 2019 di gantangan Legian BC Jalan Dewi Sri VIII Legian Kuta Badung berjalan sukses.
Dikawal langsung MC dan sekaligus ketua panitia D’Antoni lomba berjalan murni tertib tanpa teriak. Panitia menobatkan Mr. Baim BSF Bali sebagai juara umum single fighter dan Duta Boss sebagai juara umum BC serta menetapkan 6 burung terbaik yakni Platinum, Pesona A99, Daun Surga, Madagaskar, Jendral, dan Kuda Jingkrak yang lolos tanpa godaan.
Di tengah cuaca panas yang menyengat, kelas anis merah naik. Hanya menyisakan beberapa tiket sederet gaco menunjukkan kualitasnya di depan juri dan pemain yang nyaris tidak ada yang berisik. Bahkan memainkan alat peraga pun tidak dibolehkan. Narantaka milik Ian Mahayasa yang lolos dari godaan akhirnya tampil terdepan setelah nancep sejak awal hingga akhir. Narantaka bersaing ketat dengan Luna milik Boby dari Jokotole dan Red Zeus debutan Tut De Ariana dari JBT Bali pasca mabung.
Anggota DPRD Badung I Gusti Ngurah Sudiarsa, SF (IGNS) yang sekaligus calon anggota DPRD Badung 2019-2024 Dapil Kuta didampingi Ketua PBI Cabang Badung I Nyoman Sumanata (CKG) menancapkan bendera favorit A buat sang juara di gantangan nomor 39 yang ditempati Narantaka.
Memasuki leg kedua dengan jumlah peserta yang tetap ramai Kuda Jingkrak milik Ujang Pasgar dari Jatayu BC yang sempat tertinggal di posisi 9 berhasil melesat ke puncak. Kuda Jingkrak yang piawai memainkan gaya semi doyong full kanan kiri kembali mempertahankan posisi teratas setelah turun di leg ketiga. Dengan hasil nyeri Kuda Jingkrak ditetapkan sebagai punglor merah terbaik.
Memasuki session kedua kelas panas cucak ijo, peserta seringkali terpancing ingin menggoda gacoannya. Namun sang MC tak pernah surut mengingatkan pemain untuk diam, diam dan diam. Suasana tenang memang begitu benderang bisa mendengar lagu-lagu yang dimainkan para kontestan. Madagaskar yang memilih nomor 20 begitu kencang memainkan rolingan yang seringkali dikombinasikan tonjolan-tonjolan panjang. Ditambah gaya ngentroknya yang ciamik Madagaskar milik H Ainun sukses naik podium utama.
Namun di leg kedua Klorofil milik Mr. Baim berhasil mengecoh lawan. Perfomanya yang memuncak memastikan juri memberikan nilai sempurna dan menggeser Madagaskar ke posisi kedua.
Kehadiran Preman Ijo di sisi barat leg ketiga menambah panas suasana. Preman Ijo pun mulus naik singasana berdampingan dengan Doraemon di tempat kedua dan Madagaskar turun lagi ke posisi ketiga.
Madagaskar kembali bangkit dan naik ke posisi kedua setelah dihadang Avatar milik Guntur di leg keempat. Dan di leg terakhir, Sapu jagat milik Hery Soglenk menutup perlawanan para kontestan cucak ijo. Namun Madagaskar yang stabil di lima kelas yang diikutinya berhak menyandang gelar cucak ijo terbaik.
Diselingi kelas love bird, suasana sedikit berbeda. Juri selain memberikan penilaian per blok dan enam kali rolingan untuk mendapatkan burung nominasi juga memberikan bendera khusus buat gaco yang berhasil mengeluarkan kekean yang super panjang. Tidak sedikit satu gaco berhasil mendapatkan dua bendera khusus.
Sinden milik Fajar berhasil tampil di puncak. Namun dari lima kelas yang dibuka, selain Sinden ada pesona A99, Scorpio, Lioni dan Chek In yang bergantian naik podium. Namun Pesona A99 yang sempat duduk di kursi runner up berhak menyandang gelar love bird terbaik.
Suasana kembali tegang memasuki session murai batu. Terlebih lagi gaco-gaco papan atas Bali ikut bersaing disaksikan pemain-pemain ternama. Red King debutan teranyar D’Yan Samurai yang digantang di nomor 33 begitu ngotot sejak awal dengan bermain sujud-sujud sambil mengumbar rolingan dan tembakan cililin, kenarian dan kapas tembakan. Kerja full dari awal sampai akhir, Red King tampil terdepan disusul Jendral debutan duet Agung Tato dan Doni DKJaya.
Di leg kedua, Jendral tampil dengan gaya duduknya yang tanpa henti memuntahkan kombinasi rolingan dan tembakan yang sambung-menyambung. Jendral naik ke puncak disusul D Minor debutan Komang Agus yang sempat tertinggal di posisi ketiga. Sementara Pecut Sakti milik Mr. Baim yang baru pertama kali diturunkan berhasil duduk di nomor ketiga.
Di leg ketiga pertarungan para kandidat kembali terjadi. Ramos milik Oziel berhasil naik singasana dan menggeser Jendral ke posisi ketiga. Namum Jendral yang stabil di semua kelas ditetapkan sebagai murai batu terbaik.
Meredakan suasana, kelas kenari naik. Peserta yang tanpa teriak membuat lagu-lagu kenari begitu jelas terdengar sampai ke luar arena. Lamborghini milik Alam yang piawai memainkan lagu dengan cengkokan-cengkokannya yang ciamik dalam durasi yang panjang berhasil memenangkan leg pertama. Namun Ndoro Bei mematahkan lawan-lawannya di leg kedua. Baru di laga pamungkas Daun Surga milik Agus Marga yang sempat tertinggal di leg kedua tampil ngedur memainkan lagu-lagunya yang apik. Daun Surga memenangkan pertarungan dan berhak ditetapkan sebagai kenari terbaik.
Masih ada beberapa kelas yang cukup menegangkan baik di kelas love bird paud, kelas cendet yang menempatkan Bali Dancer double winners, Platinum milik Febry Ngr yang meraih kacer terbaik, Nona Manis yang moncer di kelas punglor kembang serta Sabrina dari CJM Buleleng yang menempati posisi teratas cucak jenggot.
Sempat di dua kelas terakhir kenari dan love bird, peserta dibiarkan berteriak. Ternyata kebiasaan berteriak yang terpendam akhirnya dikeluarkan sejadi-jadinya yang membuat suara riuh. Dua suasana yang ditampilkan panitia sengaja disuguhkan kepada khalayak kicau mania untuk membandingkan pada satu pilihan untuk kepentingan bersama kemajuan perburungan khususnya di Bali.
Di balik ketatnya pertarungan untuk berebut kursi terhormat di masing-masing kelas yang lolos dari godaan teriakan, juara umum single fighter disabet Mr. Baim BSF Bali. Selain Klorofil yang melejit di laga cucak ijo, juga dukungan terus mengalir dari berbagai kalangan pemain. Sedangkan juara umum BC disabet Duta Boss yang sukses mendominasi semua kelas setelah mendapat dukungan penuh kicau mania. Lomba diakhiri undian doorprize baik kompor gas, magic jar, sembako, dua ekor love bird, sangkar love bird, angpao, sepeda gunung, hingga kambing.
D’Antoni mewakili panitia dan juri PBI didampingi Ketua PBI Cabang Badung I Nyoman Sumanata mengucapkan terimakasih kepada seluruh kicau mania yang sudah hadir dan mensukseskan lomba tertib tanpa teriak seraya memohon maaf jika selama penyelenggaraan lomba khususnya kerasnya imbauan agar lomba berjalan tanpa teriak yang tujuannya untuk penyelenggaraan lomba ke depannya lebih baik lagi, ada hal-hal yang kurang berkenan di hati. *kb3