Liga Batavia I Phoenix Award TMII Jakarta : Basa Basi dan Basmalah Sukses di Puncak, Rama serta Pusaka Banten Tampil Istimewa

Di awal tahun 2019 ini gelaran pamungkas, seri Liga Perkutut Batavia I bersama Phoenix Award TMII Jakarta sungguh sangat meriah, ramai dan sukses luar biasa. Acara dalam rangka memperingati HUT PHOENIX “PT Kenari Jaya Ke -22” bekerjasama dengan Pengwil DKI Jakarta. Hari Minggu (13/01) kemari di lapangan Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, benar benar membuat sang Pengwil DKI Jakarta terpesona.

Bahkan saat sambutannya H Arif menyatakan kekagumannya, terhadap lomba perkutut Liga Batavia I yang di support penuh oleh Phoenix, salah satu pakan burung perkutut terbaik di Indonesia. Dalam sambutannya H Arif Fadillah menilai bahwa, kegiatan lomba perkutut sangatmenjunjung tinggi nilai silaturahmi dan kebersamaan. Sehingga dalam konkurs kali ini sambutan kungmania juga sangat antusias.

Karena hampir seluruh burung favorit dan jago-jago pilihan serta debutan terbaik se Jabodetabek, Bandung, Serang Banten Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga ikut berbaur memeriahkan lomba tersebut.
Sampai 10 blok yang di sediakan panitia langsung ludes di serbu kungmania yang memang tengah semangat mengikuti gelaran lomba.Tentu ini benar-benar sangat mengesankan Pengwil DKI Jakarta bisa melakukan yang terbaik untuk perkembangan hobi perkutut.

Selain itu panitia terpaksa harus menolak lebih dari 50 peserta,karena tidak kebagian tiket. Pada hal ini sudah di umumkan sebelumnya. Hal yang paling mengesankan lagi adalah banyak burung anyar dan debutan dan jago-jago muda tampil cemerlang.

“Lomba kali ini sangat menarik, banyak jago-jago terbaik tanah air yang ikut meramaikannya. Moga-moga gelaran Liga Batavia seri II musim konkurs 2019 yang tetap di sponsori oleh Phoenix bisa lebih meriah lagi, bahkan lebih mewah,” jelas H Arif.
Hal senada juga di sampaikan oleh Direktur pakan ternak merek Phoenix ‘Megawati Setyaningsih,’ yang sejak awal mensuport Liga Batavia seri I selama satu tahun, lomba berlangsung sangat menarik dan spektakuler. Optimis, Phoenix lebih baik lagi dan cakupannya lebih merakyat lagi sampai plosok-plosok kota di Nusantara.

Bahkan sekarang orang yang tidak tahu Phoenix perkutut jadi lebih tahu pakan burung Phoenix yang sampai saat ini masih tetap di gemari oleh penghobi burung di tanah air. Dan pastinya Phoenix bakal tetap mensuport lomba-lomba burung khususnya perkutut. Karena kedepannya perkembangan burung perkutut bakal lebih menarik lagi.

Saat ini banyak pemula khsususnya anak-anak muda yang mulai mengemari hobi burung perkutut. Demi suksesnya gebyar burung dimasa depan team Phoenix akan terus berkarya dan tetap berkreasi agar pakan Phoenix tetap jadi idola di hati para hobiis burung di seluruh Nusantara, ungkap Mega pasca pemberiah hadiah doorprize motor.
Sementara jalannya lomba begitu sangat seru, nampak persaingan ketat selalu mewarnai perebutan posisi juara puncak. Lihat saja di dewasa senior nyaris jawara jawara terbaik di Indonesia semuanya turun di TMII Jakarta, Hummer, Elfatih dan juga Goyang Inul yang sudah dipastikan menjadi jawara terbaik di seri I LP Batavia 2018 juga turut memeriahkannya.

Bahkan Basa Basi ring Trimurti jawara andal Budi SP Semarang, telah di persiapkan secara mantap untuk meraih posisi terbaik. Terbukti Basa Basi benar-benar tampil fight, kualitas suaranya istimewa dan stabil. Sehingga mampu menyita perhatian koordinator juri.
Pun begitu dengan Misteri Cinta, jawara anyar Sendi/ Kuncoro ring WI BF yang setia Mengikutinya, terpaksa harus puas sebagai juara kedua. Dan Marquez jawara andal Fredy/Dhanu yang juga konsisten kinerjanya harus puas di posisi ketiga.
Di dewasa yunior, Basmalah/ring Batu sangkar mampu bikin kejutan. Jawara milik Agung Solo ini benar benar bikin persaingan di blok yunior menjadi seru. Penampilan menarik juga di perlihatkan oleh Donald/ring Batu Sangkar, jawara pilihan Djoko S Cepu. Orbitan dou Batu Sangkar ini memang punya kualitas suara Ok, burung irama ini volumenya cukup besar dan tengkungnya juga cukup panjang.

Sedangkan Sanjaya/ring JC jawara Mr Yos Bogor yang diandalkan. Seharusnya bisa mengatasi laju Basmalah dan Donald. Namun kenyataannya produk Batu Sangkar BF ini mampu membuat semua jawara terbaik di yunior minggir. Performa Basmalah memang sudah terlihat sejak awal babak ini benar benar mengejutkan jawara lainnya.
Tampil dengan performa terbaiknya, akhirnya Basmalah di nobatkan menjadi yang terbaik di piyik yunior. Penampilan mengejutkan juga ditunjukan oleh Rama, jago anyar H Holili asal Kalideres Jakarta. Meski ini penampilan perdananya di kelas bergengsi Liga pamungkas LP Batavia dan Phoenix Award. Namun jago bergelang Safa itu mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. Sehingg sukses menghadang gempuran Innova milik Padma Bf Bandung yang tampil dengan semangat tinggi.
Penampilan hebat juga di tunjukkan oleh Pusaka Banten, debutan baru Tornado BF milik H Lilik Serang dikelas piyik hanging bulu coklat. Pusaka Banten yang tak lain adik Jawara Nasional Grand Tornado ini. Selain punya kualitas suara tren sekarang, juga memiliki volume suara besar dan ujung panjang. Hingga dengan mudah melibas lawan lawannya termasuk Romeo jagoan anyar Sendi Cilegon.
Secara keseluruhan even pamungkas Liga Batavia-Phoenix Award berjalan dengan sukses dan cuaca juga sangat baik. Diakhir acara Direktur pakan ternak Terbaik merek Phoenix ‘Megawati Setyaningsih memberikan doorprize satu unit sepeda motor, sangkar burung , kerodong dan hadiah menarik lainnya.
Ketua pengwil DKI Jakarta H Arif Fadillah, juga mengucapkan terima kasih banyak kepada semua fihak yang telah menyukseskan lomba ini. ”Kami juga mohon maaf bila ada kekurangan dan kesalahan selama penyelenggaraan Liga Batavia Seri I. Selamat dan sukses pada seluruh pemenang, sampai berjumpa lagi di even selanjutnya ‘LP Batavia seri II yang dijamin akan lebih meriah lagi. *kb12.





