Mega Bird Farm Sampang, Bangun Misi Kemanusiaan Lewat Ternak Perkutut, Sebar Indukan di Tujuh Lokasi
Apa yang dilakukan Habib Sayyid Muhammad dalam menekuni ternak perkutut, ternyata bukan semata-mata untuk menyalurkan hobi, namun lebih pada misi kemanusiaan. Habib Sayyid mengaku bahwa kandang ternak yang ia miliki saat ini berjumlah 122 petak. Jumlah tersebut tidak berada dalam satu lokasi, melainkan ada dibeberapa tempat.
“Kandang ternak saya yang di rumah hanya ada 20 petak, selebihnya tersebar di 7 lokasi berbeda,” terang Habib Sayyid. Tersebarnya lokasi kandang Mega Bird Farm dilakukan dengan tujuan adalah ingin memberdayakan masyarakat kecil dan kurang mampu lewat ternak burung perkutut.
“Terus terang saya hanya membantu dan menolong mereka yang tidak mampu agar kehidupan sosialnya bisa lebih terangkat lewat ternak perkutut,” imbuhnya. Karena secara hitung-hitungan, ternak perkutut saat ini menjanjikan. Meski tidak menjamin harga yang bakal didapat besar, namun jika dilakukan dengan rutin dan berkelanjutan, maka bisa untuk mengurangi beban hidup dari hasil penjualan anakan kandang yang dihasilkan.
Menurut Habib Sayyid beberapa peternak yang kini menjadi mitra usahanya adalah peternak kecil dan pemula. Bagaimana untuk menjadi mitra usaha ternak Mega Bird Farm, menurut Habib Sayyid tidak ada persyaratan khusus, yang penting jujur dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan.
Soal pembagian hasil, HabiB Sayyid mengaku 50 : 50. “Alhamdulillah program mitra usaha ternak perkutut yang saya lakukan berjalan lancar, semua mitra bisa mengaku puas dengan apa yang saat ini dilakukan. Mudah-mudahan program ini bisa terus memberikan manfaat pada mereka,” lanjut Habib Sayyid.
Karena yang pasti, usaha yang dilandasi kejujuran dan ketekunan, akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Untuk program penjodohan, Habib Sayyid mengaku setiap calon mitra Mega BF akan disuplai sepasang indukan. Jadi yang menentukan indukan adalah dari pihak Mega Bird Farm.
“Mega BF memiliki team yang akan menjodohkan calon indukan, mereka adalah Wasid dan Bombom. Mereka inilah yang selama ini mendapatkan tugas untuk menseleksi setiap calon indukan untuk dipasangkan. Dari hasil penjodohan yang sudah menjadi sepasang indukan, akan didistribusikan kepada mitra usaha ternak.
Habib Sayyid mengaku bahwa awal ide untuk membangun rencana tersebut bermula ketika dirinya melihat dan menyaksikan beberapa peternak kecil yang kesulitan untuk mendapatkan materi indukan bagus. Kondisi inilah yang menyebabkan hasil ternak mereka tidak mampu bersaing.
Keterbatasan modal menjadi faktor utama mereka. Dari sanalah muncul keinginan untuk membuat kandang ternak. Proyek tersebut dimulai tahun 2016 lalu sampai akhirnya berjalan seperti sekarang ini. Soal materi indukan, Habib Sayyid mengaku tidak asal pilih. Beberapa trah bagus masuk menjadi barisan indukan yang dimilikinya.
Sebut saja Cakrawala, Crystal, TOP Surabaya dan WS. Masih menurut Habib Sayyid, mitra usaha adalah prioritas untuk mendapatkan indukan bagus. “Indukan yang bagus-bagus semua ada di luar, disini hanya indukan biasa-biasa saja,” imbuhnya. Misi kemanusiaan ini berlanjut ketika ada hasil penjualan produk kandang ternak.
Beberapa hasil penjualan produk ternak, saya berikan pada kegiatan mesjid ataupun kegiatan sosial lainnya, karena saya tidak mencari keuntungan dari ternak perkutut,” paparnya. Bahkan bandrol untuk setiap produk dibuka dengan harga terjangkau. Habib mengaku awalnya, banyak yang berani untuk menjadi mitra usaha ataupun mendapatkan produk ternaknya.
Karena yang pasti, indukan yang selama ini dimiliki dibeli dengan harga yang cukup tinggi, sehingga mereka beranggapan bahwa pastinya anakannya juga akan dihargai tinggi pula. Namun setelah mereka tahu dan paham, akhirnya mereka memberanikan diri untuk mendapatkan produk dari Mega Bird Farm Sampang.
Tujuan lain dari program tersebut adalah bisa terus menyambung silaturrahmi. Dengan cara seperti ini Habib Sayyid mengaku bisa terus berkomunikasi dengan mereka.
